[A/N: Buka mulmed plzzz]
2 weeks later..
Nick's POV
2 minggu sudah Jacob, Aunt Claire dan Uncle Albert berada di New York.
Dan itu semua karena keadaan keluarga kami sekarang.
Dad dan Mom sudah sadar, sedangkan Maddie masih dalam dunia komanya.
Mengingat bahwa kondisi Dad jauh lebih baik daripada Mom dan Maddie, jadi wajar saja Dad sadar lebih dahulu. Mom juga sudah sadar, walaupun memang masih membutuhkan istirahat total.
Maddie?
Dia sudah divonis 90% terkena amnesia oleh dokter. Jika saat ia bangun ingatannya rapuh, artinya ia 100% amnesia.
Dokter berkata bahwa mungkin dia akan sadar tadi pagi, tapi ternyata ia tidak bangun. Sebenarnya kemarin sore Maddie sudah sadar, tapi kondisinya terlalu lemah. Jadi, dokter memberikan obat tidur agar dia beristirahat kembali.
Dia yang paling membuat kami tak bisa tenang karena dia tak kunjung sadar lagi.
Aku melihat jam di pergelangan tanganku, 7:30PM. Untung saja tadi kami semua sudah makan malam.
Sekarang, kami semua ada di ruang rawat Dad dan Maddie. Well, ruangan rawat Maddie sudah boleh disamakan dengan Dad tadi siang karena kondisinya tiba-tiba berangsur baik.
Sedangkan Mom masih belum bisa dipindah dari ruangan khusus. Kondisinya masih lemah karena keguguran calon adikku.
Aku sekarang berada di sisi kiri kasur Maddie, sedangkan Jacob di sisi kanannya. Aunt Claire sedang menyuapi Dad makan di sebelah, tirai pemisah di ruangan ini dibuka setengah. Sedangkan Uncle Albert sedang mengurus sesuatu bersama Uncle Josh dan istrinya.
Saat sedang melihat acara TV disini, aku merasakan ada yang menggenggam tanganku, genggamannya tidak erat, dan tangannya sedikit dingin.
Karena penasaran, akhirnya aku menengok.
"N-Ni-ck.."
"Yes, I'm here"
Wait what?
"You're awake?!"
Aku langsung memeluknya erat. Jacob langsung menoleh dan ikut memeluk Maddie.
Aunt Claire langsung membuka seluruh tirai untuk melihat apa yang terjadi. Reaksi dan apa yang dia lakukan sama dengan kami.
Dad juga demikian, namun bedanya, Dad tak bisa memeluk Maddie karena kursi rodanya belum diambil.
"Dad? What happened? Jacob? Aunt Claire? Kenapa kalian bisa ada disini?" tanyanya dengan suara serak.
"Nanti akan kujelaskan, sekarang, biarkan dokter memeriksamu" kata Jacob.
Lalu Aunt Claire menekan tombol pemanggil dokter, masuklah 2 orang perawat dan seorang dokter. Mereka memeriksa Maddie.
"Bagaimana?" tanya Aunt Claire.
"Let's talk in my room" kata Dokter itu.
"Kalian disini dulu ya, Aku akan ke ruangan dokter dulu. John, aku keluar dulu" kata Aunt Claire dan pergi.
..."Tidak apa apa, tak ada yang buruk. Kalau kondisi mereka bertiga sudah membaik, mereka boleh pulang. Dokter juga berpesan, khusus untuk Maddie. Maddie tidak bisa dipaksa mengingat semua hal yang telah dia lakukan" jelas Aunt Claire.
Sekarang, kami semua berkumpul di depan ruangan Dad dan Maddie, berunding tentang informasi yang baru saja Aunt Claire dapatkan.
Beruntungnya, Maddie mengingat kami semua, dia juga mengingat Lily. Maddie juga ingat kalau dia pindah kesini karena pekerjaan Dad. Dia ingat bahwa Jacob, Aunt Claire, dan Uncle Albert sebenarnya tinggal di LA.
Tapi, aku tak yakin dia mengingat semua yang ada di LA.
5 days later...
"Akhirnya aku keluar juga" katanya senang.
Siapa lagi kalau bukan Maddie?
Hari ini kami semua pulang dari rumah sakit. Maddie sudah membaik, bahkan dia sudah minta ice cream coklat. Dad juga sudah sangat membaik, begitu juga dengan Mom.
Akhirnya kami kembali ke apartement bersama-sama.
Aku, Maddie, Jacob dan Aunt Claire di mobil Dad dan dikendarai oleh Aunt Claire.
Mom, Dad, Uncle Albert, Uncle Josh dan istrinya di mobil Uncle Josh.
"Bagaimana kabar Camila ya?" tanyanya.
"Entahlah, aku belum bertemu dengannya hari ini" jawabku sekenanya.
Saat Maddje sadar, Camila datang beserta keluarganya. Jadi, dia mengetahui tentang Camila dan Sophia. Keluarga kami juga tidak marah karena Sophia yang berlari dan membuat ini semua terjadi.
Setelah sampai di apartement, aku langsung mengambil ponsel Maddie yang sudah kuisi dengan kartu operator baru, jadi dia bisa menggunakannya untuk menelfon lagi, lalu aku memberikannya pada Maddie.
Betapa baiknya diriku.
Tapi kurasa, dia tidak ingat bahwa dia mempunyai kartu operator lama.
Sudahlah, biarkan saja.
Nanti kalau kembali ke Los Angeles, baru aku berikan padanya.
Dan aku harap, dia bisa mengingat senuanya saat kami kembali ke LA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfic[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...