INI VERSI BUKU
.
.Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.
ARES
Matahari yang baru terbit membuat ruang tamu pavilliun mewah itu dipenuhi sinar pertama sang penguasa langit itu. Partikel debu tampak berterbangan seperti membentuk pola-pola aneh, namun semua itu tidak menarik perhatian dayang muda yang sejak dini hari sudah mengawasi pintu belakang Ares yang tidak dijaga ketat prajurit yang diperintahkan Raja Kim. Hati Yoona berdebar takut, sebentar lagi pelayan yang mengantar sarapan akan datang. Bagaimana jika pelayan itu melaporkan pada Raja Kim jika pangeran kedua tidak ada didalam pavilliun ini?
"Dengan kau mondar-mandir seperti itu pangeran tidak akan muncul, Yoona-ssi."seru Cho Kyuhyun yang duduk dimeja catur pelan. "Kau membuatku sakit kepala!"celanya dengan nada tajam yang membuat Yoona merengut kesal.
"Aku ini sedang ketakutan! Bagaimana bisa kau begitu tenang? Kita akan mati jika Raja Kim tahu pangeran saat ini ada di tenda Apollo! Ya Tuhan, bagaimana jika dia tertangkap? Atau kaisar gila itu membunuhnya? Kau harus pergi mencarinya sekarang, Kyu. Ini sudah lewat dari waktu yang dikatakan pangeran padaku!" dengan kuat Yoona menarik tangan Kyuhyun agar berdiri.
Satu-satunya namja diruangan itu menghela nafas malas. Dia harap semua masalah antara Arthemis dan Apollo ini segera selesai dan dia bisa fokus pada pencarian putra Byun yang masih berkeliaran diluar sana mengancam kedudukan putra mahkota Kim. "Arra, aku akan mencari pangeran kita itu. Sebaiknya kau tetap diam Yoona karena suaramu itu bahkan bisa membangunkan sapi mati!"desis Kyuhyun seraya meninggalkan ruangan itu dengan cepat.
Semburan tawa dari sudut ruang tempat Kwon Boa sedang duduk sambil menyulam jubah pangeran kesayangan Arthemis itu membuat Yoona yang sedang menghentakkan kakinya dengan gusar itu berbalik pada yeoja yang juga salah satu dayang di Ares. "Aku juga yakin pangeran kita akan pulang dengan selamat. Sekarang tenanglah, Yoona. Ini juga bukan pertama kalinya kita dihukum."seru dayang kepercayaan Jaejoong itu tenang.
"Aku bukan hanya takut dihukum! Tapi, Pangeran Jaejoong kita bahkan tidak bisa bertarung dengan baik! Bisa kau bayangkan jika salah satu dugaanku tadi terjadi?"bantah Yoona cepat.
"Apa maksud pembicaraan kalian ini?"
Suara rendah dan menakutkan itu begitu mengejutkan kedua yeoja yang sontak berdiri dan langsung membungkuk hormat pada sang raja yang sudah berdiri didepan pintu pavilliun Ares yang terbuka lebar bersama daegun Kim yang terlihat dingin seperti biasanya. Didepan pintu juga tampak beberapa pelayan yang membawa nampan berisi makanan lezat yang pasti akan ditujukan pada Pangeran Jaejoong.
"Dimana pangeran kalian itu? Apa yang terjadi disini?"tanya Kim Hyun Joong lagi dengan suara kasar pada kedua dayang yang terlihat pucat dan gemetaran itu. Pagi ini dia bermaksud untuk sarapan dengan kedua putranya dari permaisuri terdahulu karena Raja Kim tidak ingin putra kesayangannya marah pada keputusannya, namun apa yang didengarnya saat diambang pintu tadi benar-benar membuat aliran darahnya kembali naik ke kepala.
"Kami pantas mati, Yang Mulia!"sahut Boa cepat seraya menjatuhkan dirinya dan berlutut dihadapan Raja Kim yang terlihat akan marah besar.
"Yang Mulia Pangeran pergi ke tenda Apollo!"sahut Yoona yang juga sudah berlutut dengan isak tangis yang mulai mewarnai suaranya yang bergetar hebat. Kali ini mereka pasti akan dihukum mati!
Wajah Kim Hyun Joong merah padam menahan amarahnya saat mendengar kata-kata yang baru saja keluar dari mulut kedua dayang yang diketahuinya adalah kepercayaan Jaejoong ini. Apa dia tidak salah dengar? Bagaimana bisa Jaejoong kembali menyelinap keluar? Dan kali ini putranya yang nakal malah pergi ke tenda Kaisar Jung! Bagaimana jika putranya itu ditangkap sebagai penyusup dan saat ini sedang disiksa para prajurit Apollo?
"Sejak kapan pangeran kedua pergi? Apa Kyuhyun menemaninya?" Kim Jin Hyuk yang merasa Raja Kim sedang panik dengan pikirannya sendiri itu bertanya dengan tenang pada kedua dayang yang masih berlutut itu. Matanya memandang tajam pada Kwon Boa yang diketahuinya selalu menjadi orang yang mengalihkan perhatian prajurit setiap kali Jaejoong merencanakan sesuatu yang aneh.
Boa mengangkat kepalanya dan menatap langsung pada sang daegun, tahu pasti pertanyaan itu ditujukan padanya. "Dini hari tadi sebelum matahari terbit. Tak lama setelah anda pergi dari Ares, daegun. Kyuhyun sedang mencarinya saat ini." yeoja yang sedang gugup itu bisa melihat sang daegun memaki tanpa suara.
"Cari Pangeran Jaejoong sekarang juga!"perintah Raja Kim keras pada putra sulungnya yang langsung tergesa meninggalkan Ares bersama sejumlah pengawal. "Kali ini akan kukurung pangeran kesayangan kalian itu diruang bawah tanah!"ancam Raja Kim dengan sorot mata nyalang pada kedua dayang yang masih berlutut.
.
.
TENDA APOLLO
Dengan gerakan seperti beruang yang bangun dari tidurnya Kaisar Jung berdiri dari kursinya dan kembali mendekatinya yang sontak membuat Jaejoong kembali merasakan getaran aneh yang tadi sempat menyelimuti tubuhnya saat namja tinggi besar itu memeluknya ringan seraya mengusap pipinya dengan berani. Matanya tanpa sadar mengikuti setiap gerakan kecil yang dilakukan Kaisar Apollo itu hingga suara rendah yang sedikit parau itu menyadarkan Jaejoong dari lamunan singkatnya.
"Kau pikirkan saja syarat kedua, ketiga atau berapa pun syarat yang kau inginkan sementara aku akan meminta Taecyeon menyiapkan pengawalan karena kau harus pulang. Aku tidak mau pangeran nakal yang akan segera tinggal di Apollo bersamaku ini jatuh sakit." tangan besar sang kaisar lagi-lagi dengan lancang mengusap lembut rambut panjang Jaejoong yang terasa dingin dan begitu halus sebelum berjalan cepat menuju pintu tenda.
DEG...DEG...DEG...
Dengan kuat namja cantik yang masih dalam kondisi terkejut itu menepuk dadanya yang terasa aneh. "Apa-apaan itu? Perhatian? Meragukan sekali!"dengus Jaejoong kasar untuk menyembunyikan rasa senang yang lagi-lagi tanpa disadarinya sudah memenuhi hatinya saat melihat punggung lebar sang kaisar yang sedang meninggalkan tenda mewah itu. Dari pintu tenda yang tersibak Jaejoong bisa melihat matahari sudah naik ke ufuk timur, pagi telah tiba dan para pengawal yang berjaga akan segera sadar jika yang ada di pavilliun Ares bukanlah dirinya, melainkan Kyuhyun!
Sendirian di tenda sang kaisar membuat Jaejoong berpikir apa saja yang akan dilakukannya di Apollo nanti, dia tidak perlu memikirkan apa syarat kedua dan ketiganya karena Jaejoong sudah tahu pasti apa yang akan dimintanya. Lagipula, bukankah dari ucapan Yunho tadi sudah menunjukkan bahwa semua permintaan Jaejoong pasti akan diturutinya.
'Kau memang sangat hebat dalam menilai seseorang, hyungie.', puji Jaejoong sambil tersenyum lebar. Seperti kata sang daegun, cepat atau lambat Apollo akan menjadi milik Kim Jaejoong!
Bosan menunggu, pangeran kedua Arthemis itu kembali menggelilingi tenda besar itu dan melihat benda-benda mewah yang ditata sedemikian rupa hingga tempat itu lebih menyerupai kamar besar. Pandangan Jaejoong kemudian jatuh pada ranjang besar yang terlihat begitu nyaman dan menggoda. Sepertinya kaisar aneh itu tidak akan marah jika aku istirahat sebentar. Tubuhku lelah sekali, pikir Jaejoong dengan senyum kecil.
"Lagipula kaisar itu pasti akan lama."gumamnya acuh sambil menjatuhkan dirinya dalam ranjang besar dan hangat yang beraroma maskulin itu. Tak butuh waktu lama, pangeran yang berwajah malaikat itu sudah jatuh terlelap ke alam mimpi.
.
.
TBC ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Note Author :: untuk yang mencari versi buku, silakan langsung hubungi Daniella_DL.Fyi, Apollo Arthemis ini terdiri dari 2 buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLLO AND ARTHEMIS
Romance( Ada VERSI CETAK) . . "Kau harus jadi milikku, pangeran kecil!" "Tidak mau! Kau itu kaisar mesum!" . Kisah penyatuan 2 hati yang dimulai ketika kaisar Jung yang kejam dan sadis menyerang kerajaan subur dan makmur, Arthemis. Pertemuan pertama, pand...