Chapter 62 - Tutup Istana Dalam

3.1K 590 312
                                    

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.

PAVILLIUN HESTIA

"Saat ini kau pasti sudah mati, Pangeran sombong. Ini adalah balasan karena kau sudah berani melawan kekuasaanku!"

Seringai lebar mengulas dibibir Lee Saera yang sedang menikmati makan siang sederhana yang disuguhkan oleh dayang ibusuri yang selalu menatapnya dengan sorot meremehkan dan memperlakukannya dengan sikap yang jauh dari kata sopan. Seakan dia hanyalah seonggok sampah yang akan segera tersingkir dari Apollo!

Lee Saera memang hanya yeoja lemah yang tidak mungkin melawan kekuasaan Kaisar Jung yang sepertinya sudah terjerat dalam pesona menjijikkan Pangeran Arthemis yang munafik dan sangat licik itu namun Lee Saera tidak bodoh, dengan licik dia bisa memanfaatkan situasinya yang sedang menjalani hukuman dengan sangat baik.

"Aku adalah Permaisuri Jung dan selamanya akan seperti itu! Begitu kau mati, maka semua perhatian kaisar akan kembali padaku karena hanya aku yang pantas mendampingi sang kaisar menduduki tahta Apollo! Tidak ada yang akan pernah menduga jika aku adalah dalangnya yang menyebabkan kematian Pangeran terkutuk itu!"

Lee Saera tersenyum puas sambil meneguk arak di cawan kecil yang sejak tadi dipegangnya dengan gaya bersulang. "Sayang sekali selir baru itu harus mati untuk menanggung apa yang tidak dilakukannya! Takdir memang kejam namun aku, Lee Saera tidak akan membiarkan takdir menghalangi jalanku menguasai kerajaan besar ini!"

.

.

ARES

TAP TAP TAP.... BRAKKKK

Dengan wajah dingin yang terlihat menahan amarah dan juga khawatir Kaisar Jung yang datang ke Ares dengan semua pengawalnya membuka kasar pintu depan istana mewah yang dibangunnya untuk pangeran nakal yang tadi pagi baru saja memeluk dan menciumnya dengan manja. "Pastikan tidak ada seorang dayang atau pengawal pun yang keluar dari Ares! Akan kubunuh semua orang yang berani melakukan ini pada Pangeran Kim!"desis sang kaisar tajam pada Taecyeon yang mengangguk cepat dan segera menjalankan tugasnya.

Tanpa peduli pada semua dayang dan pengawal yang sedang berlutut ketakutan di ruang tamu Ares, sang kaisar langsung berlari cepat menuju kamar Jaejoong dengan jantung yang berdetak kencang. Takut jika sesuatu yang buruk telah terjadi pada namja cantik yang dicintainya itu. Baru semalam Yunho berjanji untuk selalu melindungi Pangeran Arthemis itu dengan nyawanya sendiri dan sekarang ada yang sudah berani berusaha meracuni calon permaisurinya itu!

Langkah cepat sang kaisar terhenti disamping ranjang dimana tubuh ramping itu terbaring dengan mata terpenjam dan wajah cantiknya begitu pucat dan terlihat rapuh. Mata Yunho menatap dingin pada Cho Kyuhyun yang berdiri disamping ranjang dengan wajah muram sedangkan Dayang Kwon tampak terisak pelan sambil menggenggam erat jemari lentik pangeran tercintanya. Disisi lain, beberapa tabib istana juga terlihat berdiri disamping ranjang besar itu dengan wajah tertunduk takut.

Perlahan Yunho mendudukkan dirinya disisi ranjang besar tempat dirinya dan Jaejoong baru saja memadu kasih tadi malam. Tangannya meraih tubuh ramping itu untuk masuk dalam pelukannya, mencium pelan pipi pucat itu untuk memastikan jika Jaejoongie-nya masih hidup dan akan segera membuka matanya. "Apa yang terjadi, nae sarang? Tolong, buka matamu untukku! Kau tidak boleh sakit. Akan kubuat orang yang melakukan ini padamu membayar dengan nyawanya!"bisik Yunho dingin tepat ditelinga Jaejoong. Kemarahan dan dendam memenuhi seluruh hati dan jiwa sang kaisar yang terkenal kejam dan tidak pernah melepaskan musuhnya itu!

"Apa yang terjadi, tabib? Katakan padaku bagaimana keadaannya? Kalian harus bisa menyelamatkan Pangeran Kim!" suara Kaisar Jung begitu dingin dan matanya menyorotkan ancaman mematikan meski tangannya memeluk lembut tubuh sang pangeran yang terkulai lemah. "Jangan diam saja dan cepat jawab aku!"teriak sang kaisar dengan suara menggelegar hingga ketiga tabib istana itu segera berlutut.

"Yang Mulia Pangeran telah diracun. Denyut nadinya begitu lemah!"

"Kami sudah berusaha mengeluarkan isi perutnya namun tidak berhasil! Ampuni kami, Yang Mulia....Racun itu sudah masuk dalam tubuh Pangeran Jaejoong!"

"Hamba sudah memberikan obat untuk menetralisir racun. Kita harus menunggu reaksi obat itu dalam beberapa jam!"

Suara para tabib yang sedang menjelaskan kondisi Pangeran Arthemis itu mencerminkan ketakutan pekat karena mereka semua tahu apa yang bisa dilakukan sang kaisar jika pangeran muda itu terluka. Nyawa semua penghuni istana dalam Apollo saat ini bergantung pada kesembuhan sang pangeran yang masih tak sadarkan diri itu!

"Ada yang berusaha membunuh Pangeran Jaejoong! Hiks...Racun! Mereka meracuni pangeran kami! Anda harus melakukan sesuatu Yang Mulia! Hiks....Apa salah Pangeran Jaejoong? Pangeran tidak boleh mati! Kumohon lakukan sesuatu untuk menyelamatkannya, Yang Mulia!" terbata-bata diantara tangisannya, Boa berlutut didepan sang kaisar yang wajahnya mengeras dan terlihat sorot membunuh dimatanya.

"Hamba sungguh tidak tahu apa yang terjadi, Yang Mulia! Sesaat tadi Pangeran Kim masih berkomentar tentang rasa sup-nya yang aneh dan tiba-tiba saja dia jatuh dan tak sadarkan diri dengan mulut yang mengeluarkan busu! Semua panic dan hamba sudah memberi perintah untuk menutup Ares karena hamba yakin pelakunya adalah orang dalam!"

"JENDERAL OK!"

Dalam sedetik Ok Taecyeon sudah masuk dalam kamar mewah Pangeran Arthemis yang terasa begitu menakutkan karena aura membunuh yang terpancar dari sepasang mata Kaisar Jung yang sekarang sedang menatap dingin padanya. Dalam hati, Taecyeon tahu bencana besar akan terjadi di Apollo dan pasti banyak nyawa akan melayang karena orang bodoh yang berusaha membunuh Pangeran Jaejoong itu pasti sangat putus asa hingga lupa dengan siapa dia sedang berhadapan!

"Apa yang harus hamba lakukan lagi, Yang Mulia? Seluruh istana Ares sudah ditutup dan semua pengawal serta dayang sudah dikumpulkan di ruang tamu!"lapor Taecyoen cepat seraya melirik pada tubuh ramping Pangeran Jaejoong yang sedang dipeluk erat Penguasa Apollo yang terlihat begitu mengerikan itu.

"Aku ingin kau juga menutup semua akses untuk keluar dari istana dalam! Periksa pavilliun semua selir dan juga Permaisuri Lee! Kumpulkan mereka semua di halaman istanaku! Perintahkan Sehun untuk mengawasi mereka! Yang membangkang atau melawan, langsung bunuh saja!"perintah Yunho dingin tanpa peduli pada ekspresi terkejut diwajah setiap orang yang mendengarnya.

Dengan tangan yang membelai lembut rambut panjang Jaejoong yang masih terkulai lemas, Kaisar Apollo itu melanjutkan perintahnya yang terdengar semakin tak masuk akal. "Cari apa saja yang mencurigakan dan segera laporkan padaku! Akan kubunuh semua orang yang sudah melakukan perbuatan terkutuk ini!"

.

.

PAVILLIUN ATHENA

"Bagaimana itu bisa terjadi? Katakan apa yang kau ketahui, Luhannie!"

Sang hwangtaehu begitu terkejut saat tiba-tiba Luhan datang ditengah dirinya menikmati makan siang. Pelayan kepercayaannya itu juga langsung mengatakan hal yang membuat Jung Heechul melupakan makanannya. "Ada yang mencoba membunuh Pangeran Kim! Istana dalam kacau! Hamba mendengar dari beberapa pengawal jika seluruh istana dalam sekarang ditutup dan Yang Mulia Kaisar memerintahkan agar setiap pavilliun selir dan permaisuri digeledah! Jika ada yang melawan maka Oh Sehun harus membunuh langsung pembangkang itu!"lapor Luhan cepat dalam satu tarikan nafas.

Apa yang baru didengarnya keluar dari mulut Luhan terasa begitu menakutkan karena Heechul sangat mengenal watak sang kaisar yang tidak pernah bermain dengan setiap perintahnya. Akan ada banyak sekali nyawa orang yang tak bersalah yang melayang jika orang yang meracuni pangeran muda itu tidak segera ditemukan! Sepertinya Apollo akan berada dalam masa kelam!

"Ya Tuhan, ini gila! Sekarang juga kita pergi ke Ares. Aku harus melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada Pangeran Jaejoong."

.

.

Note Author : Hwangtaehu ini khawatir ke ?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya 💃

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang