APOLLO AND ARTHEMIS

Chapter 2

Happy reading ^__^

.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...

.

.

CHAPTER 2

.

ARTHEMIS

Arthemis, kerajaan kecil nan makmur dengan kekayaan alam yang subur, laut yang indah dan juga terkenal dengan armada yang kuat. Kerajaan yang selalu diterangi sinar bulan hampir sepanjang tahun itu dipimpin oleh Raja Kim Hyun Joong yang selalu memegang kuat prinsip jika damai itu akan selalu menjadi pilihan utama sebelum perang dikobarkan. Suasana Arthemis selalu tenang dan damai dengan rakyat yang hidup berkecukupan karena kebijaksanaan sang raja yang tidak memungut pajak dengan nilai tinggi serta penghapusan sistem kasta.

.

.

"Kau yakin itu tabib Ma?"nada tidak percaya terdengar jelas dari suara bass yang seperti sedang menahan amarah itu.

Namja tua yang penuh guratan disekitar wajahnya dan terlihat lelah itu mengangguk yakin tanpa ragu pada namja muda yang jika dilihat melalui pakaiannya bisa dipastikan dia adalah kaum bangsawan berkedudukan tinggi. "Sangat yakin, daegun. Yang mulia ratu meninggal bukan karena serangan jantung tapi karena racun yang hampir tidak terdeteksi warna dan baunya!"ujar tabib Ma pelan.

Sorot penuh dendam terpancar dari sepasang mata gelap namja bertubuh tinggi yang mencengkram erat pedang panjang berlambang naga miliknya. Awalnya dia hanya merasa curiga dan mulai melakukan penyelidikan ini selama bertahun-tahun tanpa hasil hingga beberapa minggu yang lalu salah satu pengawal kepercayaan mengatakan jika tabib istana ditemukan dan sekarang apa yang baru saja dinyatakan tabib paling terkenal di Arthemis, menyakinkan semua dugaannya. "Pastikan tidak ada yang tahu aku pernah menemuimu, tabib Ma!"desisnya tajam dan tegas pada namja tua yang segera mengangguk hormat.

"Anda bisa mempercayai hamba, daegun."

Kim Jin Hyuk, sang putra mahkota Arthemis menahan semua kemarahan dan keinginan membunuh dalam dirinya dengan dingin, dia harus bisa berpikir dan bertindak cepat. Tidak seorang pun boleh memanipulasi dan mempermainkan dirinya tanpa mendapat balasan yang setimpal, apalagi nyawa ibundanya telah direnggut dengan kejam dan kebahagiaan adiknya telah dikorbankan selama bertahun-tahun. "Aku ingin kau buat racun yang bisa membunuh secara perlahan dan menyakitkan!"perintah itu keluar dari mulut sang putra mahkota yang terlihat menyeringai kecil dengan mata berkilat tajam.

Tabib Ma membelalakan matanya, terkejut!

Perintah sang daegun membuatnya takut, kejadian itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu dan keadaan telah berubah. Apa yang akan mereka lakukan ini sangatlah beresiko. Hukuman mati akan dijatuhkan jika semua tidak berjalan sesuai rencana putra mahkota Arthemis itu. "Anda yakin? Ini akan sangat berbahaya! Bagaimana jika..."mulai tabib tua itu dengan nada ragu, dia tidak mau jika putra mahkota Arthemis ini akan mengalami hal-hal yang tidak diharapkan!

"Lakukan saja perintahku itu, tabib Ma! Orang yang sudah menyingkirkan yang mulia permaisuri terdahulu harus menerima hukuman berat dariku dan juga adikku yang sudah banyak menderita!"tanpa menunggu sahutan tabib tua itu, Kim Jin Hyuk bergegas keluar dari rumah sang tabib yang ada dipinggiran kota dan terlihat begitu kumuh.

"Kita pulang? Atau ada yang harus anda lakukan lagi?"pengawal berpakaian serba hitam yang sejak tadi mengawasi rumah tabib Ma bertanya begitu melihat sang putra mahkota melangkah cepat menghampirinya.