Chapter 101 - Goodbye Empress Byun. Good luck on your journey to hell

241 27 0
                                    

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR

.

.

APOLLO

Erangan lirih yang hampir tak terdengar itu perlahan membangunkan sang kaisar dari tidur nyenyaknya. Begitu membuka matanya Yunho refleks menoleh ke sisi kiri ranjang dan hatinya langsung dipenuhi kegelisahan saat tidak mendapati sang permaisuri yang seharusnya masih tertidur lelap disampingnya. Tergesa penguasa Apollo itu menyibak selimut yang menutupi tubuh telanjangnya dan segera beranjak dari ranjang besar yang masih menyisakan aroma bekas percintaan.

"Joongie..."panggilnya kuat sambil memakai hanbok-nya yang tersampir disudut ranjang.

Tidak adanya sahutan membuat Yunho semakin panic dan segera menuju pintu kamar, bermaksud memanggil pengawalnya atau mungkin Kasim Im. Namun langkah kakinya kemudian terhenti didepan pintu yang menghubungkan kamarnya dengan bilik luas yang akan digunakan sebagai kamar mandi. Suara erangan kesakitan terdengar semakin jelas hingga tanpa sadar Yunho sudah membuka pintu berukiran indah itu dengan kasar.

Hatinya mencolos kala melihat malaikat yang sangat dicintainya sedang bersandar lemas pada sisi meja yang berisi peralatan mandi dengan mata terpejam dan wajah pucat pasi yang sudah dipenuhi keringat dingin. Setengah berlari Yunho menghampiri permaisurinya dan langsung merengkuh tubuh ramping itu dalam dekapannya. Tangannya juga mengusap sayang rambut panjang Jaejoong yang masih berantakan dan sedikit lembab sebelum menangkup lembut wajah cantik pangeran nakalnya.

"Kenapa tidak membangunkanku, nae sarang? Kau sudah membuatku takut!" Dengan mudah sang kaisar membopong tubuh mungil yang masih mengenakan hanbok tipis itu dan berjalan kembali ke kamar. "Aku akan memanggil tabib Hwang."putusnya tegas sambil memeluk Jaejoong yang sudah berbaring nyaman di ranjang besar mereka.

Mengabaikan rasa mual diperutnya dan juga pusing dikepalanya, Jaejoong berusaha membuka matanya dan menatap lembut wajah tampan sang kaisar yang terlihat begitu cemas. Tangannya terulur untuk mengusap rahang Yunho yang terasa sedikit kasar sebelum balas memeluk erat tubuh besar namja yang sedang memeluknya kuat. "Hanya sedikit mual dan pusing. Aku tidak mau membuat anda khawatir."kilahnya dengan senyum tipis yang membuat wajahnya sedikit berseri.

"Lain kali bangunkan aku. Jam berapa pun itu! Kau adalah yang terpenting!"

Walau terdengar kasar namun Jaejoong tahu jika itu hanya ungkapan kekhawatiran sang kaisar yang sedang mencium pipinya. "Anda sungguh manis, Yang Mulia Jung."godanya sambil mengedipkan sebelahnya matanya dengan nakal. "Pelukan anda sudah membuatku merasa lebih baik." Dengan manja Jaejoong semakin menyelusupkan kepalanya disisi leher sang kaisar, menghirup aroma jantan yang membuat lupa pada rasa mual di perutnya.

"Semua akan kulakukan demi Permaisuri Kim yang paling kucintai ini." Yunho semakin erat memeluk tubuh ramping Jaejoong sebelum mengecup ringan bibir merah yang masih terlihat sedikit pucat itu,"Dan sepertinya kali ini kedua adikku itu tidak berbohong. Mungkin saja didalam sini, putra mahkota kita sedang tertidur..."bisiknya pelan sambil mengusap perut rata namja cantik dalam dekapannya.

Hati Jaejoong berdebar kencang. Perasaan senang dan takut silih berganti mengisi hatinya saat mendengar bisikan lembut sang kaisar yang sudah kembali menanggalkan hanbok yang tadi masih membalut tubuhnya. "Kuharap anda tidak terlalu berharap, jeonha. Bisa saja aku hanya kelelahan karena anda melakukannya dengan begitu buas."ujar Jaejoong yang tidak bisa menahan getaran dalam suaranya.

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang