Author : AphroditeThemis / Anya
Genre : Saeguk / Romance / Family Drama
Rate : 21+
Warning : Don't Plagiat!
.
.
.Putri Jin Hee sontak tersenyum senang dalam hati saat dia menggeleng cepat dan menatap sang ibusuri. Ini kesempatannya untuk mengadukan apa yang terjadi padanya kepada penguasa istana dalam yang mungkin bisa membantunya untuk mendapatkan perhatian dari Kaisar Jung yang bahkan tidak mau menatapnya sejak mereka duduk mengelilingi meja makan ini. Sang Kaisar terlalu sibuk mengurusi si manja Pangeran Jaejoong yang memang selalu menyebalkan dan harus segera disingkirkannya!
"Aku merasa sedikit tidak nyaman dengan pavilliun yang kutempati, Yang Mulia. Tempat itu begitu terpencil dan membuatku takut."ucap Jin Hee dengan suara bergetar seraya memasang ekspresi sedih yang diharapkannya bisa meluluhkan hati hwangtaehu Jung dan juga sang kaisar yang sekarang sedang menatapnya. "Aku juga belum berkeliling Apollo karena Yang Mulia Kaisar mungkin terlalu sibuk dengan urusan kerajaan hingga tidak punya waktu untuk mengunjungiku."
Dalam hati Heechul kagum pada keberanian yeoja muda yang awalnya terlihat lemah itu, namun sayang dia tidak mudah dibodohi oleh siapa pun, apalagi oleh kedua Kim yang duduk didepannya. "Pavilliun Phoebe memang sedikit terlalu kecil namun tidak terpencil. Arra, besok aku akan meminta beberapa dayang untuk membersihkan dan menghias pavilliun itu sesuai keinginanmu, Selir Kim!"putus hwangtaehu cepat dan tertawa dalam hati melihat sorot tidak suka dimata saudari Pangeran Kim yang pasti tadi mengira Heechul akan memihaknya itu.
"Hmpfh, mungkin ibunda harus tahu jika mulai besok Pangeran Jaejoong yang akan mengatur semua dayang dalam istana." beritahu Yunho dengan nada tegas. Dia malas mendengar semua perhatian sang ibusuri pada Selir Kim yang bahkan tidak disukainya.
Jaejoong yang awalnya sedang memaki tajam sang hwangtaehu dalam hati mengerjap terkejut dan langsung berpaling menatap Yunho yang terlihat santai. Dia tidak mengira jika sang kaisar akan secepat ini memberinya kepercayaan sebesar itu. Mengatur para dayang istana sama saja dengan mengatur istana dalam dan pasti saat ini hwangtaehu Jung semakin membencinya. Jantung Jaejoong berdebar cepat karena rasa senang yang hampir tidak bisa ditahannya.
"Apa? Seorang tamu istana mengatur para dayang? Apa aku tidak salah dengar? Bukankah itu tugas Permaisuri Lee? Kau mencabut hak itu darinya, jeonha?" tanpa sadar hwangtaehu Jung sudah menaikkan suaranya seraya melirik tajam pada Pangeran Kim yang hanya diam.
Sang hwangtaehu sangat terkejut dengan keputusan besar yang diambil oleh putranya tanpa bertanya ataupun mempertimbangkan saran darinya terlebih dahulu. Mengatur istana dalam? Apa Yunho sudah kehilangan akal sehatnya? Secantik dan semenawan apapun Pangeran Kim ini, dia tetap adalah seorang namja yang tidak akan mengerti apapun tentang tugas para dayang!
"Bukan mencabut haknya, aku hanya mengambil apa yang tidak sepantasnya menjadi milik Lee Saera! Tentu ibunda setuju denganku tentang itu, bukan?" sang kaisar mengatakannya dengan tegas karena dia tahu hwangtaehu menentang keras keputusannya ini bukan karena menyukai Permaisuri Lee namun karena rasa tidak sukanya pada Jaejoong.
Tanpa menunggu reaksi dari sang hwangtaehu yang seperti menahan amarah dan Selir Kim yang melayangkan tatapan bengis pada Jaejoong yang tampak acuh, Yunho segera berdiri dan memberi isyarat pada Jaejoong yang berdiri disampingnya. "Dan mungkin ibunda perlu tahu, Pangeran Kim bukan sekedar tamu untuk Apollo. Dia akan lebih dari itu!"
"Aku akan segera menyingkirkanmu apa pun caranya Jaejoong! Posisi Permaisuri Jung hanya boleh menjadi milikku!"
Tangan Jin Hee mencengkram erat rok hanboknya saat melihat punggung ramping Jaejoong yang sudah menghilang dibalik pintu Athena bersama sang kaisar. Sudah cukup dia dipermalukan dan sekarang Jin Hee akan menunjukkan pada adiknya yang kurang ajar itu jika menentangnya akan berujung pada kematian.
.
.
KOTA APOLLO
Ini pertama kalinya Cho Kyuhyun menjelajahi ibukota Apollo yang ternyata tampak begitu indah dan semarak pada malam hari. Jalanan di sekitar pusat kota ini menawarkan berbagai hiburan malam, mulai dari rumah-rumah hiburan yang berisi para giseang cantik sampai pada sejumlah toko penjual minuman terlihat penuh dengan tamu yang datang dari berbagai kalangan dan berbaur menjadi satu.
Dengan sebotol minuman di mejanya, Kyuhyun menikmati kesendiriannya setelah bertemu dengan seseorang yang membawa informasi penting baginya. Sepasang mata Kyuhyun melihat sekeliling tempat itu dengan acuh hingga tanpa sengaja dia melihat sosok yang dikenalinya. "Kenapa dia ada disini?"gumam Kyuhyun penasaran sambil berdiri dan mulai mengikuti Jung Changmin yang berjalan sendirian tanpa pengawal, sepertinya pangeran itu sedang menyamar jika dilihatnya dari pakaiannya yang terlihat sederhana.
.
.
Nalurinya yang tajam mengatakan pada Changmin jika ada yang mengikutinya sejak tadi dan sekarang sedang mengawasi dirinya yang bersenang-senang dengan sejumlah gisaeng menyebalkan yang berusaha menghiburnya dengan candaan dan rayuan basi mereka. Setiap kali pikirannya kalut, Changmin memang terkadang menghabiskan waktu dengan diam-diam keluar dari istana hanya untuk sekedar minum dan menghibur dirinya dengan para yeoja yang berpoles bedak tebal di rumah hiburan ini.
"Pergi! Aku mau sendirian malam ini!"usir Changmin kasar pada primadona tempat ini yang langsung merengut masam sebelum mengukir senyum manja lagi padanya.
"Tuan tidak ingin menikmati sesuatu yang hangat di malam yang dingin ini?"
Bukannya senang dengan suara penuh rayuan dan juga belaian tangan nakal gisaeng itu ditubuhnya, Changmin malah merasa semakin kesal hingga tanpa sadar didorongnya tubuh kurus gisaeng itu hingga jatuh dan menimbulkan keributan yang mendorong beberapa penjaga rumah hiburan langsung datang menghampirinya dengan wajah marah.
"Apa maksud anda melukai primadona tempat ini? Cari mati?"berang salah satu penjaga yang bersenjatakan pedang pada Changmin yang malah menyeringai acuh sambil meneguk minumannya. "Seret dia keluar dan hajar sampai tidak berani menginjak kakinya di sini lagi!"perintah penjaga itu marah saat melihat tidak adanya tanggapan dari tamu yang bersikap arogan itu.
Sepasang mata gelap Jung Changmin menyipit tajam saat perlahan berdiri dan bersikap menantang pada para penjaga bertubuh besar itu. Dia memang sedang butuh tempat untuk melampiaskan emosinya. "Ingin menyeretku keluar? Berani sekali kalian! Huh! Aku bahkan bisa meratakan tempat ini dan membunuh kalian semua jika mau!"desisnya dengan suara tajam yang sedingin es.
Suara dingin yang berisi ancaman itu membuat para penjaga rumah hiburan itu marah dan langsung menyerang Changmin yang masih berdiri tegak dengan ekspresi datar. Hampir saja tongkat panjang ditangan salah penjaga itu mengenai bahu Changmin saat tiba-tiba saja sebuah tangan menahan kuat tongkat itu seraya menendang keras penjaga yang sudah melakukan penyerangan.
"Kalian harus melewatiku dulu sebelum bisa menyentuhnya!"
.
.
Note Author : Uda lama ya gk update ini 😅😅 jadi, pemanasan dulu.
Jangan lupa tinggalkan jejak biar gw ingat update besok 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLLO AND ARTHEMIS
Romance( Ada VERSI CETAK) . . "Kau harus jadi milikku, pangeran kecil!" "Tidak mau! Kau itu kaisar mesum!" . Kisah penyatuan 2 hati yang dimulai ketika kaisar Jung yang kejam dan sadis menyerang kerajaan subur dan makmur, Arthemis. Pertemuan pertama, pand...