Chapter 102 - Jung Jisung, Pemimpin Jung Utara

227 26 1
                                    

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR

.

.

ARTHEMIS

"Pastikan appa-ku tetap berada di istananya, Penasehat Song!"

Setelah menenangkan sang appa yang sangat marah sekaligus terkejut dengan penyerangan yang tidak terduga, terlebih dalam insiden tadi sang permaisuri terluka parah karena anak panah yang menembus tubuhnya. Dengan sikap dingin dan tenang yang selalu melekat pada dirinya, Kim Jin Hyuk juga berhasil mengendalikan situasi panic yang hampir terjadi di aula istana. Semua pejabat dan bangsawan yang tadinya sempat merasa ketakutan sekarang sudah tenang dan kembali mengobrol seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"Menteri Choi, kendalikan situasi disini. Jangan biarkan sekutu permaisuri lolos. Tangkap semuanya dan jika ada yang mencoba kabur, bunuh saja!"titahnya dingin saat dari kejauhan dilihatnya Junsu sudah memberi isyarat. "Ayo kita pergi, Pangeran Park. Aku harus melihat sendiri dia mati!"gumamnya pelan dan tanpa menunggu sahutan dari Menteri Choi lagi, namja muda yang sekarang menjadi Raja Arthemis itu segera berlalu dari aula istana.

Senyum tipis diwajah tampan sepupunya membuat Junsu ikut tersenyum. Jika saat ini mereka bukan didepan umum, mungkin dia sudah memeluk kuat tubuh besar Jin Hyuk. Apa yang mereka capai sejauh ini bukan sesuatu yang mudah melainkan sudah mengorbankan banyak perasaan, darah, airmata. Terutama hidup dan masa depan Pangeran Jaejoong yang sekarang harus tinggal begitu jauh dari mereka.

"Selamat, Yang Mulia Raja Kim. Anda memang sangat hebat!" dengan jahil Junsu memberi hormat dengan gaya aneh yang membuat sepupunya sontak tertawa sebelum mengangguk singkat.

Dalam diam Yoochun yang mengikuti langkah kedua sepupunya itu menghela nafas berat, semuanya memang berjalan sesuai dengan rencana sepupunya yang saat ini sudah menjadi Raja Arthemis. Walau tetap saja menurut Yoochun, mereka seharusnya sedikit memikirkan perasaan raja terdahulu yang sepertinya masih sangat mencintai Permaisuri Byun jika melihat reaksinya tadi saat yeoja culas itu mengerang kesakitan sebelum jatuh di lantai dengan tubuh bersimbah darah.

"Samchon sangat terpukul. Setidaknya jangan tersenyum didepannya."komentar Yoochun dengan ekspresi datar seraya berusaha mengabaikan sedikit perasaan bersalah yang memang selalu berkecamuk dalam hatinya sejak Jin Hee dihukum mati.

Mendengar ucapan itu, Junsu langsung berhenti melangkah dan menatap gusar pada namja yang berjalan disampingnya. "Kau itu sangat menyebalkan, Pangeran Park!"celanya kasar sambil mendengus tajam. "Ini hari terbaik dalam hidup sepupu kita, seharusnya kau ikut bahagia! Jangan terus memasang wajah masam itu!"kecamnya lagi dengan nada sengit.

"Kau memang paling mengerti diriku, Junchan tapi saran Yoochun juga tidak salah."sela Kim Jin Hyuk yang tidak ingin melihat kedua sepupu yang selalu siap membantunya saling berdebat. "Sekarang ayo lakukan drama terakhir kita!"serunya sambil melayangkan pandangan penuh arti ke arah pavilliun Hera yang hanya tinggal beberapa meter lagi.

Seraya menahan tawanya, Junsu menggenggam erat gagang pedangnya. "Uhm, aku juga tidak sabar lagi, Yang Mulia."desisnya pelan sambil berbagi seringai dengan Raja Arthemis dan mengabaikan sepenuhnya Pangeran Park yang lagi-lagi menghela nafas kecil.

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang