Siang itu terlihat Arlha tengah berjalan di area perkebunan teh. Ia memandang perkebunan teh yang terhampar luas dengan hijaunya dedaunan teh yang sangat menyejukkan mata. Dibelakangnya Amran berjalan mengikuti langkahnya.
"Bagaimana!? Apa sudah kau temukan titik pemasarannya!?"
"Sudah pak!! Dan saya harap bapak menyukainya!! Dan semuanya sudah saya lampirkan di dokumen ini!!" ucap Amran sambil menyerahkan sebuah map kepada Arlha. Arlha mengambilnya dan membaca isinya. Ia memanggut - manggutkan kepalanya menyatakan setuju dengan isi yang terlampir di map tersebut.
"Baiklah aku menyetujui usulanmu ini!! Lalu kapan akan dimulai!!?"
"Secepatnya pak!!" ucap Amran.
"Lakukan sesegera mungkin!! Aku percaya padamu!!" ucap Arlha sambil menepun pelan pundak Amran. Amran menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
Dari kejauhan terlihat dua orang anak lelaki dan perempuan tengah berjalan dan sedkit berlari menghampiri keduanya. Arka menggandeng tangan Kinaya karna Ia takut Kinaya terjatuh karna jalan yang sedikit menanjak dan berbatu.
"Arka, , , sedang apa kamu disini nak!?"
"Arka hanya lewat sebentar ayah!! Kami mau ke taman untuk bermain!!"
"Nay, , , kamu sudah pulang sekolah nak!?"
"Sudah ayah!!"
"Lalu kalian mau kemana!?" tanya Arlha.
"Ke taman bermain ayah!! Bolehkan!?"
"Boleh nak!! Tapi apa kamu sudah makan!?"
"Sudah ayah!!"
"Ayah, , , Kinaya boleh kan bermain dengan kak Arka di taman!?" tanya Kinaya. Amran belum menjawab karna Ia sedikit ragu. Ia tidak ingin anaknya lebih dekat lagi dengan anak majikannya. Ia takut orang - orang di sekitarnya akan mengatakan hal - hal yang buruk mengenai putrinya itu. ia tidak ingin dibilang mengambil kesempatan dalam kesempitan karna ingin mendekatkan anaknya dengan anak majikannya. Apalagi saat ini Arlha begitu mempercayainya.
"Ayah, , ,!!" rengek Kinaya. Amran tak bergeming. Ia masih menatap Kinaya dengan ragu.
"Tapi nak, , ,!!" Wajah Kinaya sudah berubah menjadi sedih saat mendengar ucapan Amran yang terlihat seperti menolak keinginannya.
"Tidak apa - apa!! Biarkan dia bermain dengan Arka!! Lagipula Arka lebih suka bermain dengan Kinaya dibandingkan bermain dengan teman - temannya yang lain!!"
"Tapi pak!! Saya, , ,!!"
"Hanya sebentar paman!! Paman jangan khawatir!! Aku akan menjaga Kinaya dengan baik!! Setelah selesai bermain aku akan mengantar Kinaya pulang!!" ucap Arka dengan nada memohon.
"Tapi den, , ,!!"
"Biarkanlah!!" ucap Arlha. Amran melihat Kinaya yang masih memasang wajah memohon. Lalu Ia menganggukkan kepalanya dengan pelan. Kinaya tersenyum senang. Lalu Ia melambaikan tangan kepada ayahnya mengisyaratkan agar ayahnya sedikit membungkuk. Amran melakukan apa yang diminta anaknya. Lalu dengan cepat Kinaya mencium pipi kiri Amran dan berbisik kepada Amran.
"Kinaya sayang ayah!!" bisik Kinaya. Dengan wajah penuh haru Amran membalasnya dengan mencium pipi putrinya tersebut dan mengatakan hal yang sama pada putrinya.
"Ayah juga sangat menyayangimu nak!!" ucap Amran.
Arka menarik tangan Kinaya untuk pergi meninggalkan ayah mereka yang tengah memperhatikan keduanya. Arlha tersenyum melihat tingkah kedua bocah yang ada dihadapannya. Begitu juga dengan Amran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
General FictionKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...