Immortal Love - 26

4.7K 208 11
                                    

Malam itu bulan menampakkan cahaya nya dengan begitu terang. Dihiasi dengan gemerlapnya bintang - bintang yang berkelap - kelip. Terlihat seorang wanita tengah duduk didepan meja riasnya menatap bayangan dirinya yang nampak begitu cantik mengenakan gaun panjang berbahan satin berwarna biru muda berpadu peach dengan lengan panjang hingga sikut yang dikombinasi dengan bahan tile dipadu brukat bunga yang indah. Rambutnya yang sebahu Ia biarkan tergerai dengan mengenakan bando senada dengan warna bajunya. Tatanan make up yang natural menambah kesan anggun pada dirinya.

"Sudah siap sayang!?" sapa Afni yang membuyarkan lamunan Kinaya.

"Sudah ma!!"

"Ayo papa dan kakekmu sudah menunggu!! Kita harus segera berangkat ke pesta itu!! Kita tidak boleh terlambat sayang karna pesta ini sekalian untuk menyambut kembalinya kamu kedalam pelukan kami!!"

Kinaya hanya menganggukkan kepalanya pelan. Jujur Ia tak ingin menghadiri pesta ini karna Ia masih enggan untuk bertemu dengan para tamu yang notabenenya memang hampir seluruhnya Ia kenal karna Ia bekerja di perusahaan anak cabang milik ayah kandungnya. Namun hati kecilnya tetap saja menolak untuk hal ini. Ia masih enggan bertemu dengan para tamu karna Ia sempat berpikir apa yang pernah diucapkan Arka beberapa waktu lalu mengenai dirinya yang ingin memiliki sebuah status atau dicap sebagai anak orang terpandang di negeri ini bisa saja dipikirkan oleh para tamu undangan tersebut. Lagipula saat ini Ia masih memikirkan kejadian beberapa waktu lalu mengenai Arka yang sampai saat ini pun masih belum mau mengakui dirinya sebagai Kinaya.

"Kamu cantik sekali sayang!!" ucap Wirdo sambil berjalan menghampiri putrinya dan memeluk sang putri dengan begitu erat tatkala Kinaya telah turun dari lantai dua kamarnya.

"Terima kasih pa!!" ucap Kinaya sambil tersenyum.

"Ayo kita harus segera ke pesta itu!! Dimas ayah dan juga ibumu pasti sudah menunggu kita!!" ucap Wirman. Ketiganya pun mengangguk dan mereka langsung menaiki mobil untuk menuju tempat pesta yang diadakan disebuah hotel berbintang yang mewah. Pesta ini digelar untuk merayakan ulang tahun perusahaan dan ulang tahun pernikahan Wirdo dan Afni sekaligus menyambut kembalinya Kinaya dalam keluarga Hasmiko. Tak lama mereka pun sampai. Terlihat semua para tamu sudah banyak yang datang termasuk rekan bisnis Wirdo serta karyawan - karyawan perusahaan Wirdo. Dan tak terkecuali Reno, Ilaya, Wira, Lania, Melika dan tentunya Arka yang sudah berada di tempat tersebut.

Wirdo memasuki suasana pesta dengan ditemani sang istri yang berjalan tepat disebelahnya. Wirman mengikuti keduanya dibelakang. Sementara Kinaya yang baru saja turun dari mobil menyusul ketiganya memasuki tempat pesta dengan langkah berat. Pesta ini di adakan out door dengan bertema pesta kebun sehingga malam yang cerah ini seakan mendukung suasana pesta yang terlihat sangat mewah.

"Cantik sekali adikku ini!!" ucap Dimas yang berjalan menghampiri Kinaya dan tersenyum manis pada adiknya.

"Kakak, , , buat Kinaya kaget saja!!" sungut Kinaya. Dimas hanya tertawa melihat reaksi wajah Kinaya yang seperti itu.

"Kenapa lama sekali!?" tanya Ayuna.

"Jujur tadinya Kinaya tidak ingin ikut tapi mama dan kakek terus memaksa Kinaya!! Dan jadilah Kinaya disini!!" ucapnya dengan santai.

"Jangan begitu lagi pula pesta ini sengaja dibuat oleh papa untuk merayakan ulang tahun perusahaan dan sekaligus untuk merayakan kembalinya kau dalam keluarga papa!!" ucap Dimas.

Kinaya hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum pada Dimas dan Ayuna. Namun senyumnya sedikit memudar tatkala Ia melihat Arka yang berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini sembari menatap dirinya dengan wajah yang tak bisa ditebak. Disebelahnya terlihat Lania berada disampingnya sambil bergelayut mesra pada Arka. Kinaya mengalihkan pandangannya dengan menahan air mata yang akan tumpah karna Ia tak sanggup harus menyaksikan Arka berada dengan seorang wanita walaupun itu sahabatnya sendiri. Dimas dan Ayuna melihat perubahan sikap Kinaya dan ikut memandang ke arah tatapan mata Kinaya. Dimas melirik adiknya sekilas dan raut wajahnya menunjukkan kemarahan. Namun Ia tak bisa melampiaskannya saat ini. Ia sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi karna Kinaya sudah menceritakan semuanya kepadanya. Awalnya Ia ingin memberi pelajaran pada Lania namun Kinaya melarangnya karna ini adalah masalahnya dan Ia ingin menyelesaikan masalahnya ini tanpa bantuan dari dirinya. Dimas mengerti akan hal itu. Dimas memberi kode pada Ayuna agar membawa Kinaya untuk menemui ayah dan ibunya agar Kinaya tak larut dalam kesedihannya. Sementara dia akan berbaur dengan para tamu karna Wirdo memintanya untuk menemui para klien dan kolega mereka.

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang