Immortal Love - 44

4.7K 158 6
                                    

Lania menatap Reno lekat lalu dia memberontak dan menggerakkan tubuhnya agar genggaman Reno padanya terlepas. Dan tepat saat genggaman Reno terlepas Lania terjatuh tak jauh dari sudut mejanya. Ia menatap Reno tajam. Begitu pun Reno. Dia menatap Lania dengan tak kalah tajamnya.

"Tidak ada cara lain selain aku harus melakukan ini padamu!!" ucapnya dengan dingin dan nada penuh amarah. Tanpa di duga Lania mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan, , ,

Praaaannngg, , ,

Sebuah gelas terjatuh saat tak sengaja tangan Melika menyentuhnya yang terletak di atas meja. Ia menatap gelas itu lekat yang telah pecah berserakan di lantai. Ayuna dan Ilaya yang berada di dekatnya melihatnya dengan tatapan khawatir dan penuh tanda tanya.

"Kau tidak apa - apa Mel!?" tanya Ayuna yang khawatir.

"Iya!! Aku tidak apa - apa!!" ucap Melika pelan.

Namun sorot matanya menunjukkan kekhawatiran dalam dirinya.

"Ada apa Mel!?" tanya Ilaya.

"Entahlah kak!! Perasaanku begitu tidak enak!! Seperti ada sesuatu yang akan terjadi!!"

"Mungkin hanya perasaanmu saja Mel!!" ucap Wira yang mencoba untuk menenangkannya.

"Mungkin!! Tapi, , , entah kenapa perasaanku begitu gelisah!!" ucap Melika lagi.

"Apa kau butuh sesuatu!?" tanya Ferrel.

"Tidak kak terima kasih!! Aku baik - baik saja!!" ucap Melika.

"Tenanglah semua pasti akan baik - baik saja!! Sebaiknya kau minum dulu!!" ucap Dimas sambil menyodorkan segelas air pada Melika.

Melika menerima gelas berisi air yang diberikan Dimas padanya. Setelah Ia meneguknya Ia meletakkan kembali gelas tersebut. Ia menarik nafasnya pelan mencoba untuk menenangkan dirinya. Namun sia - sia hatinya begitu gelisah tak dapat tenang.

Ditempat yang berbeda terlhat Rana tengah duduk di meja kerjanya di apartemennya. Hatinya begitu risau dan wajahnya menunjukkan kegelisahan yang mendalam. Kecemasan di wajahnya tak dapat dia sembunyikan.

'Kenapa ini!? Kenapa perasaanku seperti ini!?' bathin Rana.

Ia pun mengambil ponselnya dan mengotak - atik nomor seseorang.

"Dimana Reno!?" tanya Rana saat Ia menelpon orang kepercayaannya.

", , , , , ,"

"Apa!? Segera siapkan mobil untukku!!" ucap Rana menutup telponnya dan segera bangkit dari duduknya.

Rana keluar dari apartemennya dan segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ditangan kirinya tergenggam ponselnya. Ia mencoba menghubungi Reno. Namun tak ada jawaban dari adiknya tersebut. Hatinya kian gelisah. Raut wajahnya pun tak dapat dibohongi lagi karna kegelisahan yang melandanya.

"Dimana kamu Ren!?" tanyanya yang lebih tepatnya kepada dirinya sendiri.

Karna sudah berulang kali mencoba menghubunginya namun tak ada jawaban Ia langsung mengaktifkan GPS nya untuk melacak keberadaan Reno yang sudah membuatnya begitu gelisah. Tak perlu waktu lama untuk melacaknya Ia pun telah menemukan keberadaan Reno. Ia pun segera memutar mobilnya menuju ke tempat dimana saat ini Reno berada.

Tanpa menunggu lama benda yang Lania keluarkan dari tasnya tersebut teracung dihadapan Reno dan dengan sekali tarikan dari pelatuknya, , ,

Dooorrr, , ,

Peluru panas tepat bersarang mengenai dada sebelah kiri Reno dari jarak yang cukup dekat. Seketika Reno kaget atas apa yang dilakukan Lania. Ia merasakan dadanya begitu sesak dan sakit. Darah segar pun mengalir dari tubuhnya dan merembet menembus jasnya yang masih Ia pakai dengan begitu rapih.

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang