Immortal Love - 7

5.5K 255 3
                                    

Pagi menjelang. Hari ini adalah hari dimana Amran dan keluarga kecilnya akan pergi dari kediaman mereka yang lama menuju kediaman mereka yang baru. Karna esok Ia akan segera bertugas ditempat yang baru. Terlihat Amran dan Hana tengah sibuk mengemasi barang - barang mereka untuk dimasukan ke dalam mobil yang akan mengangkut barang - barang mereka.

"Anak - anak dimana Han!?"

"Mereka sedang keluar sebentar mas!! Kinaya bilang dia ingin ke suatu tempat!! Mungkin dia saat ini berada di taman bermain melihat tempat itu untuk yang terakhir kalinya sebelum Ia benar - benar pergi dari sini!!"

"Begitu!! Lalu Dimas dimana dia!?"

"Dimas menemani Kinaya!!" Amran hanya menganggukkan kepalanya pelan saat mendengar penjelasan Hana.

Di taman bermain terlihat sosok Kinaya dan Dimas disana. Kinaya yang saat ini tengah duduk di ayunan melihat sekeliling taman bermain dengan wajah lesu. Sementara Dimas yang ada di sampingnya hanya bisa menemani sang adik sambil sesekali mengayunkan ayunan tersebut.

"Masih mau disini!?" tanya Dimas yang sudah satu jam lebih menemani Kinaya berada di tempat tersebut. Kinaya hanya menghela nafasnya. Lalu menatap kakaknya sesaat. Kemudian mengalihkan pandangannya lagi ke arah taman.

"Tempat ini akan menjadi kenangan bagi ku!!"

"Kakak tahu!! Tempat ini menjadi saksi persahabatanmu dengan Arka!! Tapi kau jangan khawatir, kelak kalau kita sudah cukup dewasa dan kau merindukan tempat ini kakak akan menemanimu untuk datang ke tempat ini!!" ucap Dimas sambil menatap adiknya yang memasang wajah murung. Kinaya hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Kakak yakin kalau kalian pasti akan bertemu lagi!! Bersabarlah sampai waktu itu tiba!!" ucap Dimas. Kinaya tersenyum kecil pada kakaknya lalu menganggukkan kepalanya. Dari kejauhan terlihat ayah mereka berjalan menghampiri keduanya.

"Nak, , , ayo kita berangkat sekarang!! Sudah waktunya!! Ayah takut kalau kita tidak bergerak sekarang kita akan sampai ditempat yang baru pada malam hari!!" Kinaya dan Dimas menganggukkan kepalanya pelan lalu berdiri dari ayunan. Kinaya mendekap tubuh Amran dengan erat. Amran mengerti lalu mengangkat tubuh kecil Kinaya dan menggendongnya lalu berjalan menjauh meninggalkan taman bermain.

# # # #

Sebuah mobil terparkir didepan sebuah rumah sederhana. Seseorang keluar dari pintu kemudi mobil lalu berdiri dan membuka pintu belakang mobil. Seorang pria bertubuh cukup tegap keluar dari pintu belakang mobil. Ia tak sendiri seorang wanita juga ikut turut keluar dari pintu belakang mobil tersebut.

Dari jauh seorang pria bertubuh tegap dengan memakai kaos hitam dibalut dengan jacket jeansnya yang berwarna dongker dan memakai topi berwarna senada dengan jacketnya berjalan menghampiri pria tersebut. Memberi salam hormat kepada pria dan wanita tersebut dengan sedikit membungkukkan tubuhnya seperti salam hormat ala orang jepang.

"Selamat siang pak!!"

"Siang!! Apa benar ini rumahnya!?"

"Benar pak!! Dan disinilah selama ino anak bapak tinggal!!"

"Benarkah!! Ayo mas kita langsung masuk saja!! Aku sudah tidak sabar untuk melihat anakku!!"

"Iya sayang!! Ayo kita masuk!!"

Ketiganya pun memasuki halaman rumah tersebut. Mereka melihat rumah tersebut yang tampak sangat sepi. Seperti tidak ada penghuni di dalam rumah tersebut. Namun dengan tekad yang bulat, pria tersebut mencoba mengetuk pintu rumah tersebut.

Tok, , , tok, , , tok, , ,

"Permisi!! Apa ada orang di dalam!?" tanya pria tersebut. Karna tidak ada jawaban Ia terus mengetuk pintu tersebut hingga berulang kali. Namun sayang, hasilnya tetap nihil. Tak ada satu orang pun penghuni rumah tersebut yang menyahut panggilannya.

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang