Keesokan harinya Reno yang mendapat kabar bahwa Kinaya berada di rumah sakit langsung menuju rumah sakit untuk menemui Kinaya. Ia berjalan dengan langkah tegap menuju ruangan Kinaya. Di kedua tangannya terlihat Ia sedang membawa bungkusan berupa buah dan sebuket bunga mawar merah berukuran sedang. Saat Ia masuk ke ruangan Kinaya Ia cukup kaget karna Ia tak menemukan Kinaya berada di kamarnya. Saat Ia hendak keluar untuk mencari keberadaan Kinaya tanpa terduga terlihat Kinaya masuk ke dalam ruangannya. Ia senang dapat melihat Kinaya. Sementara Kinaya merasa terkejut saat mendapati Reno yang sudah berdiri di dekat ranjangnya.
"Kak Reno!?" ucapnya pelan yang masih berdiri di depan pintu.
Reno ingin menghampirinya namun dengan cepat Kinaya memundurkan satu langkah kakinya. Dan hal itu membuat Reno tersenyum kecut. Kinaya melihat tangan Reno yang membawa sebuket bunga mawar berukuran sedang. Namun Ia tidak tertarik akan hal itu. Yang Ia ingin kan sebenarnya adalah pria yang kini ada dihadapannya saat ini segera pergi karna jujur Ia tak ingin melihatnya sama sekali.
"Ohhh syukurlah kau sudah kembali!! Dari mana saja!? Aku mencarimu dan mengkhawatirkanmu!! Baru saja aku ingin menanyakan keberadaan mu pada suster karna aku tak menemukanmu dikamar ini!!"
"Aku dari taman mencari udara segar!!"
Kinaya perlahan berjalan menuju ranjangnya sambil memegangi tiang infuse yang masih melekat ditangan kirinya. Ia duduk di ranjangnya dan bersandar pada punggung ranjang. Reno membantunya dan kali ini tak ada penolakan dari Kinaya karna memang Kinaya sedikit kesulitan saat menaiki ranjangnya karna tubuhnya yang masih belum sehat.
"Sedang apa kakak disini!?"
"Ingin melihat calon tunanganku yang sedang sakit!! Apa aku salah!?" ucap Reno dengan sarkastis. Kinaya hanya diam.
"Bagaimana keadaanmu!?"
"Seperti yang kakak lihat!!"
"Syukurlah kalau begitu dan kelihatannya kau sudah membaik!! Aku khawatir sekali padamu!!"
"Mengkhawatirkan keadaanku atau mengkhawatirkan hal lain!?" ucap Kinaya dengan dingin tanpa melihat ke arah Reno.
"Apa maksudmu!?"
"Di saat seperti ini kau masih bisa berpura - pura di hadapanku!?" ucap Kinaya sedikit melirik ke arah Reno.
"Kenapa kau lakukan ini padaku dan juga keluargaku!?"
"Karna aku mencintaimu!!"
"Inikah caramu mencintaiku!? Memaksaku untuk bersamamu!?" ucap Kinaya dengan nada lebih dingin lagi.
"Aku sedang tidak ingin berdebat dan membahas masalah ini!!" Kinaya menarik nafasnya dalam.
"Haruskah semuanya berakhir seperti ini!?" tanya Kinaya.
"Hentikan Nay!! Sudah aku katakan saat ini aku tak ingin membahas masalah ini!!" ucap Reno dengan nada menahan amarah. Kinaya hanya menghela nafasnya dalam. Rasa sesak didadanya kian begitu menyiksa.
"Ini untukmu!!" ucap Reno sambil menyerahkan buket bunga tersebut kepada Kinaya. Kinaya menatap bunga tersebut dan Reno yang kini telah duduk di sisi ranjangnya.
'Seandainya saja yang ada dihadapanku saat ini adalah kak Arka aku akan merasa sangat bahagia sekali menerima bunga seperti ini!!' bathin Kinaya.
Ia menahan air matanya agar tak jatuh dihadapan Reno. Dengan berat Kinaya menerima bunga tersebut dan menatap buket bunga tersebut.
"Kau sedang memikirkan apa!?" tanya Reno. Kinaya hanya menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
قصص عامةKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...