"Benarkah!? Kakek serius!?" tanya Lania saat mendengarkan cerita Herman. Ia tersenyum bahagia saat mendengarkan kabar yang disampaikan oleh kakeknya.
"Tentu saja!! Mana mungkin kakek berbohong padamu sayang!!"
"Jadi itu sebabnya semua rencana itu gagal!? Lalu bagaimana dengan om Wirdo!?"
"Om Wirdo tidak bisa berbuat banyak!! Tapi kakek bisa melihat dari raut wajahnya yang terlihat sangat kecewa!! Dan wajahnya juga menunjukkan rasa keterkejutan tidak menyangka semua ini akan terjadi!! Dan kamu tahu orang yang paling marah atas semua ini!?"
"Siapa kek!?"
"Tentu saja kakek Wirman!! Dia tidak menyangka kalau cucunya harus mencintai cucu dari orang yang sudah sangat lama dibencinya!!"
"Itu artinya kesempatan Arka untuk bersama dengan Kinaya sudah tidak ada lagii!!"
"Sepertinya begitu!! Mengingat kedua orang terdekat mereka yang sudah bermusuhan begitu lama!! Rasanya akan sangat tidak mudah untuk menyatukan mereka!!"
"Lania senang sekali mendengarnya kek!! Lalu bagaimana selanjutnya!?"
"Entahlah kakek tidak tahu apa keputusan kakek Wirman mengenai hal ini!! Tapi kakek yakin kalau Wirman tidak akan membiarkan Arka untuk dekat lagi dengan Kinaya!!" ucap Herman.
"Lania juga yakin akan hal itu kek!! Dengan begitu Lania dengan mudah untuk menghancurkan Kinaya dan keluarganya!!" ucap Lania dengan sorot mata yang dipenuhi dengan rasa kebencian yang mendalam. Herman hanya memperhatikan cucunya dengan lekat.
Beberapa hari setelah kejadian malam itu. Mira tak dapat tenang. Pikirannya selalu melayang mengingat masa - masa kenangan dulu. Masa saat Ia, Wirdo dan Herman selalu bersama. Menghabiskan waktu mengisi kekosongan waktu dengan berkumpul dan bercengkrama. Ia masih mengingat semua kenangan itu dengan sangat baik.
Flashback On
Seorang gadis tengah duduk di sebuah taman. Terlihat Ia sedang menunggu seseorang karna hal itu terlihat begitu jelas saat Ia terus melirik jam di tangannya. Seorang pria berlari menghampirinya dengan nafas yang tersengal - sengal.
"Kenapa lama sekali!? Aku sudah lelah menunggu kalian sedari tadi!!"
"Maaf!! Aku kesiangan!!"
"Kau selalu saja begitu!!"
"Wirman mana!? Kenapa dia belum datang sama sekali!?"
"Entahlah aku juga tidak tahu!!"
"Mira, , ,!! Herman, , ,!!" teriak seorang pria yang baru saja turun dari mobilnya. Ia menghampiri kedua temannya yang tengah menunggu kehadirannya. Dari jauh Ia dapat melihat wajah Mira yang menahan amarah sedangkan Herman Ia masih bisa melihat bahwa pria tersebut sedang mengatur nafasnya. Dan Ia dapat menebak bahwa pria tersebut pasti berlari yang merupakan kebiasaannya sejak dulu.
"Kau masih ingat pada kami!?" ucap Mira yang terlihat marah sambil berkacak tangan di pinggangnya.
"Kau ini bicara apa!? Tentu saja aku masih ingat!! Maaf aku telat!! Mobilku tadi sempat mogok!!"
"Kau selalu saja beralasan seperti itu!! Setiap janjian kau pasti selalu datang yang terakhir!!"
"Iya, , , iya maaf!! Kau marah - marah terus nanti kau cepat tua Mira!!" ucap Wirman sambil mengerlingkan sebelah matanya.
"Kau berlari lagi!?"
"Menurutmu!?"
"Hahahaha, , , kebiasaanmu tidak pernah berubah Herman!! Selalu saja berlari!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
General FictionKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...