Terlihat Wirdo, Wirman dan seorang pria tengah berada di ruang kerja Wirdo. Wajah Wirdo dan Wirman terlihat begitu gelisah dan sedikit tegang. Sedangkan wajah pria yang satunya terlihat menyiratkan sebuah senyuman yang memiliki banyak arti. Wirdo menatapnya dengan tidak suka. Memang Ia tidak pernah menyukai keberadaan pria itu saat ini terlebih saat Ia harus dekat dengan putrinya. Sedangkan Wirman mencoba menerka kehadiran pria tersebut di ruangan Wirdo.
"Ada perlu apa kamu kemari Ren!? Kalau untuk membicarakan masalah selain pekerjaan maaf om tidak bisa karna masih banyak yang harus om tangani!!"
"Terlalu to the point!!" gumamnya sambil membuang arah pandangannya ke sisi lain. Wirdo mendengarkan ucapan Reno walau begitu pelan. Ia menatap Reno dalam.
"Aku ingin tahu sudah berapa lama perusahaan ini dibangun!! Pasti sudah sangat lama sekali bukan!?" ucap Reno dengan nada santai. Wirdo dan Wirman mengerutkan dahinya saat melihat Reno mulai berbicara.
"Dan pastinya perusahaan ini sangat berarti bagi om dan juga keluarga om!!"
"Aku tidak punya banyak waktu!! Cepat katakan apa mau mu sebenarnya?!" ucap Wirdo dengan nada dingin.
"Baiklah!! Aku juga tidak ingin berbasa - basi karna aku juga tidak memiliki banyak waktu hanya untuk membicarakan persoalan ini!! Aku kemari ingin mengajukan negosiasi kepada om!!"
"Negosiasi!? Negosiasi apa maksudmu!?" tanya Wirdo.
"Aku rasa lebih baik aku langsung saja pada pokok permasalahannya!! Aku tahu perusahaan om di ambang kehancuran!! Dan aku tahu hampir seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan ini telah memutuskan kerjasamanya dan bahkan sebagian pemilik saham telah mengambil hampir seluruh sahamnya!! Dan bodohnya aku hanya aku yang masih bertahan disini!!" ucap Reno dengan nada dingin dan menatap Wirdo dengan tajam.
"Langsung saja Ren!! Aku tak ingin mendengarkan celotehanmu mengenai perusahaan ini!!"
"Apa kau ingin menarik sahammu juga dari perusahaan ini!?" tanya Wirman.
Reno tersenyum seringai lalu berdiri dan berjalan mendekati jendela yang terletak tak jauh dari sofa yang Ia duduki tadi.
"Tidak kek!! Sebaliknya!!"
Wirman dan Wirdo mengerutkan dahinya bersamaan. Menatap Reno tak mengerti.
"Aku menawarkan sesuatu yang pastinya akan om sukai!!" ucap Reno dengan penuh percaya diri. Wirdo dan Wirman masih diam ditempatnya masing - masing menunggu kelanjutan ucapan Reno.
"Aku akan tetap menanamkan sahamku pada perushaan om bahkan aku akan menambah sahamku tapi dengan satu syarat!!"
"Syarat!? Syarat apa!?"
"Sederhana dan seperti yang aku katakan tadi pada om!! Aku yakin pasti om akan menyukainya dan tidak akan bisa menolaknya!!"
"Jangan bertele - tele Ren!! Cepat katakan apa syarat yang kau inginkan!?" Reno menatap Wirdo dengan tatapan cukup tajam.
"Aku inginkan Kinaya bersama ku!! Aku ingin dia menjadi milikku!!"
"Apa!? Jaga bicaramu Reno!! Kau pikir aku akan menukarkan putriku demi keuntunganku sendiri dengan cara seperti itu!?" ucap Wirdo yang menatap Reno tajam dan terlihat berjalan mendekati Reno ingin memukul Reno karna marah dengan ucapan Reno yang menginginkan Kinaya bersamanya dengan cara menukarkan putri semata wayangnya dengan jaminan perusahaannya saat ini. Wirman mencoba menahan Wirdo dari amarahnya.
"Wirdo tahan Wir!!" ucap Wirman.
"Om tidak punya pilihan lain!! Aku tahu om tidak menyukai kedekatanku dengan Kinaya!! Tapi jika om mempertimbangkannya dan mengijinkan Kinaya untuk bersamaku maka aku akan bertahan dan bahkan akan menambah sahamku diperusahaan ini dengan begitu perusahaan om tidak akan jadi bangkrut dan hancur!! Tapi jika om tetap tidak setuju om bisa melihat dengan sendirinya perusahaan yang sudah om bangun selama ini akan hancur dan om bisa bayangkan berapa banyak karyawan om yang akan kehilangan mata pencahariannya karna keegoisan om sendiri!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
Fiksi UmumKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...