Immortal Love - 12

4.2K 202 3
                                    

Kinaya POV

Hari ini tepat sudah sebulan pengerjaan proyek antara perusahaan tempat ku bernaung dengan PT. Arkana Kalingga. Dan selama itu pula tidak terjadi kendala yang menghambat kerja kami. Memang cukup melelahkan bagi ku dan juga Lania tentunya dimana kami harus bertanggung jawab penuh memegang kendali pengerjaan proyek tersebut apalagi kami tidak hanya memegang satu melainkan dua perusahaan dalam waktu yang saling bersamaan dengan perusahaan yang dipegang oleh Reno yaitu PT. Pratama Aryaduta walaupun ada hambatan namun kami masih tetap bisa menjalankannya dengan sangat baik.

Pagi ini begitu cerah. Seperti biasa pagi ini kak Dimas selalu mengantarku berangkat kerja. Seperti biasa aku selalu datang lebih awal dari bisaanya menuju lokasi pengerjaan proyek. Dan saat hendak turun seperti biasa juga sikap protektif kak Dimas selalu ditunjukkan didepan banyak orang termasuk pada rekan kerjaku. Itu bisa ku lihat saat salah satu rekan kerjaku menyapaku pagi ini dengan tersenyum ramah.

"Pagi Nay, , ,!!" sapa rekan kerjaku.

"Pagi Lif, , ,!!" Namun setelah menyapaku, aku melihat wajah rekan kerjaku berubah masam. Dan saat aku melihat ke arah sorot mata rekan kerjaku aku dapat melihat ternyata kak Dimas lah yang membuat rekan kerjaku berubah masam karna melotot padanya sebagai tanda tidak suka akan sapaan ramah rekan kerjaku. Tak banyak yang bisa ku lakukan selain tersenyum kecut pada rekan ku ini. Lalu aku palingkan wajahku melihat kakak ku.

"Kak, , ,!! Jangan seperti itu!! Naya jadi tidak enak pada rekan kerja Naya kalau kakak bersikap seperti ini!!"

"Kakak tidak melakukan apa pun padanya Nay!!"

"Bohong!!"

"Tidak Nay!! Kakak hanya melihatnya saja!! Tapi wajahnya langsung kisut saat kakak menatapnya!!"

"Itu yang harusnya kakak ubah!! Kinaya bukan anak kecil lagi kak!!"

"Kakak hanya berusaha menjaga dan melindungimu saja Nay!! Dan kakak yakin kalau ayah ada disini ayah juga akan melakukan hal yang sama seperti yang kakak lakukan!!" Aku hanya menarik nafas dalam.

"Ya sudah terserah kakak saja!! Ayah dan kak Dimas sama saja!! Nanti Naya adukan pada ibu baru tahu rasa kakak!!"

"Kau ini selalu saja mengancam kakak seperti itu!! Seperti tidak ada ancaman lain saja!!" ucap kak Dimas sambil mencubit kedua pipiku.

"Awww, , , sakiittt!!" Tapi yang ku lihat kak Dimas bukannya menghentikan aksi cubitnya tapi malah semakin mencubit pipiku dengan gemas. Aku langsung memegang kedua tangan kak Dimas untuk menyingkirkan kedua tangannya dari pipiku. Ia malah tersenyum terkekeh melihat bibirku yang ku rasa sudah manyun beberapa senti seperti paruh bebek. Aku mendengus kesal atas sikapnya padaku yang selalu memperlakukanku seperti anak kecil.

"Oh iya ada kabar untukmu!! Atasan kita pak Wirdo ingin bertemu denganmu dalam waktu dekat in!!" ucap kak Dimas.

"Benarkah!? Memangnya ada apa kak!?"

"Beliau terkesan dengan desain arsitek yang kau buat untuk para klien!! Ditambah lagi kinerja Melika sebagai pemimpin dan Lania sebagai penanggung jawab beberapa proyek yang kalian tangani!! Karna dari semua kantor cabang yang ada hanya kantor cabang yang kalian pegang lah yang mengalami perkembangan yang begitu pesat!!"

"Harusnya hal ini ditujukan pada Melika!! Diakan pemimpin kantor cabangnya tapi kenapa Kinaya yang harus bertemu dengan beliau!!"

"Bukan hanya kau yang akan bertemu dengan beliau!! Melika dan Lania juga akan bertemu dengan beliau!! Karna kalian bertiga yang telah memajukan kantor cabang!! Kakak sudah memberitahu Melika dan Lania mengenai hal ini!!"

"Benarkah!? Tapi kenapa Kinaya baru mengetahuinya sekarang ini!?"

"Karna kau terlalu sibuk!! Lania bilang kau selalu bolak balik mengawasi dua pengerjaan proyek sekaligus antara PT. Arkana Kalingga dengan PT. Pratama Aryaduta!! Makanya kakak lebih dulu memberitahukan hal ini pada Melika dan Lania!!"

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang