Hari kian berlalu. Seminggu sudah Arka dirawat tapi belum menunjukkan ada tanda - tanda bahwa dia akan sadar dari tidur yang menurut Kinaya sangatlah panjang.
Terlihat Kinaya berjalan menyusuri lorong - lorong ruangan rumah sakit sambil membawakan beberapa bungkusan berisi buah - buahan menuju salah satu ruangan.
Saat sudah berada di depan ruangan tersebut Ia menarik nafasnya dalam lalu membuka knop pintu ruangan tersebut untuk menemui seseorang yang berada di dalam. Namun sayang Ia tak menemukan sang empunya kamar. Saat Ia akan keluar Ia melihat seorang suster berjalan menuju salah satu ruangan yang lain.
"Maaf sus saya mau tanya pasien yang berada di ruangan ini kemana ya!?" tanyanya dengan sopan.
"Ohhh pasien itu saat ini sedang berapa di taman belakang mba'!!"
"Ohh begitu!! Terima kasih sus!!"
"Sama - sama mba'!!"
Kinaya pun berlalu dari ruangan tersebut dan segera berjalan menuju taman belakang rumah sakit untuk menemui seseorang seperti yang suster tadi katakan padanya bahwa orang yang ingin Ia temui tengah berada disana.
Saat sudah sampai Kinaya dapat melihat sosok pria tersebut. Ia lalu berjalan mendekatinya dan duduk tepat disebelah pria tersebut yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Apa kabar kak!?" tanyanya dengan senyuman yang begitu lembut.
Pria tersebut menoleh ke arahnya dan membalas senyuman Kinaya padanya.
"Seperti yang kau lihat!! Sudah jauh lebih baik dari sebelumnya!!" ucapnya.
"Syukurlah!!" ucap Kinaya.
"Bagaimana keadaan Arka!?"
"Sudah seminggu berlalu tapi keadaan kak Arka masih belum ada perkembangan sama sekali!! Dia masih setia dengan tidur panjangnya!!" ucap Kinaya dengan nada bergetar.
Menarik nafasnya dalam untuk menenangkan hatinya.
"Maaf karna aku baru bisa menjenguk kakak saat ini!!" ucap Kinaya.
Pria tersebut menarik nafasnya dalam lalu menganggukkan kepalanya pelan.
"Tidak apa - apa!! Kau sudah datang dan mau menjengukku saja saat ini sudah cukup bagiku!!" ucapnya dengan nada pasrah.
Ia menjeda kalimatnya.
"Aku benar - benar iri padanya!! Bahkan disaat kau menghadapi situasi sulit seperti ini pun kau tetap selalu menjadikannya yang paling utama dalam hidupmu dan aku hanya bisa menjadi yang kedua bagimu!! Sepertinya aku memang tidak berarti apa pun untukmu Nay!! Sebegitu besar cinta yang kau miliki untuknya hingga aku tak dapat sedikit pun kesempatan itu walau hanya untuk sekedar mencicipinya!?" ucap Reno dengan nada bergetar.
Mendapati kenyataan yang tak pernah Ia inginkan. Tapi pada kenyataannya memang inilah yang terjadi.
"Maaf!!" ucap Kinaya pelan dengan wajah menunduk.
"Kau tak perlu meminta maaf!! Aku lah yang harusnya meminta maaf padamu dan juga dirinya!!"
Kinaya menatap ke arah Reno yang memandang lurus ke depan dengan tatapan nanar.
"Aku sudah memaksakan apa yang seharusnya tak menjadi milikku!! Memaksamu berpisah darinya padahal itu bukan maumu!! Memaksamu untuk bersamaku padahal sudah sangat jelas kau tak menginginkannya!! Begitu pun Arka!! Dia bahkan rela terluka dan melakukan apa pun hanya untuk sekedar mempertahankan cintanya padamu!! Lagi dan lagi aku kalah darinya karna aku tak bisa sepertinya!! Cinta yang dia miliki ternyata jauh lebih besar dari cinta yang aku punya!! Harusnya sedari awal aku menyadari itu!! Tapi aku terlalu egois dan berusaha mengelak hal itu!! Aku memang benar - benar egois!!" ucap Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
General FictionKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...