Immortal Love - 6

5K 253 5
                                    

Hari ini adalah hari dimana Arka akan berangkat menuju Jakarta. Saat ini keluarga Pradipta tengah bersiap - siap menyusun beberapa barang - barang mereka untuk dimasukkan ke dalam mobil yang akan membawa mereka ke Jakarta.

"Dimana Arka!?"

"Dia sedang berada di taman!! Katanya mau pamit kepada Kinaya!!" ucap Rumi. Arlha hanya menganggukkan kepalanya pelan. Mengerti kenapa putranya tersebut tidak berada di rumah. ia membiarkan hal itu karna Ia tahu bagaimana rasanya harus berpisah dengan seorang sahabat terbaik yang pernah dimiliki.

Sementara itu di rumah Amran, terlihat Hana tengah membuatkan segelas kopi untuk suaminya. Hari ini Ia tahu bahwa Amran tidak masuk kerja karna akan melepaskan keberangkatan Arlha yang akan pindah ke Jakarta.

"Ini kopinya!!"

"Terima kasih ya!!"

"Jam berapa mereka akan berangkat!?"

"Siang ini sekitar jam 1!! Dimana Kinaya!?"

"Kinaya ada di kamarnya dari tadi belum juga keluar kamarnya!!" ucap Hana. Namun tiba - tiba saja Dimas berlari dari arah kamar dan menghampiri mereka. Nafasnya terengah - engah karna habis berlari dan wajahnya sedikkit pucat.

"Ayah, , , ibu, , ,!! Kinaya, , ,"

"Kinaya!? Ada apa dengan Kinaya Dimas!?" tanya Hana yang cemas.

"Kinaya bu, , , Kinaya badannya panas sekali!! Dan wajahnya juga pucat sekali!!"

"Apa!!?" Dengan cepat Amran dan Hana berlari menuju kamar Kinaya. Mereka begitu mengkhawatirkan Kinaya.

"Nay, , , kamu kenapa nak!?" tanya Hana yang sudah berlinang air mata sambil memegang keningnya dengan punggung tangan kanannya.

"Ibu, , , ayah, , , dingin, , ," ucap Kinaya dengan nada bergetar. Ia menyilangkan kedua tangannya di dadanya dengan tubuh yang juga bergetar cukup hebat.

"Ya Tuhan, , , badan kamu panas sekali nak!!" seru Amran yang panik.

"Kita bawa dia ke puskesmas mas!!" seru Hana yang sudah panik melihat anaknya demam tinggi.

"Dingin, , , ayah, , , ibu!!" ucap Kinaya terbata.

"Iya nak!! Bersabar ya nak!!" Amran pun segera bangkit dan menggendong tubuh Kinaya membawa Kinaya ke puskesmas terdekat diikuti oleh Hana dan Dimas.

Di taman bermain terlihat Arka tengah duduk di ayunan dengan sedikit menggerakkan ayunan tersebut mengayuhkannya dengan pelan. Jam masih menunjukkan pukul 11 tapi Arka sudah datang karna Ia ingin lebih lama bersama Kinaya sebelum waktu keberangkatannya.

"Bagaimana keadaan putri saya dok!?" tanya Amra sesaat setelah dokter memeriksa keadaan Kinaya.

"Dia tidak apa - apa pak!! Hanya demam biasa saja!! Dia hanya kelelahan saja!! Mungkin karna terlalu banyak bermain!!" ucap dokter tersebut menenangkan Amran dan Hana serta Dimas.

"Apa dia tidak perlu dirawat inap dok!?"

"Tidak perlu pak!! Sebentar lagi panasnya juga sudah turun karna saya sudah memberikannya obat penurun panas!!" ucap dokter tersebut. Segera Amran dan Hana membawa Kinaya pulang ke rumah mereka untuk membiarkan Kinaya beristirahat. Mereka meletakkan Kinaya di ranjangnya dan membiarkan Kinaya tertidur dengan pulasnya.

Sudah cukup lama Arka menunggu Kinaya dan sudah hampir mendekati saat Ia akan pergi. Namun Kinaya tak juga kunjung datang. Hal ini membuat Arka sedikit sedih. Namun Ia meyakinkan dirinya bahwa Kinaya pasti akan menemuinya ditempat ini.

"Maaf den! Tuan Arlha sudah menunggu di rumah!! Sudah waktunya kita berangkat den!!" ucap Bandi asisten ayahnya sekaligus orang yang akan menjadi supir mereka saat dalam perjalanan menuju Jakarta yang datang menghampiri Arka karna Arlha memerintahkannya untuk memanggil Arka.

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang