Reno berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua tempat dimana Kinaya dan Arka berada. Wajahnya menunjukkan kemarahan dan kekesalan yang besar. Dimas yang menyadari Reno mencurigai sesuatu langsung bertindak dan menjauh dari kerumunan para tamu.
"Kau mau kemana Ren!?" tanya Dimas saat dia sudah berdiri dan menghalangi langkah Reno yang sudah berdiri di anak tangga terakhir. Reno menatap tajam Dimas.
"Minggir!!" ucap Reno dengan nada dingin.
"Aku tidak akan minggir!!"
"Aku bilang minggir dan jangan halangi langkahku!!" ucap Reno penuh penekanan.
Dimas menatap Reno lekat tak mengindahkan ucapannya dan tetap berdiri untuk mencegah Reno menemui Kinaya.
"Aku tidak akan membiarkanmu masuk!!"
"Aku hanya ingin menemui calon tunanganku!! Apa aku salah?!"
"Aku rasa tidak perlu!! Dia sedang bersiap - siap!! Alangkah baiknya jika kau tetap dibawah menemui para tamu yang hadir!? Lagipula sebentar lagi acara ini akan dimulai!!"
"Kenapa kau menghalangi langkahku?! Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku!?"
"Apa aku kelihatan menyembunyikan sesuatu darimu!?"
"Sangat terlihat jelas!!" ucap Reno penuh penekanan disetiap kalimatnya.
"Begitukah menurutmu?!" ucap Dimas dengan nada mengejek. Namun Reno kian menatap Dimas dengan tajam dan pandangan membunuh.
"Baiklah aku akui iya!! Aku menyembunyikan sesuatu!! Puas?!" ucap Dimas.
Reno kembali menatap Dimas kian tajam dan menusuk. Namun Dimas tak takut akan tatapan Reno terhadapnya. Ia tahu Reno menuntut penjelasan padanya.
"Apa yang kau sembunyikan dariku!?"
"Sesuatu yang pastinya sejak awal sudah kau curigai dariku!!"
"Aku harus menemuinya!!" ucap Reno lagi dan hendak melangkah.
Namun Dimas menahan langkah Reno dengan merentangkan tangannya kedepan tepat di dada Reno.
"Aku rasa tidak perlu!! Kau tetaplah ditempatmu!! Biarkan mereka bertemu untuk yang terakhir kalinya!! Beri mereka kesempatan karna jika papa tahu aku yakin papa juga tidak akan mengijinkan hal ini terjadi!! Jadi bermurah hatilah sedikit!! Bukankah sebentar lagi Kinaya akan menjadi milikmu!? Karna setelah ini aku yakin mereka tidak akan bisa bertemu lagi!!" ucap Dimas. Dan hal itu membuat Reno mengalihkan pandangannya dan berpikir sejenak kemudian Ia menghela nafas dan menuruti keinginan Dimas.
"Baiklah aku berharap ini memang menjadi pertemuan mereka yang terakhir kalinya!! Setelah itu jangan berharap aku akan memberikan kesempatan kepada keduanya!!" ucap Reno.
Ia hembuskan nafasnya dengan berat untuk meredakan emosinya yang sudah memuncak. Ia pun turun ke bawah untuk menemui para tamu dan menyapanya serta kembali bercengkerama. Dimas mengamati gerak gerik Reno takut - takut Ia akan melaporkan hal ini pada Wirdo. Namun saat melihat Reno yang tak mendekati Wirdo Dimas dapat bernafas dengan lega.
"Ada apa?!" tanya Eza yang sedari tadi melihat apa yang terjadi antara Dimas dan Reno. Diam - diam ternyata Eza mengikuti Dimas karna khawatir keduanya akan berbuat keributan.
"Seperti yang kita takutkan dari awal!! Reno mengetahui keberadaan Arka yang menemui Kinaya!!"
"Benarkah?! Lalu!?"
"Tapi untung saja aku bisa mengatasinya!!"
"Kau yakin Reno tidak akan mengatakan apa pun pada pak Wirdo?!" ucap Eza yang melihat ke arah Reno dan mengamatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
Fiksi UmumKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...