Hari yang dinantikan oleh Arka dan Kinaya pun tiba. Setelah selama 13 tahun menunggu akhirnya hari ini datang juga. Terlihat Arka tengah bersiap - siap. Ia mengenakan kemeja biru muda dan celana jeans berwarna hitam. Terlihat begitu kontras dengan kulitnya yang putih. Berulang kali Ia memperhatikan dirinya di depan cermin hanya untuk memastikan penampilannya. Entah sudah ke berapa kalinya Ia terus memandangi dirinya di depan cermin. Tanpa Ia sadari seorang wanita masuk dan memperhatikan sikapnya yang sedari tadi belum juga keluar dari kamarnya.
"Katanya mau berangkat pagi - pagi!! Tapi sudah hampir siang begini kenapa belum keluar juga dari kamar Ar!?" ucap ibunya yang mengagetkan Arka.
"Ibu!?" Rumi tersenyum melihat sikap putranya yang masih sibuk memperhatikan penampilannya.
"Sudah tampan sayang!!" ucap Rumi pada putranya yang terlihat tersipu malu karna dikatakan seperti itu oleh dirinya.
"Dia tidak akan menilai penampilanmu kalau yang ingin Ia lihat adalah dirimu sayang!!" ucap Rumi lagi.
"Iya Arka tahu!! Tapi Arka sedikit ragu bu!!" Rumi menatap Arka lekat sambil mengerutkan dahinya meminta penjelasan.
"Arka ragu apa dia masih mengingat janji kami dulu dan apa dia akan datang!?"
"Dia pasti datang sayang!! Kau ingat saat kita akan pergi dulu ibu melihat ketulusan darinya!! Menangisi kepergianmu!! Berharap kau tidak pergi saat itu dan tetap bersamanya!! Dari situ ibu yakin kalau dia juga akan menepati janji kalian dan mengharapkanmu kembali lagi nak!!"
"Tapi bagaimana kalau dia tidak datang bu dan melupakan janji kami!?"
"Berpikirlah positif!! Kalau pun kalian tidak bisa bertemu saat ini pasti suatu saat nanti kalian akan dipertemukan kembali dengan cara yang berbeda!!" ucap Rumi yang ingin menenangkan putranya. Arka menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Ia menutup matanya sesaat dan melihat ke arah ibunya. Rumi yang mengerti akan kegugupan putranya mengelus lengan putranya dengan lembut.
"Berangkatlah!! Hari sudah semakin siang!! Jangan membuat dia menunggumu terlalu lama!! Sudah terlalu lama kalian berpisah!!"
"Iya bu!! Kalau begitu Arka pamit ya bu!!"
"Iya sayang hati - hati ya!!" ucap Rumi. Arka keluar dari rumahnya berjalan menuju halaman rumah lalu masuk ke dalam mobil dan mengendarainya dengan kecepatan rata - rata. Ia sempat tersenyum sesaat sebelum melajukan mobilnya. Membayangkan detik - detik pertemuannya dengan Kinaya orang yang selalu dirindukannya selama 13 tahun ini.
Pagi itu terlihat juga Kinaya tengah bersiap. Ia berdiri didepan cermin sejak tadi. Memperhatikan penampilannya yang terlihat memakai dress berwarna pink muda selutut terlihat sangat anggun dan sesuai dengan kulitnya yang putih. Wajahnya hanya Ia poles dengan bedak dan lipstik berwarna senada dengan dressnya yang menambah kesan natural pada dirinya. Dari pantulan cermin terlihat seorang pria memperhatikannya terus - menerus.
"Apa penampilan Kinaya sudah rapih ayah!?" tanyanya pada sosok pria yang ada di pantulan cermin tersebut. Sang ayah tersenyum mendengar perkataan sang putri.
"Putri ayah sudah sangat cantik sekali sayang!! Kecantikan putri ayah ini tidak ada duanya!!"
"Ayah, , ,!! Jangan menggoda Kinaya seperti itu!!" ucap Kinaya dengan wajah merona merah.
"Ayah tidak menggoda kamu sayang!! Kamu memang cantik sekali hari ini!! Aahhh tidak, , , bukan hari ini saja tapi setiap saat selalu cantik!!" ucap Amran sambil tersenyum. Kinaya tersenyum mendengar ucapan sang ayah. Namun perlahan senyum di bibir Kinaya memudar. Amran memperhatikan putrinya tersebut dengan dahi mengerut.
"Kenapa sayang!? Kok cemberut!? Harusnya kamu senang karna hari ini adalah hari yang sudah sangat kamu nanti - nantikan!! Bertemu dengannya!!"
"Kinaya hanya sedang berpikir saja ayah!! Apa kak Arka masih mengingat janji itu!? Apa kak Arka akan datang!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love (Complete)
General FictionKinaya Aswadinara dan Arka Adyawiguna Pradipta, sepasang anak manusia yang tidak sengaja bertemu di sebuah perkebunan teh. Keduanya menjalin pertemanan sesaat setelah pertemuan mereka untuk yang kedua kalinya di sebuah taman bermain. Dimana saat itu...