Immortal Love - 46

5.3K 201 11
                                    

Seorang wanita terlihat berjalan menyusuri perkebunan teh. Sudah hampir satu jam Ia berada disana. Namun sepertinya Ia tak sedikit pun ingin beranjak dari tempatnya. Ia masih betah menikmati pemandangan hijau yang terhampar di depan matanya. Lalu menghirup udara yang begitu sejuk dari aroma khas pegunungan padahal setiap hari Ia selalu melakukan hal itu menghabiskan waktunya di tempat tersebut. Ia menutup kedua matanya dan menikmati dinginnya udara dari perkebunan. Hembusan angin yang menyapu wajahnya membuatnya semakin tak ingin pergi dari tempatnya. Kedua tangannya Ia rentangkan ke samping kanan dan kiri membuat dirinya seolah - olah seperti melayang di udara. Matahari senja yang menyapa seakan ikut ingin menemaninya disana.

Waktu terus berlalu dan berjalan begitu cepat. Dua tahun sudah sejak kejadian disaat Kinaya mendapat kabar terakhir mengenai Arka. Jujur sampai saat ini Ia masih belum percaya kalau Arka telah pergi darinya. Meninggalkan dirinya untuk selamanya. Kinaya bahkan tak pernah mengetahui dimana Arka dimakamkan bila Arka memang telah tiada. Ia bahkan sudah berulang kali bertanya pada Mira dan keluarganya. Namun mereka seolah menutup - nutupinya dan tak pernah memberitahukannya sama sekali kepada Kinaya.

Dari sikap mereka tersebut Kinaya berkeyakinan kalau Arka masih hidup. Karna hati kecilnya juga mengatakan hal itu. Namun yang menjadi pertanyaan baginya adalah jika memang Arka masih hidup lalu dimanakah Arka saat ini berada?! Kinaya bahkan berulang kali datang ke rumah keluarga Arka untuk memastikan sebuah pertanyaan yang terus bersarang dibenaknya namun sayang dua bulan sejak kepergian Arka mereka juga sudah tidak berada di rumah tersebut. Seolah menghindari dirinya yang terus mempertanyakan keberadaan Arka. Mereka pergi dari rumah tersebut dengan alasan ingin menenangkan diri sejak kepergian Arka.

Sejak kepergian keluarga Arka Kinaya memutuskan untuk tidak tinggal di kota itu juga. Ia lebih memilih untuk menetap tempat dimana dulu Ia menghabiskan waktu bersama Arka di masa kecilnya. Kini Kinaya tak lagi menetap bersama orang tua kandungnya dan juga orang tua angkatnya. Ia lebih memilih untuk menetap di daerah Lembang menikmati hijaunya perkebunan teh yang menjadi suatu ketenangan baginya. Ia ingin menghabiskan waktunya ditempat itu untuk mengenang masa - masa saat Ia dan Arka bersama.

Dari kejauhan terlihat sepasang anak kecil berlari mendekat kearahnya. Mereka terlihat sangat menggemaskan. Kinaya tersenyum melihat keduanya. Apa yang dilakukan sepasang anak tersebut mengingatkan akan masa lalunya yang begitu indah saat bersama Arka di waktu kecil.

"Kak Kinayaaaa, , ,!!" teriak sang gadis kecil yang langsung memeluk tubuh Kinaya dengan erat. Kinaya membalas pelukan gadis kecil tersebut.

"Amira, , , kenapa lari - lari sayang!?"

"Adrian menjahiliku lagi kak!!" ucap gadis kecil itu dengan bersungut.

"Adrian, , , hari ini kamu melakukan apalagi pada Amira!?"

"Tidak ada kak!! Adrian hanya ingin memberi Amira sesuatu!! Itu saja!! Tapi Amira malah lari saat Adrian ingin memberinya ini!!" ucap anak lelaki yang bernama Adrian tersebut sambil menunjukkan sesuatu yang membuat gadis kecil itu bersembunyi dibalik tubuh Kinaya. Kinaya menghela nafas dengan dalam.

"Adrian, , , bagaimana Amira tidak lari kalau kamu memberikan Amira sesuatu yang Ia takuti!!"

"Memangnya kamu takut Amira!?" Gadis kecil itu lalu menganggukkan kepalanya pelan.

"Begitu!! Aku pikir kamu akan suka hadiah yang aku berikan padamu!!" ucap Adrian dengan raut wajah sedihnya. Kinaya yang melihat perubahan sikapnya langsung tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Jangan sedih Adrian!! Kalau kamu memang ingin memberikan sesuatu kepada Amira berikanlah sesuatu yang bagus dan bermanfaat atau paling tidak sesuatu yang disukai oleh Amira!! Bukan seperti yang kamu bawa inii!! Ini akan menakuti Amira karna apa yang kamu bawa itu bisa membuat tubuh kamu dan juga Amira gatal - gatal!!"

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang