Immortal Love - 22

4.2K 175 10
                                    

Beberapa hari setelah peristiwa terungkapnya status Kinaya yang sebenarnya terlihat Amran dan Hana sedang membantu Kinaya mengemasi barang - barangnya. Kinaya telah mengambil keputusan bahwa Ia akan ikut dengan Wirdo dan Afni yang merupakan orang tua kandungnya. Awalnya Ia tetap berkeinginan tak ingin pergi dari rumah yang telah Ia tempati selama ini dan tetap tinggal bersama ayah ibu dan juga kakaknya. Namun Amran dan Hana memberikan pengertian kepadanya hingga akhirnya Kinaya pun menyetujuinya. Dimas yang sedari tadi duduk kini datang dan memeluk adiknya dari belakang yang tengah mengemasi barang - barangnya.

"Kakak akan sangat merindukanmu Nay!!" ucapnya dengan nada bergetar dan mata memerah menahan tangis. Kinaya yang dipeluk dari belakang oleh Dimas dapat merasakan bahwa sang kakak tak rela jika Ia pergi dari rumah ini. Ia pun tak dapat menahan tangisnya.

"Kinaya juga akan sangat merindukan kakak!! Rindu kakak yang selalu mengganggu Kinaya!! Menemani Kinaya!! Bahkan Kinaya akan sangat merindukan kakak di saat kakak menjahili Kinaya!!" ucapnya disela isak tangisnya.

"Dimas, , ,!!" panggil Hana mencoba agar Dimas dapat merelakan Kinaya untuk tinggal bersama Wirdo dan Afni. Dimas pun tak bisa lagi menahan air matanya. Ia menangs dalam dekapan Kinaya.

"Kinaya akan tetap tinggal kalau kakak tidak ingin Kinaya pergi!!" ucap Kinaya. Namun Dimas menggelengkan kepalanya pelan meyakinkan Kinaya agar Ia tetap pada keputusannya untuk tinggal bersama Wirdo dan Afni. Karna Ia yakin Kinaya akan lebih bahagia jika bersama orang tua kandungnya.

"Tidak apa - apa!! Kakak akan baik - baik saja!! Brgitu juga dengan ayah dan ibu!! Pak Wirdo dan bu Afni lebih membutuhkanmu!! Lagipula kakak ibu dan juga ayah masih bisa menemuimu kapan saja!! Jadi jangan khawatir!! Semua akan berjalan dengan baik!!"

"Tapi Kinaya tidak mau jauh dari kalian!!"

"Siapa yang bilang kalau kita akan berjauhan!? Kita tidak akan saling berjauhan adikku yang manja!! Kita akan tetap ada bersamamu!! Kita akan selalu bersama!! Meski kita sudah tidak tinggal dalam satu rumah lagi kita akan tetap bersama!! Walaupun kita bukan satu darah tapi bagiku kau tetaplah adikku yang manja!! Adik yang aku sayangi!!" ucap Dimas. Kinaya kian terisak saat Dimas mengatakan hal itu.

"Dimas sudah!! Pak Wirdo dan bu Afni pasti sudah menunggu kita di luar!! Ayo nak!!" ucap Amran. Dimas pun melepaskan pelukannya dari Kinaya. Membalikkan tubuh Kinaya dan menatap sang adik dengan begitu lembut.

"Aku akan sangat merindukan wajah jelek mu ini!!" ucap Dimas lagi sambil mencubit gemas pipi sang adik. Kinaya mendengus kesal pada sang kakak dan berusaha agar air matanya tidak jatuh lebih deras lagi. Namun sia - sia Ia tak mampu untuk menahannya. Ia pun langsung memeluk Dimas dengan begitu erat menangis sesenggukan dipelukan sang kakak. Ia akan sangat merindukan sang kakak. Kakak yang selama ini selalu menjaganya. Kakak yang selalu melindunginya dan kakak yang amat begitu menyayanginya.

"Kamu baik - baik disana ya sayang!! Hiduplah selayaknya kamu hidup seperti saat bersama ibu dan juga ayah!! Sayangi mereka seperti kamu menyayangi kami!! Karna mereka menyayangimu!!" ucap Hana yang memeluk Kinaya dengan nada bergetar menahan tangis saat mereka akan mengantarkan Kinaya untuk naik ke mobil Wirdo. Kinaya hanya menganggukkan kepalanya pelan dengan pipi yang sudah basah.

"Ayah menyayangimu Nay!! Ayah sangat menyayangimu!!" ucap Amran yang berusaha untuk tidak menangis saat memeluk putrinya itu. Namun apa daya rasa sayangnya terhadap putrinya begitu besar hingga Ia tak dapat membendung air matanya lagi.

"Kinaya sangat menyayangi ayah!! Kinaya akan selalu mengunjungi ayah dan ibu agar ayah dan ibu tidak kesepian!!" Amran hanya mengangguk. Sementara Dimas hanya bisa menundukkan kepalanya karna tak ingin Kinaya melihatnya menangis. Ia tak kuat untuk tidak menahan tangisnya karna Ia begitu menyayangi Kinaya.

Immortal Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang