Fourteen : you gone.

147 7 0
                                    

"Lolyyy!!! Chrisss!!!! Kalian dari mana? Kamu gak papa kan Lol?" Suara dona terdengar nyaring di telingaku sambil memegangi kedua bahuku dan melihat semua tubuhku dengan tatapan cemas.

"Iya gue gakpapa. Cuma butuh waktu aja tadi buat nenangin diri." Sahutku pelan.

"Kita khawatir banget lolyyy. Kata tian tadi dia nyariin lo tapi gak ketemu. Lo pergi setelah ketemu sama romeo. Lo jangan gini dong". March mendekatiku dengan raut muka cemas.

"Gue gasuka lo jadi lemah gini lol. Lo gak pernah sekacau ini." Kata ivana menambahkan.

"Jangan terlalu mikir harus lupa Ly. Baru kemarin kok. Masih banyak waktu buat lupain dia." kata angel sambil tersenyum tulus.

"Iyaaa lolyyy. Gak harus sekarang kok lupanya." Tambah yola.

"Dasar cewe-cewe kalau ngomong masalah kejelekan cowo aja langsung pada sahut-sahutan. Yaudah sekarang kita pulang ya? Keburu malam. Besok sekolah." kata-kata Tian mampu menengahi perkataan mereka yang terlalu banyak.

Chris yang sedari tadi hanya bengong akhirnya menangguk setelah Tian memutuskan untuk menarikku menjauh dari keenam teman-temanku.

***
"Yaudah, sampai kamar langsung mandi terus tidur ya? jangan main hp lagi." kata chris setelah sampai di depan rumahku.

kami bersama yang lainnya berpisah kendaraan. Karena hanya rumah chris yang searah dengan rumahky, jadi kami putuskan untuk pulang bersama.

"Tuhkan ngelamun lagi. Gak capek?" Kata chris sambil mengacak rambutku.

"Lo ngapain sih? Gue gak ngelamun tau!"

"Jadi?"

"Gue barusan kentut. Mules nih."

"Lolly! Bau banget! Ih jijikk!!!"

Kulihat Chris berlari menjauhiku beberapa meter sambil menutupi hidungnya. Aku tersenyum senang melihat tingkahnya barusan.

"Ihh chris. Udah gih masuk pulang. Iya gue langsung tidur nanti. Yaudah gue masuk ya." Aku membalikkan badanku sambil terus tersenyum membayangkan ekspresi Chris barusan.

"Kentut lo bau amat dah Ly!!."

"Bodoooo!" Kataku menyahuti sambil tertawa nyaring.

Kubuka pagar rumahku dan kulambaikan tanganku padanya sambil terus tertawa.

Aku memasuki rumah yang tampak sepi. Aku baru ingat kalau mama dan papa katanya akan pergi ke acara pernikahan saudara kami. Sedangkan kak elvi dan kak Adrian, mereka pasti pergi berpacaran.

Aku langsung mengunci pintu dan berjalan kearah tangga. Aku berjalan menaiki tangga dengan langkah pelan. Kejadian tadi masih mengganggu pikiranku hingga saat ini.

Aku masuk ke dalam kamar dan berusaha untuk tidak menangis. Kuputuskan untuk menghidupkan speaker laguku dan memutar sebuah lagu.

Ku pasang sebuah lagi dangdut dengan suara kuat. Diikuti irama lagu tersebut, aku mulai berjoget dan bernyanyi,

"Jurus yang paling ampuh teruji terpercara— semarmesem namanyaaaaaa huoooo ukhukhukh"

Dan percayalah pada lirik terakhir aku tersedak sangkin kuatnya bernyanyi dan tidak hapal lirik.

Sampai tiba-tiba,

"WOI INI UDAH MALAM! Anak saya nangis dengar lagu itu!" Kata tetanggaku tiba-tiba.

***

"Pagiii maa." kusapa mama yang sedang memasak nasi goreng di dapur.

"Bahagia amat lu?." Kata mamaku saat ku sapa. Kalian tau apa yang ku sukai dari mamaku? Ia memiliki bnyak ekspresi wajah, jika awal bulan kau pasti akan di panggil sayang, jika pertengahan bulan akan di panggil lu, tapi jangan tanya jika akhir bulan.

ALONENESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang