two : my heart

178 11 1
                                    

Aku menyibakkan rambutku kearah punggung saat aku sedang duduk santai didepan jendela kelasku. Aku memandang tepat kearah kelas yang berada tepat di sebelah kiri kelasku.

Dengan senyuman yang seakan sulit memudar, aku menatap dengan mantap kearah pria itu. Senyumku seolah sulit untuk kuhilangkan. Apalagi saat aku harus menatap senyumnya yang lebar saat melihat adik kelas baru kami yang sedang disuruh berjoget seperti monyet.

"Woi bro." Kurasakan sebuah tepukan lumayan keras kearah pundakku yang membuatku terperanjat kaget.

Kutolehkan pandanganku kearah orang itu. "Apaan sih san?" Kataku dengan muka bertekuk.

"Elu gak mau ikutan senam yoga? Gue udah mundurin semua meja di depan tuh." Katanya sambil menunjuk kearah depan kelas. Mataku mengikuti jemarinya.

Benar saja. Semua kursi dan meja sudah mengungsi mundur. Dan kulihat Chris, Tian dan beberapa pria lain sedang melakukan gerakan yoga di depan kelas.

"Gila lo san! Ya kagak mungkin lah gue ikutan. Kalian kan laki-laki semua."

"Yaelah Lol. Elo kan bisa jadi KEPALA BAGIAN PEMANDU SENAM PARA PRIA JARANG BELAY. Pangkat lo tinggi loh itu. Ingat, K-E-P-A-L-A." Kata sandy sambil mengeja kata tersebut dengan memonyongkan bibirnya.

"Enggak. Males ah. Lebih baik gue keluar kelas aja dah ngeliat para berondong." Aku bergerak secepat mungkin sebelum sandy kembali melontarkan kata-kata aneh yang sulit aku pahami selama aku hidup di dunia ini.

    ***

"Lolly udah pulang?" Sapa mama saat aku masuk ke dalam rumah.

Aku baru saja pulang dari sekolah dan Chris yang mengantarkanku sampai rumah dengan motornya.

"Udah ma. Hehe. Mama udah makan?" Tanyaku pada mama yang sedang duduk di sofa dekat pintu masuk. Akupun segera membuka sepatuku dan memasukkannya ke dalam rak.

"Udah. Tadi kamu pulang sama Chris ya?" Tanya mama sambil menoleh kearahku.

"Iya ma. Oh iya ma, Loly ganti baju dulu ya. Udah bau apek nih." Kataku sambil berjalan melewati mama. Akupun naik kelantai dua tepat dimana kamarku berada.

Sampai di kamar, aku menggambil baju tidurku yang berlengan pendek dan celana pendek ku yang ada di lemari dan segera mengganti seragamku. Akupun tak lupa menghidupkan AC agar nanti setelah makan, udara kamarku tak sepengap sekarang.

Akupun segera turun ke bawah dan langsung makan. Setelah aku selesai makan,akupun segera naik keatas dan masuk lagi ke kamar untuk beristirahat. Akupun menarik selimut doraemonku dan segera tidur. Namun saat aku baru hampir tertarik ke dunia mimpi, iphone ku berdering. Dengan mengumpat,akupun mengambil iphoneku yang ada di atas nakasku. Di layar ku tertera nama YOLA.

"Halo yol,ada apa?"tanyaku dengan suara rendah menahan kantuk.

"Lo gak ikut? Kami berlima lagi girls time nihhh. Buruan siniii!" Ujar yola dengan suara yang ceria sekali.

"Kemana sih?gak ah. Gue NGANTUK. males banget" balasku.

"Terus? masa gak mau sih? Terserah lo deh mau kemana. Tapi yang penting lo ikut yaaa?"balas yola

"Kalau nanti malam gue usahain. Sekang gue lagiii males. Daaaaaaaaaa......" balas ku sambil mematikan sambungan telephone secara sepihak.

Setelah meletakkan kembali iphoneku keatas nakas akupun langsung tidur sambil menutup muka dengan selimutku.

   ***

Mataku sedikit mengerjap saat ada suara ketukan pintu, tapi lebih cocok jika di sebut gedoran. Jika kau berada diposisiku saat ini, kau pasti berpikir bahwa hal yang ku sebutkan ini benar. Bahwa gedoran itu bersuara seperti hampir mendobrak pintu kamarku.

ALONENESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang