Seventeen : Talking To The Moon

124 7 2
                                    

Petikan gitar mulai mengalun dari gitar chris. Dan saat nada masuk, akupun mulai bernyanyi.

I know you're somewhere out there
Somewhere far away
I want you back
I want you back
My neighbors think I'm crazy
But they don't understand
You're all I had
You're all I had

At night when the stars light up my room
I sit by myself talking to the moon.
Trying to get to you
In hopes you're on the other side talking to me too.
Or am I a fool who sits alone talking to the moon?

Ohoooo...

Setelah menyanyikan lirik itu, ku rasakan dadaku mulai sesak. Mengingat romeo seakan sangat menyakitkan.

My neighbors think I'm crazy
But they don't understand
You're all I had
You're all I had

At night when the stars light up my room
I sit by myself talking to the moon.
Trying to get to you
In hopes you're on the other side talking to me too.
Or am I a fool who sits alone talking to the moon?

Ohoooo...

I'm feeling like I'm famous
The talk of the town
They say I've gone mad
Yeah, I've gone mad
But they don't know what I know
Cause when the sun goes down
Someone's talking back
Yeah, they're talking back
Ohhh

At night when the stars light up my room
I sit by myself talking to the moon.
Trying to get to you
In hopes you're on the other side talking to me too.
Or am I a fool who sits alone talking to the moon?

Ahh... Ahh... Ahh...
Do you ever hear me calling?
(Ahh... Ahh... Ahh...)
Oh ohh oh oh ohhh
'Cause every night I'm talking to the moon

Kurasakan beberapa air mataku mulai menetes membasahi pipiku.

Still trying to get to you
In hopes you're on the other side talking to me too
Or am I a fool who sits alone talking to the moon?

Ohoooo...

I know you're somewhere out there
Somewhere far away

Bunyi petikan terakhir gitar chris menandakan bahwa lagu telah selesai. Ku hapus air mataku dengan telapak tanganku.

"Hei, kamu gausah sedih lagi ya." Kurasakan chris menggenggam tangan kananku.

"Chris, menurut lo gue bodoh gak? Gue nyuruh romeo pergi, tapi gue pengen dia kembali setelah dia ninggalin gue. Gue.. Gue masih sayang sama dia chris."

Tanpa ku pinta air mataku kembali mengalir. Rasa sakit dan sesak yang kurasa benar-benar sudah terlalu besar. Tak sengaja ku bayangkan kembali saat di sekolah tadi. Genggaman tangan mereka yang seakan tak ingin lepas. Sungguh itu menyakitkan.

Suara sesegukan mulai keluar dari mulutku. Aku tidak tau mengapa hari ini aku jadi hobi menanggis.

Genggaman tangan chris seakan semakin mengerat. Dia seperti memberiku semangat melalui genggaman tangan.

"Loly, tatap mata gue." Tangan kiri chris mulai memegang pipiku. Tangannya mengarahkan wajahku untuk mematapnya. Dan kini, mata kami bertemu. Ku tatap mata itu dalam. Mata itu seakan mengatakan bahwa aku tidak sendiri, bahwa ada dia menemaniku.

"Lo gak bodoh. Lo ga salah. Lo cuma berjuang dan ngelakuin apa yang menurut lo pantes lo lakuin. Dan...

Gue rasa lo harus segera tata balik hati lo loly. Gue tau lo cewek yang tegar, yang selalu percaya sama Tuhan dan selalu berusaha. Tapi gue mohon, balik ke titik awal lo. Buat apa lo perjuangin laki-laki yang selama ini gak ngehargain lo. Gak ngangap lo ada. Sadar lol!" Ku tatap matanya yang seakan meneduhkan. Mata yang seakan memberiku semangat agar tidak terpuruk.

"Tapiii... Gue... Gue gak minta banyak chris. Lo tau kan beberapa waktu lagi ulang tahun gue? Gue pengen dia jadi orang pertama yang ngucapin selamat ke gue, meluk gue sambil bawain kado ataupun bunga. Jika itu gabisa dia lakuin chris, yang gue pengen cuma hati dia. Gue pengen dia bales perasaan gue dan perjuangan gue..."

Kurasakan lagi dadaku terasa sesak. Dan sekarang lebih dari sekedar sesak.

Sungguh aku ingin dia kembali. Menggenggam tanganku. Memelukku. Aku masih mencintainya. Ini bukan hanya sekedar rasa suka anak SMA pada umumnya. Ini adalah rasa CINTA. Karena ku tahu ini nyata dan bertahan lama.

Pelukan chris mulai menghangatkanku. Udara sore taman ini sedikit dingin. Seolah-olah angin lewat sambil membekukan hatiku.

Tangis ku masih enggan berhenti. Semua rasa sakit ku keluarkan semampuku. Membayangkan wajah romeo saja mampu membuat air mataku semakin tampak jelas.

Semua telah hancur berkeping-keping. Semua terasa sangat menyakitkan. Semua terasa sesak.

Suara tanggis ku mulai terdengar parau dan mulai bersatu dengan suara pohon yang di tiup oleh angin.

Helusan lembut chris juga tak mampu membuat semua rasa sesak ini pergi. Semua masih tampak jelas dan nyata. Ya, semua rasa sakit yang awalnya kecil dan sekarang sudah membesar.

ALONENESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang