16

1.8K 81 7
                                    

Flashback

Sudah 3 hari Dira tidak masuk sekolah, tubuhnya panas badannya pun lemas lidahnya pun terasa pahit membuatnya tak selera makan. Hari ini Rama sudah 2 minggu ia tidak memberi kabar padanya, bahkan Dira pun yakin Rama tidak tau kalau dirinya sedang sakit, sungguh ia rindu sekali dengan Rama dengan tingkah laku konyolnya, cerewetnya, perhatiannya, entah apakabar ia sekarang, mungkin ia sangat sibuk, terakhir ketemu ia bilang akan pergi wisata ke Bali sekeluarga untuk acara sambutan kantor ayahnya yang baru saja di buka. Sejak saat itu ia tidak pernah lagi memberinya kabar. Andai Rama tau dirinya sedang terbaring lemah sakit saat ini mungkin Rama akan memarahinya karena tidak makan secara teratur. Dira sangat bosan dirumah meskipun ia sangat lemas sekarang tetapi ia sangat bosan bundanya sedang ada acara dirumah tantenya untuk nikahan bang Ridwan minggu depan, sedangkan bang Ray sedang sibuk maklum bang Ray kan mahasiswa baru makanya ia sibuk mengurus tugas-tugas MOS. Ia berada dirumah hanya bersama mbak ijah pembantu rumahnya dan mang Ujo supirnya.

"Mang Ujo, anterin aku ketaman dong. Aku jenuh terus-terusan dirumah" ujarnya dengan muka memelas hampir menangis. Ia bosan hanya tidur makan dan menoton tv yang acaranya selalu itu-itu saja, ia butuh udara segar meskipun hanya 30 menit diluar.

"Tapi non kan lagi sakit, harus istirahat biar cepat sembuh" ucap mang Ujo dengan nada menasehati.

"Dira bosen mang, hanya sebentar aja kok 1 jam aja, boleh ya mang, jangan bilangin bunda, Dira janji gak lama-lama" ujar Dira.

Mobil Dira pun melaju ke arah taman di bagian utara daerah rumahnya, mang Ujo mengerti pasti Dira sangat bosan terus-terusan berada di kamar. Dira pun terlihat sangat senang, setidaknya ia bisa melepas rindunya dengan Rama, ia sangat sering berada di taman itu bersama Rama, Seminggu sekali ia pergi ke taman itu bersama Rama, biasanya ia duduk di pinggir danau sambil bercerita mengenai aktivitasnya.

"Mang Ujo gausah tunggu Dira, nanti Dira sms aja kalau Dira mau pulang" ujarnya sambil turun dari mobil honda jazz milik ibunya.

Dira pun berjalan mengitar taman sambil membawa novel miliknya, ia berjalan menuju kursi dekat danau. Entah ia harap ia salah lihat disana, mungkin efek karena ia sakit jadinya ia berhalusinasi yang tidak-tidak. Dira pun mengucek-ucek matanya memastikan apa yang ia lihat. 5 meter di depannya ada sesosok laki-laki bersama seorang wanita cantik berkulit putih duduk bersama menyantap ice cream sambil tertawa riang dan tangan satunya Lelaki tersebut pun menggengam tangan wanita tersebut. Ia sangat mengenal sosok lelaki tersebut, lelaki yang hilang yang tak memberinya kabar sejak 2 minggu lalu.

Dira pun dateng menghampiri Rama yang sedang asik bersama wanita lain. Air matanya pun tak terbendung lagi.
"Jadi ini yang namanya pergi ke Bali" ujarnya di depan hadapan Rama. Rama pun shock mengetahui Dira yang berada di depannya, bagaimana Dira berada disini bukankah kata Doni ia sedang sakit. Rama pun melepaskan genggaman tangan wanita disebelah nya, ia pun menarik Dira menjauh dari wanita tersebut.

"kamu ngapain sih disini, kata Doni tuh kamu sakit seharusnya kamu ada di rumah istirahat biar cepat sembuh" ujar Rama.

" bullshit!! Kamu tau aku sakit tapi kemana aja kamu, kamu menghilang 2 minggu tanpa kabar sekedar kasih kabar kamu aja kamu gak muncul. Sekarang kamu tau aku sakit setidaknya kamu kabarin aku kek atau apakek, katanya kamu ke Bali tapi apa kamu malah disini sama perempuan itu, Emang dasar ya bener kata orang-orang kamu tuh playboy" ujar Dira dengan suaranya yang sudah menangis.

"Aku gak selingkuh!"ujar Rama mencoba membela dirinya sendiri.

"Hah?? Kamu bilang gak selingkuh?? Buktinya apa kamu lagi berduaan sama cewe disana, dasar cewe murahan!!" Ujarnya dengan sinis.

Tanpa Rama sadari tangannya menampar pipi Dira. Ia sungguh tak bermaksud menampar tapi tangannya sungguh reflek menampar Dira. Dira pun mengelus-elus pipinya, ia pun memutuskan Rama saat itu juga. Dira pun pergi berlari meninggalkan Rama, ia sungguh tak kuat entah sejak kapan Rama jadi tempramental seperti ini, bahkan ayahnya dan bang Rey pun tak pernah berlaku kasar dengannya. Belum lagi mengenai perselingkuhan Rama tadi yang membuat hati nya tercabik-cabik sungguh sangat perih rasanya. Ia sangat mempercayai Rama, hubungannya pun sudah cukup lama sudah sejak 1 smp ia berpacaran dengan Rama berarti ia sudah 2 tahun bersama Rama bahkan ia sangat jarang bertengkar dengan Rama hanya sesekali ia marahan itupun berlangsung tak lama, esok hari Rama pun datang meminta maaf karena terlalu egois.

Dira pun berlari mencari angkutan umum, mana mungkin ia mentelpon mang Ujo dalam keadaanya yang seperti ini membuat rumah makin khawatir apalagi keadaanya sedang sakit.

Dira pun masuk kedalam angkot di depannya, ia pun terus menangis di dalam angkot, angkot pun berjalan melaju ke arah jalanan sepi ia sadar ada yang tak beres saat ini, ia pun minta turun kepada sang supir tetapi apa daya sang supir malah tertawa dan mengodanya. Ia tau apa yang hendak sang supir lakukan, ia segera melawan supir dan satu orang di depannya, Mereka terkapar kesakitan karena Dira menendang bagian vital dan leher mereka. Untung saat awal masuk ia sempat mengikuti ekskul bela diri setidaknya ia tahu dasar-dasar bela diri.

Dira pun memecahkan kaca penumpang angkutan tersebut dan mencoba keluar. Tangannya dan pundaknya pun robek tergores oleh pecahan kaca tersebut, sungguh perih rasanya tapi ia harus lari dan menyelamatkan diri saat ini juga. Sejak saat itulah ia trauma menggunakan angkot mungkin kalau ia tidak memecahkan kaca dan keluar keperawanannya pun sudah raib di tangan orang bejat dan kesialan ini semua gara-gara Rama, ya gara-gara Rama! Ia sangat benci dengan Rama cowo brengsek yang pernah ia kenal.


EAAAA DAH TAU KAN KENAPA ADIRA BENCI RAMA😉 Menurut kalian bagus gak sih sejauh ini ??? Hoohoh aku masih pemula sekalii dalam dunia membaca dan membuat cerita:( semoga kalian sukaaa jangan lupa vote dan comment yaa😉😘

Adira [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang