18

1.9K 88 0
                                    

Hari berjalan seperti biasa, aktivitas sebagai anak kelas 11 tidaknya seperti kelas 10 yang masih banyak waktu kosong. Semenjak kelas 11 dirinya makin di sibukan oleh aktivitas-aktivitas sekolah padahal ia bukan merupakan anggota osis maupun ekskul saman yang notaben nya sangat sibuk sekali. Hari ini ia bangun sangat pagi, Dira ingin menyalin pekerjaan rumah yang semalam tak sempat ia kerjakan akibat kelelehan. Untung saja di jalan Dira tidak bertemu dengan kemacetan atau segala sesuatu yang menghambat perjalanannya.

Sesampainya di sekolah Dira pun mengintip dari kaca jendela ternyata  anak-anak kelas pun sudah tampak ramai bukan hanya dirinya yang ingin menyalin pekerjaan rumah. Dira pun masuk kedalam kelas dan meletakan pantatnya di kursi miliknya. Ia segera meminjam buku pr temannya dan menyalin,  untung saja anak kelasnya bukanlah anak yang "nahan".

Tak lama bunyi bel masuk pun berdering. Lagi dan lagi teman sebangku tidak masuk membuat Rama dengan sesuka hati duduk di sebelahnya. Andai Mawadah gak duduk sama Tari dan Khansa gak duduk sama Deny mungkin dirinya tidak akan semenyedihkan sekarang.

Duduk dengan Rama rasanya sangat canggung, sebenarnya tidak untuk Rama tapi sangat iya untuk Dira. Rasa kesal sejujurnya masih ada di dalam hatinya tapi rasa untuk damai pun menetap dihatinya. Keadaan seperti ini kadang membuat anak kelas bertanya-tanya "apakah mereka sedang berantem??" ya itu tau!! Tapi dira gak mau anak kelas mengetahui bahwa Rama ialah mantanya, mantan pertama seorang Adira Ilyasa. Hal tersebut hanya akan memperumit keadaan. Rama yang tampan membuat banyak anak-anak perempuan yang naksir padanya. Sebenarnya ia tidak peduli dengan hal tersebut tapi jika anak-anak tau, dirinya bisa kena masalah, terutama dengan kakak kelas centil ber Gank yang selalu mengincar cowo-cowo tampan. Mereka gak perduli meskipun lelaki tersebut adik kelasnya, karena dengan berpacaran dengan anak  famous akan mengdongkrak popularitasnya di sekolah. Eww apa sih pentingnya popularitas, enakan juga hidup jadi orang biasa.

Bu susan pun masuk ke kelas Natha, kali ini ia tak bolos seperti biasanya. Bu susan pun mulai menjelaskan materi pelajaran kali ini. Natha pun asyik berduel game COC dan tak acuh kepada guru yang sedang menerangkan di depannya. Biologi bukan lah pelajaran yang ia sukai ditambah dirinya yang tak ada niat untuk belajar. Bu susan pun selesai menjelaskan, ia pun melihat Natha yang dari tadi sibuk sendiri. Untung saja handphone nya tertutup oleh tempat pensil milik Dimas sehingga Bu susan pun tak menyadari dirinya sibuk dengan hp.

Selesai menerangkan sesi tanya jawab pun di mulai, Natha pun masih tak acuh dengan guru di depannya. Bu Susan pun melemparkan pertanyaan kepada Natha, ya mungkin Bu Susan sudah mengincara dirinya. "Natha coba sebutkan manfaat karbohidrat?" tanya bu Susan.

"ya sebagai sumber energi lah bu" jawabnya.

"iya , Dan apalagi Natha??!!" tanya Bu Susan dengan nadanya di tekan.

"Dan Lain-lain bu"  ujar Natha sambil tersenyum dan menggerakan kedua alisnya. Bu susan pun yang mendengar tersebut langsung memarahi Natha.

"kamu tuh ada ada saja, makanya kalau belajar tuh fokus ke depan ini malah sibuk sendiri. Mana senyum-senyum lagi, gak sopan" matanya melotot memarahi Natha sambil tangannya berkacak pinggang.

"ya gimana mau fokus, wajah ibu mengalihkan dunia saya sih bu" ujar nya sambil tersenyum merayu Bu Susan. Dasar Natha sudah tau menghadapi Bu Susan yang galaknya sejajar dengan bu Iyam tapi masih saja ga ada rasa takut ataupun cemas di dirinya.

"kamu tuh ya malah ngerayu saya lagi, kamu tuh sedang saya marahi malah senyum-senyum kamu kira kamu ganteng kalau senyum-senyum" ujar Bu Susan yang terus memarahi Natha.

"itu ibu bilang saya ganteng hehehe, lagi pula senyum kan ibadah bu masa ibu mau larang saya untuk beribadah sih nanti dosa bu" ia kembali senyum.

" arghhh kamu tuh ngeles aja kerjaanya" Bu Susan pun menggebuk meja Natha dengan penggasir kayu.

Bel pulang pun berbunyi.  Syukurlah sehingga masalah Natha dengan Bu Susan pun tak berlanjut panjang. Ia pun segera berjalan menuju kantin, ia sudah janjian dengan Dira untuk makan bersama pulang sekolah di kantin.

Sesampainya di kantin Natha pun langsung menuju wanita yang berada di bangku pojok disana. Dira sedang duduk manis membaca novelnya bersama jus mangga Bu Cia. "hehee dateng juga kirain ga bakal dateng" ujar Natha, ya memang susah-susah ngampang membujuk Dira ke Kantin apalagi dengan keadaan kantin yang ramai maklum namanya juga pulang sekolah. "lama lo, gue nunggu dari tadi tau" keluh Dira.

"yaa maap mbak, tadi nunggu Bu Susah selesai ngoceh dulu, biasalah" curhat Natha.

"nyari masalah mulu sihh"

"hehe yaudah mau makan gak? Gue pesenin nih biar gak ngantri lama?" tanya Natha, ia sangat hafal Dira tak suka desak-desakan.

"mie ayam deh Nath" jawab Dira sambil matanya kini beralih pada novelnya.

Tak lama kemudian Natha datang dengan semangkok mie ayam dan sepiring mie goreng. Mereka pun mengenang masa kecil masing-masing hingga larut dalam tawa. Tawa yang tulus bukan ngada-ada.

Dira pun mengaduk aduk mie ayamnya dan kini menengok ke arah Natha " kok kita bisa dekat gini ya Nath?? "

Natha pun kini menoleh ke arah Dira dan menatap gadis tersebut" ya mungkin kita jodoh??" iya pun mengangkat pundaknya.

Senyum. Ya Dira tersenyum mendengar pernyataan Natha tersebut, ia pun berharap demikian. Ketika hati nya mengatakan iya namun berbeda dengan otaknya, otaknya berkata tidak. Tidak mungkin Natha mengatakan itu dari hati, Natha terlalu sering mengajaknya bercanda. Ya terlalu sering bercanda hingga akhirnya ia tak bisa mengenali mana yang bercanda dan mana yang serius.

"jodoh itu bukannya kalau kurang belajar nanti jadinya jodoh"  tanya nya. Dira mencoba mencairan suasana tapi namanya juga Natha bukan Natha kalau tidak suka membuat pipinya merah. "nahhhhh pas banget gue kan kurang belajar berarti nanti kita jadinya jodoh" jawab Natha sambil cengegesan.  Lawakan Dira pun gagal dan terganti dengan suasana diam sesaat.

Dira pun tersenyum namun Natha tak tau, ia menunduk dan berpura-pura membenari kunciran rambutnya. Ia pun membalas Natha dengan dengusan dan bantahannya "ihhh gue lagi ngelawak tauu, bukannya membenarkan pernyataan lu dodol. Dasar gak peka!! Aturan balesnya itu bodoh tau" Dira pun cemberut, ya cemberut di buat-buat untuk menutupi kesenangannya. Natha pun membalas pernyataan Dira dengan tawanya. Tampak sekelilingnya sedang memperhatikan mereka berdua dengan perasaan iri. Meskipun Natha anak bandel tapi banyak cewe sekolah yang naksir dirinya karena tampangnya.

Sedang asik-asiknya berdua Rama pun datang menyusul Dira. Waktu sudah menunjukan pukul 3 lebih 50 berarti Dira sudah telat datang ke taman untuk latihan drama selama 20 menit sebab itulah Rama putuskan untuk mencari Dira.

Rama pun menghampiri meja Nath dan juga Dira. Rama pun berdiri di samping bangku Dira. Natha pun yang menyadari datangnya Rama hendak berdiri menghajar lelaki tersebut, ia teringat cerita Dira belum lagi kejadian saat balapan beberapa hari lalu. Emosi Natha pun meledak, Natha segera berdiri dan menarik kerah baju Rama. Rama pun dengan santainya melepaskan gengaman tanagn Natha di kerah bajunya. "weeettss santai broo, gue cuman mau ngomong sama Dira". Natha pun tak peduli dengan penjelasan Rama, ia hendak menghajar namun Dira pun memegang tangannya menyuruhnya untuk berhenti. "Nathh jangan, biarin aja dia mau ngomong". Rama punmembersihkan kerahnya yang di pegang Natha. "Dir lo dah telat 20 menit" ujar Rama. "gue gak mau ganggu gue duluan" Rama pun pergi meninggalkan mereka berdua.  Ia tak mau mencari masalah dengan Natha di hadapan Dira.

Dira pun mengecek jam di tanganya. Benar yang di katakan Rama, ia sudah telat 2 menit pasti saat ini Deny dan anak kelas lainnya akan bete terhadapnya. "ya Allah gue lupa" teriak Dira. Natha pun menaikan satu alisnya, ia tak mengerti dengan yang ada di depannya. Apa Dira sudah baikan dengan Rama?? Apa mereka ada janji bersama??

"Nath sorry banget gue ada urusan, gausah tungguin gue, lo pulang duluan aja okeee... bye Nath" ujarnya  terburu-buru.  Dira pun menyeruput segelas jus depannya sebelum ia lari meninggalkan Natha.

Hehehehe maap ya kalau makin ancurrr 😢😢😢 jangan lupaaa yaaa bantu dukungan vote dan comment nya:( kiss kiss💋😘

Adira [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang