Hari ini Dira sekolah seperti biasa, sudah seminggu Natha memang tidak menjemputnya untuk berangkat bareng. Ya Dira hanya tidak enak, ia kan
seperti kebo sangat sulit untuk di bangunin sehingga ia memilih untuk dengan ojek bulananya kembali. Waktu menunjukan pukul 6.30 dan bel sekolah pasti sudah berbunyi. "Anjir dah jam 7 gue bisa telat!!!!" Sontaknya terkejut, ia lari mengambil baju dan tas nya tanpa terlebih dahulu mandi. Ia hanya sikat gigi dan mengunakan parfum Justin Bieber favoritenya. Bagaimana bisa mandi, sekarang saja Adira sudah telat belum lagi kalau dia mandi dan perjalanan di jakarta, tau sendiri kan jakarta dari pada makin lama ia telat makin banyak puteran lari untuknya.
"ma, mama kok ga bangunin Dira sih, jadi terlambat nih." Ujarnya dengan nada kesal sambil mencari kaos kaki.
"lagian mama udah bangunin kamu, tapi susah banget. yaudah mama tinggal aja. Ini sarapan dulu biar gak laper." Ujarnya membawa sepiring makanan.
"gak bisa mah, Dira dah telat. Dira makan di sekolah aja, dulu ya bye ma" balasnya sambil mencium pipi kanan sang ibu.
Ojeknya pun berhenti di depan gerbang sekolah, ia pun segera lari menuju gerbang. Betul saja anak-anak yang di hukum lari pun baru saja selesai dan sedang mengantri mencatetat nama di buku point. Ia pun memberanikan diri untuk masuk ke gerbang dimana sudah ada bu Iyam menantinya. Lagi-lagi ia telat saat guru piketnya bu Iyam. Tapi mau bagaimana lagi masa ia harus cabut, yasudahlah.
"kamu Dira kan yang waktu itu telat sama Natha?" ujar bu Iyam yang ternyata masih sangat ingat dengan ia dan Natha.
"hehehe iya bu, maaf bu kesiangan" ujarnya sambil tersenyum menampakan giginya yang tersusun rapih.
" kesiangan-kensiangan. Waktu itu kesiangan sekarang kesiangan, kamu tuh niat gak sih sekolah. Kamu telat 20 menit, lari 20 kali keliling lapangan, sekarang!!!" ujar bu Iyam sambil menunjuk ke arah lapangan.
"baik bu" balasnya.
Dira pun berlari mengelilingi lapangan futsal sekolahnya. Matahari tampak sangat tak bersahabat hari ini, ia menemani Dira di lapangan yang sangat kelelahan dan kegerahan. Seketika ia teringat kembali dengan kejadian awal ia kenal dengan Natha. Andai ada Natha, mungkin sekarang Natha yang menggantikan posisinya lari disini dan sangat tumben Natha tidak ada di barisan antrian catat nama agenda point mungkin ia sedang semangat sekolah hingga ia datang pagi.
Ia pun menghampiri antrian agenda buku point. Napasnya terengah-engah sehabis lari. Olah raga aja Dira sangat malas dan selalu mencari alasan untuk tidak ikut lari namun sekarang ia harus lari 10 keliling lagi. Bel masuk jam pelajaran selanjutnya pun berbunyi Dira un berjalan menuju kelasnya. Rambutnya oun tampak acak-acakan dan sedikit keringetan. Seketika ia pun ingat e=ia belum mandi belum lagi tubuhnya keringetan ia pun menyemprot tubuhnya dengan parfum sebelum masuk ke kelas. Dira pun masuk ke kelas untung bu Dewi belum masuk ke kelasnya. Ia pun meletakan pantatnya dan mencoba istirahat tiduran. Untung saja Rama tidak ada di sebelahnya, entah ia kemana tetapi tas nya ada mungkin sedang cabut. Khansa,tari dan mawadah pun menyerbunya dengan beribu pertanyaan.
"ya ampun Dira lo telat? Terus elo lari keliling lapangan dong?" tanya Mawadah.
"ada yang nolongin lo lari gak Dir? Biasanya kan Natha juga telat tuh." Serbu Tari.
"Dir lo belom makan ya? Lo lemes banget sumpah" tannya Khansa.
Belum Dira jawab tiba-tiba seorang petugas TU datang masuk ke kelasnya, anak-anak kembali duduk siap di meja masing-msaing.
"Bu Dewi ada tugas mengantikan bu Rita rapat jadi kalian di suruh mengerjakan lks halama 32-45 dan di kumpulkan di mejanya ya" ujar petugas TU tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira [ COMPLETED]
Fiksi RemajaSebagian cerita di PRIVATE jadi di saran kan untuk memfollow dulu agar tidak ter skip, enjoy reading😊 [awalnta berjudul "adira" pernah saya ganti menjadi "why me?! " dan sekarang kembali lg menjadi "adira"] Aku pernah merasakan indahnya jatuh cinta...