Bel istirahat pun seperti biasa surganya para murid-murid terbebas dari otak yang sudah memanas. Murid-murid pun pergi keluar kelas sekedar mencari udara segar ataupun mengisi perut yang sudah mulai terasa kosong.
"Dir kantin yuk?" ajak Rama.
"hmm duluan aja deh Ram" balasnya.
"hmm yaudah deh gue duluan ya" Rama pun pergi ke kantin meninggalkan Dira namun sebelum pergi ia pun mengacak-acak rambut Dira, ya masih sama seperti Rama yang dulu.
"ehemmm.. ada yang udah baikan nih" deham Khansa sambil mengejek.
"pantes auranya beda kaya keluar gitu" lanjut Tari.
"apasiii serba salah deh gue, kaya Raissa aja, oiya emang mirip sih" balas Dira.
"yeee mirip bajunya iyak, btw kok bisa sih Dir??" tanya Mawadah.
"Bisa lah gue kan bidadari, pemaaf" balasnya sambil mengangkat kedua pundaknya.
"yeee oneng mana ada bidadari buluk kaya elu, yaudah yuk kantin" ajak Tari.
"lo duluan deh, janjiii gue susul nanti gak boong" balasnya sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V.
"hmm yaudah kita duluan ya" Tari, Khansa, Mawadah pun pergi meninggalkan Dira.
Dira pun pergi menuju taman belakang sekolah, siapa tau disana ada Natha ia sungguh rindu dengan Natha sudah 2 hari ia tak bertemu dengan Natha dan pertunjukan Dramanya akan berlangsung 2 hari lagi. Dira ingin menyerahkan invitation VIP untuk Natha, sekalian mengobrol dengannya. Natha pun tidak memberi kabar padanya sama sekal. Dira sudah mencoba SMS Natha dan mentelponnya tetapi hp nya tak aktif apa Natha masih tidak masuk hari ini??
Dira pun menelusuri seluruh taman belakang namun orang yang dicari tak kunjung menunjukan batang hidungnya. Dira pun berjalan menuju rooftop mungkin ia menemui Natha sedang merokok disana. Maklum itu merupakan rumah buat Natha hanya mereka berdua yang mau mengunjungi rooftop atas namun lagi-lagi tidak ada Natha disana. Dira pun turun menuju kantin namun ia memilih jalan melewati kelas Natha mungkin ia sedang nongkrong di kelasnya namun lagi-lagi kelasnya di ramekan oleh perempuan tanpa laki-laki. Dira pun berjalan menuju kantin ya mungkin itu tempat terakhir untuk ia mencari Natha. Mungkin disana Natha sedang nongkrong bersama Ganknya bermain gitar menggoda adik kelas.
Dira pun berjalan menuju meja makan sahabat-sahabatnya. Ia pun duduk dan membuka novelnya. Dari kejauhan Rama pun berjalan menuju meja dirinya sambil membawa 2 piring ayam bakar.
"boleh gue gabung disini ??" tanya Rama.
"ehh boleh kok Ram, selaww" balas Tari sambil tersenyum. Sejujurnya Tari nge-fans dengan Rama dengan muka nya dan badannya yang sangat ideal untuk seorang cowo belum lagi ketampanannya membuat banyak kakak kelas pun menyukainya. Ask fm Rama pun di banjiri oleh pertanyaan annymous mengenai hubungannya sekarang dan siapa wanita yang ia taksir namun Rama hanya sekedar membacanya tanpa ada niat untuk membalasnya. Rama pun duduk di hadapan Dira sehingga bisa memandang penuh wanita tersebut.
"Dir ini gue beliin ayam bakar, lo masih suka ayam bakar kan?" tanya Rama.
Dira masih memandang sekitar nya ia masih mencari Natha hingga akhirnya pertanyaan Rama pun memberhentikan pencariannya. "eh.. iya masih kok. Thx"
"dimakan gih keburu dingin sedingin lo, jadi gak enak nanti hahaa" balasnya.
"haha apaansih Ram" balas Dira. Ia kini hanya menatap ayam bakar tersebut pikirannya melayang memikirkan Natha. Apa Natha sakit?? 2 hari Natha ga masuk da tanpa kabar. Ia kangen dengan ke usilan Natha dan tingkah laku Natha. Kini mata Dira kembali mencari lelaki tersebut, matanya tertuju pada Gank Natha di sebelah barat dari posisinya. Ia pun menatap satu persatu orang disana namun tak ada Natha disana, lagi dan lagi Natha tidak masuk.
"Dir lo gapapa?" tanya Rama dengan khawatir. Lagi dan lagi Rama memberhentikan lamunanya.
"eh.. gpp kok gue baik-baik aja" balasnya sambil tersenyum terpaksakepada Rama.
Khansa, Tari, Mawadah pun saling liat-liatan dan tersenyum simpul, ia idak ingin menggangu Rama dan Dira.
"beneran?? Gue anter ke uks kalau lo sakit." Balas Rama.
"beneran gue ga bohong" balas Dira.
"hmm yaudah, kalau kenapa-napa bilang ya Dir" ujar Rama.
Dira hanya membalas Rama dengan jempol tangannya yang di angkat di bawah dagu. Kini ia lanjut makan ayam bakar di depannya sesungguhnya ia tak ada nafsu untuk makan ia khawatir dengan Natha. Apa Natha sedang dalam masalah?apa dia sedang sakit? Atau dia di culik oleh musuhnya??
Bel masuk pun berbunyi, murid-murid kembali membereskan makanan milik masing-masing dan siap ke kelas masing-masing. Dira pun izin ke temannya untuk ke toilet dan menyuruh mereka untuk pergi ke kelas terlebih dahulu.
"mau gue temenin gak Dir? " tanya Mawadah.
"ahh gausah lo duluan aja abis inikan bu Iyam toilet pasti rame abis istirahat nanti kalau lo telat malah dihukum, gue sendiri aja" balas Dira.
Rama, Tari, Mawadah dan Khansa pun pergi meninggalkan Dira menuju kelas.
Dira pun hanya alasan pada temannya saja sebenarnya iya ingin menghampiri Ganknya Natha untuk menanyakan keberadaan Natha, apa ia baik-baik saja?? Dira pun berjalan menuju kerumpulan anak laki-laki tersebut.
"sorry gue ganggu" ucap Dira.
"ehh Diraa.. gak kok abang malah seneng Dira kesini" balas Dimas sambil mengedipkan mata kirinya.
"gak kok Dir, masa cewek manis kaya Dira ganggu" lanjut Angga.
Revan pun menggeplak kepala Dimas dan Angga. "dodol jangan TMT ege, di bunuh Natha baru tau rasa lu. Maafin mereka ya Dir suka begitu emang" balas Revan.
"haha gpp kok, gue cuman mau nanya Natha gak masuk lagi ya??" tanya Dira.
"ohh iya nih Dir dia gak masuk lagi, katanya sih 3 hari yang lalu ada urusan penting gitu dadakn juga jadinya dia gak masuk." Balas Revan.
"hmm itu ya, yaudah deh makasii banyak ya. Gue duluan ya" balas Dira
"sama-sama Dira" balas Revan.
"ati-ati di jalan Dira kalau ada yang macem-macem bilang mas aja" ujar Angga.
"mau AA anter gak Dira dijamin selamat" ujar Abi.
"gausah gue sendiri aja, mari " balas Dira.
"Mari nona manis" teriak Dimas.
Dira pun berjalan menuju kelasnya dan mecoba fokus dengan pelajaran mateMATIka yang membuatnya ingin"mati". Dari tadi Rama pun yang duduk sebangku dengannya memulai percakapan namun dirinya sedang tidak fokus hingga menggabaikan pertanyaan Rama dan membuat Rama terus menatap Dira namun lagi-lagi fokusnya terpecah hingga ia tidak sadar.
bel pulang pun berbunyi. Rama pun memutuskan lamunan Dira dengan menyenggol tangan Dira degan sikunya.
"Dirrr, udah bel pulang tuh" ujarnya sambil terus menatap Dira.
"ahh.. apa Ram??" tanya Dira.
"udah bel pulang Diraa, lo kenapa sih? Lo yakin gapapa? Bahkan dari tadi lo ngelamun mulu bahkan gue natap lo ampe pulang juga gue yakin lo gak sadar" ujar Rama.
"hehe gapapa kok beneran. Kita harus buru-buru ke taman kan mau latihan biar menang" ujarnya membawa tas pergi mengalihkan perhatian Rama. Rama pun ikut membawa tasnya dan berjalan di belakang Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira [ COMPLETED]
Ficção AdolescenteSebagian cerita di PRIVATE jadi di saran kan untuk memfollow dulu agar tidak ter skip, enjoy reading😊 [awalnta berjudul "adira" pernah saya ganti menjadi "why me?! " dan sekarang kembali lg menjadi "adira"] Aku pernah merasakan indahnya jatuh cinta...