24

1.5K 63 1
                                    


Hari ini merupakan hari H dimana ia akan mementaskan Drama mewakili kelasnya. Perlombaan drama yang tak mudah menyaingi SMA global internasional school yang selalu mendapatkan juara 1 tiap tahunnya. Teman-teman dan guru-guru pun memasuki gedung pewayangan TMII dan duduk menonton pentas dari SMA 48 jakarta. Dira dan kawan-kawan pun mempersiapkan segala kebutuhan masing-masing ada yang sedang make up, berganti pakaian hingga membaca ulang naskah drama. Dira pun keluar dari ruang ganti pakaian, Tari pun yang sedang menunggu di depan pintu ruang ganti terkagum melihat sahabatnya yang tampak memukau.

"Mashaallah bidadari dari mana ini cantik banget" ujarnya memuji sambil memegang pundak Dira .

"haha bohong banget lu, aduh gue gak pede nih" balas Dira.

"ya ampun suer dah lo cantik banget gak bohong" balas Tari sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V.

Dira pun menarik nafasnya dalam-dalam "huftt bismillah deh, btw Tar mata lo kenapa bengkak gitu?? Lo nangis ya semalem??".

Tari pun yang sadar dengan perkataan Dira langsung mengelak dan berbohong 

"ohhh ini gara-gara nonton film romance sedih banget jadinya gue nangis kejer dah" balasna berbohong. Tari tidak ingin jujur saat ini apalagi dalam keadaan seperti ini, ia tak punya waktu banyak untuk menjelaskannya sekarang dan Tari tak ingin fokus Dira menjadi terpecah apalagi Dira tokoh utamanya. Rama pun menghampiri Dira dan memujinya, ya memang Dira tampak terlihat angun dan cantik dalam balutan make up tipis dan gaun biru.

"gue ganti baju dulu ya Dir" ujar Tari. Untunglah Rama datang sehingga ia bisa meloloskan Diri dari Dira, Dira sangat sulit untuk di bohongi maka dari itu bersyukurlah dirinya Rama datang sehingga ia bisa meninggalkan mereka berdua.

Sorak tepuk tangan pun terdengar sangat jelas di kuping Dira, kini giliran kelasnya maju tampil ke panggung. Dirinya sungguh gugup namun teman-temannya pun meyakinkan dirinya bisa dan ia juga tak ingin mengecewakan nama sekolahnya.

"do your best I know you can" ujar Rama yang menyadari Dira gugup. Rama pun memegang pundak Dira. Dira pun hanya membalasnya dengan senyuman dan beberapa kali ia menarik napas untuk mengurangi rasa gugupnya.

Mata Natha kini tertuju pada Dira, Dira tampil sangat angun dan memukau. Natha pun tak berhenti menatapnya dan mengacungkan jempolnya seakan memberi tanda ia melihatnya dari sini dan memnyemangatinya. Tak hanya Natha yang terpukau dengan penampilan Dira, Angga Revan dan Dimas pun menatap Dira dengan kagum. Dira yang biasa tampil sederhana kini tampil bagaikan princess dari kerajaan. Natha pun yang menyadari tatapan temannya pada Dira segera menepuk wajah kawannya dengan kertas yang ia genggam.

"yeuuuu liatinnya biasa aja dong"ujarnya.

"gila Nath Dira cantik banget gue jadi nyesel kalah cepet ama elu" balas Angga yang terpukau dengan Dira.

Perkataan Angga ternyata membangkitkan emosi Natha ya meskipun bukan emosi besar. Dira hanya untuknya meskipun wanita tersebut selalu menyanggah bercandaan darinya tapi ia yakin Dira juga memiliki rasa pada nya.

"iya anjir Nath, kalau lo gak mau buru-buru ama Dira mending gue aja dah, sayang ege cewe cantik kaya dia dianggurin" balas Revan membantu Angga.

" yee kaya Dira mau ae ama cowo gesrek macem lu semua" balas Natha. Mereka pun melanjutkan menonton pentas drama tersebut.

Penonton pun berdiri dan bertepuk tangan. Kini waktunya semua peserta sekolah berkumpul di panggung. Juri-juri pun merundingkan siapa yang pantas menjadi pemenangnya. Juara ketiga di menangkan oleh SMA Nusa bangsa dan juara kedua dimenangkan oleh Sma Pelita. Ruangan pun terasa sunyi penonton pun fokus di tambah dengan dentuman suara piano makin membuat suasana terasa tegang menunggu pemnggumuman juara pertama

"dan.. juara pertama di menangkan oleh ...." Sorot lampu pun mengarahkan ke SMA global islamic yaitu sekolah Dira dan bergantian ke arah SMA Jayakarta. Suasana deg-degan pun makin terasa.

"oleh SMA Jayakarta selamat kepada SMA jayakarta" sontak Dira dan kawan-kawan pun bersedih namun mereka tampak menerima kekalahannya. Menang kalah hal biasa yang penting ia telah berusaha semaksimal mungkin.

"maaf ada kesalahan saat membaca, juara pertama di menangkan oleh SMA Global Islamic" ujar sang mc. Sontak kegembiraan terukir jelas di wajah murid-murid SMA Global islamic terutama Natha, Dira dan kawan-kawan. Perjuangan mereka pun terbayar sudah.

"gue bilang apa lo pasti bisa" ujar Rama dengan senyum tampannya, tangannya pun terulur memegang pundak Dira yang berada di sampingnya. Rama yang teringat statusnya kini segera menurunkan tangannya kembali. Dira pun membalas senyuman Rama "thank you Ram"


******************************

Natha kini melajukan mobilnya ke arah club di daerah jakarta selatan. Pikirannya kacau ia butuh hiburan sejenak untuk menenangkan pikirannya. Ia pun masuk ke arah bartender dan memesan 2 gelas minuman beralkohol sedang. Melihat Dira dicium dan berpelukan oleh Rama membuat emosinya meningkat, meskipun itu untuk kepentingan drama sekolahnya. Ia selalu menjaga Dira sejak dari pertama ia bertemu, ia tidak ingin merusak tubuh wanita tersebut. Dira tampak berbeda dengan wanita lain. Berbeda dengan wanita lain yang suka berbelanja menghabiskan uang hanya untuk kebahagian sementara, tidak untuk Dira. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya dirumah bersama ibunya dan buku.

Membaiknya hubungan Dira dan Rama membuat Natha kawatir, bagaimana bila Dira masih memiliki rasa pada Rama? jelas Rama masih sangat mencintai Dira dan ia tidak akan membiarkan semua pemikiran negative nya itu terjadi.

Ia memang suka membuat Dira baper dengan tingkahnya, sejujurnya ia tak suka dengan Dira. Semua yang ia lakukan hanya untuk membangkitkan kembali Adira yang dahulu seperti ceritanya. Menurutnya Dira sangat introvet dan tak baik untuk kedepannya. Ia pun nyaman dengan Dira yang membuatnya makin ingin menjaga Dira. Ia sendiri yang akan memilih lelaki yang pantas dekat dengan Dira. Ya tidak Rama, ia tak suka dengan Rama, saat ini ia rasa hanya dirinya yang terbaik untuk Dira. Ia akan menjaganya dan memperlakukan Dira semanis dan senyaman mungkin. Ia kembali memesan minuman dan larut dalam club

Adira [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang