14

1.9K 78 0
                                    

Malam ini cuaca sedang tidak bersahabat hujan menguyur kota jakarta sejak siang tadi mengakibatkan beberapa daerah terendam banjir dan jalanan menjadi sangat licin begitupula udara dingin pun menusuk setiap tulang insan manusia. Natha berada di kafe tongkrongan biasanya bersama teman-temannya saat ini, menghabiskan masa-masa sma sebelum akhirnya mereka akan berpisah mengejar masa depan masing-masing. Natha mengeluarkan kotak rokok dan korek api di saku celana kirinya. Ia menempelkan rokok tersebut di bibir manisnya dan menyalakan rokoknya.

"Kayaknya ada yang makin lengket ae nih "ejek Raffi sambil matanya mengarah kepada Natha dan mata sebelah kirinya berkedip tanda meledek.

"Iyanih abang Natha, jangan gantungin orang mulu lu kasian anak orang, cukup Dimas aja yang di gantungin" ujar Revan sambil matanya melirik ke arah Dimas dan alisnya pun bergerak naik turun.

Natha pun tampak tak peduli dengan kata-kata temannya, ia malah mengeluarkan sebatang rokok dan pemantik api dari saku celana jeansnya. Setelah itu ia membakar ujung rokoknya itu, ia pun seraya menghisap dan menghemparkan asap rokok miliknya.

Handphone Natha pun bergetar dan kilau lampu menyala mengisyaratkan pesan masuk. Ekspresi Natha pun berubah setelah membaca pesan masuk dari nomor yang tak ia kenal, tangannya mengepal.

From: 08977565476
Kalau lo bukan pengecut gue tantang lo balapan motor jam 11 di deket taman melati.

"Nape Nath? Kok muka lo jadi kaya ketek bengek gitu" kata Revan dengan nada santainya.

Natha pun melirik jam tangan miliknya waktu menunjukan pukul 10.35 waktu indonesia bagian barat. Natha pun lantas mematikan rokok miliknya, dan bergegas bangun.

" gue di tantang balapan sama nomer pengecut di taman melati, gue harus pergi sekarang" ujarnya sambil berjalan pergi menuju motor kawasaki merah miliknya, ia segera menyalakan motor dan pergi meninggalkan teman-temannya.

Lantas Dimas, Revan, Raffi dan Angga langsung menyusul Natha ke taman melati, mereka tidak akan mungkin meninggalkan temannya begitu saja apalagi kali ini ada orang yang sedang mencari ribut menantang kawannya.

Sesampainya di taman melati Natha pun langsung memarkirkan motornya di depan laki-laki yang sudah menunggunya. Entah Natha pun tidak mengenal sosok lelaki di hadapannya yang sedang mencari masalah dengannya kini. Natha pun membuka helm yang terkait di kepalanya.

" hahaha akhirnya lo dateng juga. Punya nyali juga lo " ujar Rama dengan tatapan mukanya yang sinis.

" lo belom kenal gue aja, mau nyari mati lo sama gue Heh" balas Natha dengan nadanya yang di tekankan sambil tanggannya mencoel hidung mancung miliknya.

"Wetttss santai bro, gue cuman mau nantangin lo, gue cuman mau tau cowo macem apa yang deket sama CEWE YANG GUE SAYANG" ujar Rama dengan tatapan tajam seperti pisau yang hendak menerkam setiap mangsa.

" ohh ini cowo brengsek yang namanya Rama" balasnya dengan senyum miring dan alisnya kirinya mengangkat.

"Banyak bacot lo!! Kita liat aja siapa yang bisa sampe finish duluan dia yang pantes sama Adira, karena Adira ga cocok sama cowo pengecut!!" Ujar Rama dan memakai helm hitam miliknya.

"Gue gak takut!! Kita liat aja" balas Natha, ia pun langsung menatap ke arah depannya dan memasang helm merah miliknya.

Asap kenalpot motor mengebul di udara, membuat gumpalan abu-abu di udara yang menyesakan pernapasan. Geram gas dan sorot lampu yang tajam membuat suasana makin terasa panas. Kini Natha dan Rama pun berada di posisi mereka masing-masing.

Di balik kaca helmnya Rama terukir senyum penuh makna. Natha pun menatap fokus ke arah depan, sesunguhnya ia sudah berjanji dengan almarhumah mantan pertama yang ia sayang ia akan berhenti balapan sejak kejadian 4 tahun lalu. Tubuhnya mental dari motornya, tangganya patah menjadi 3 bagian dan rahangnya sempat retak bahkan dirinya sempat mengalami koma hingga 1 minggu lamanya. Apa daya lelaki satu ini membuat emosinya memuncak hingga ke ubun-ubun.

READY??

Natha dan Rama pun mengangguk dan mata mereka pun fokus ke arah depan. Rama pun meng-gas motor nya menimbulkan suara geruman motor dan asap yang mengebul. Tampak senyum penuh makna terukir di balik kaca helmnya. Natha pun yang melihat aksi Rama pun menyampingkan sesuatu yang mengganggu fokusnya kini, ia yakin alm. Dena tau iya melakukan ini karena terpepet. Natha pun meng-gas motornya. Sontak suara dukungan semangat pun saling beradu anatar dua kubu.

GO!!

Geruman motor melaju di jalanan, sorak-sorak penonton pun tak kalah hebohnya. Bendera merah dan hitam pun di kibarkan ke bawah. Dua motor kawasaki merah dan hitam pun melaju cepat dalam hitungan detik. Jalanan tampak sepi mungkin karena hari ini bertepatan hari sekolah dimana jam segini waktunya untuk tidur meng-istirahatkan fikiran dari segala aktivias melelahkan.

Kini Natha menaikan laju kecepatannya dan meninggalkan Rama yang kini berada di belakangnya. Rama yang menyadari situasi kini merasa geram ia langsung menaiki kecepatannya hingga full untuk menyusul Natha. Saling adu sudah tak dapat di kendalikan kini mereka saling menyalip satu sama lain. Motor mereka pun saling menyalip dengan posisi zigzag, kini bukan hanya menambah kecepatan yang di pakai Rama tetapi melainkan tak-tik juga. Dalam keadaan kecepetan tinggi ia pun membelok ke kiri yaitu posisi di depan Natha.

Natha pun yang tak siap berbelok ke kanan tersebut langsung mengerem mendadak yang membuat tubuhnya terpental 3 meter dari motornya dan jatuh dari motornya. Tangannya kini beradu gesek dengan aspal jalan dan tentu saja rasanya sangat perih. Dagu dan sikutnya pun juga beradu dengan aspal jalan yang menyebabkan kini darahnya mengalir terus.Gesekan antara aspal pun membuat baju dan celananya robek. Tetapi pertandingan terus berjalan. Ia tak mungkin membiarkan Rama memenangi pertandingan ini

Tak butuh waktu lama kini Rama sudah berada jauh di depannya. Tak bisa di biarkan Natha kembali memfokuskan pikirannya ke arah depan. " gue harus menang!!!! "ujarnya dengan rahangnya yang kembali mengeras. Ia kembali ke motornya dan memasang helmnya kembali. Kini ia sudah siap menambah kecepatannya hingga full dan membalap Rama. Mereka pun berada di posisi sejajar sekarang. garis finish pun sudah terlihat di depan mata. Kini keberuntungan berpihak pada Natha, mereka berjalan sejajar tetapi roda ban Natha lah yang terlebih dahulu melewati garis finish. Kini ia bisa bernapas legas.

Sontak teriakan bahagia dari sahabat Natha pun mengisi kesunyiaan jalan. Bertepatan dengan itu kini motor Rama sudah berada sejajar dengan motor miliknya. Natha melepas helm nya dan memasang senyum ukir penuh makna.

"Terbukti siapa yang PENGECUT!! Jangan ganggu Dira lagi, lo gak lantes dapetin Dira" kini ia kembali memakai helmnya dan pergi menuju arah teman temannya.

Rama pun yang kesal menendang motornya dan tangannya pun sudah siap melayangkan sebuah tonjokan tapi ia harus kurungkan kembali niatnya itu. "Urusan kita belom kelar !! Tunggu selanjutnya!" Ujarnya. Rama pun kembali menaiki motor kawasaki hitam miliknya dan melaju pergi meninggalkan arena balapan.

"Gilaaa Nathaaa good job bro" ujar Revan dengan mukanya yang tampak sangat bahagia.

"Gila lo Nath!!! Kalau lo kalah habis nama kita, btw cowo itu sokap? Gak pernah liat gue" balas Raffi dengan mukanya yang penasaran.

"Mantan Dira" Natha menjawab dengan santainya.

"MANTANNYA ADIRA?? Busedhh nyari ribut tuh orang!" Ujar Angga dengan emosinya yang sudah membludak.

"Udah lanjut besok aja,liat tuh Natha babak belur gitu darah dagunya ngocor terus tuh, Nath ayo kita obatin dulu" ujar Dimas yang khawatir dengan kondisi Natha.

"Yaelah lebay badh dah lu, ini perih doang. Udah ah gue cape, gue cabut duluan yak. Pulang lu nanti emak lu pade khawatir kaga di kasih jajan nangis berabe. Dah gue balik yak" balas Natha yang mencoba mencairkan suasana.

Alohaaaaaa😊😊😊 huaaaa besok aku pengumuman snmptn niii doain aku diterimaaa plisssss. Oiyaa jangan lupa dukungan vote dan comment yaaa😘😘kiss kiss💋

Adira [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang