Dua minggu sudah dari hari dimana Dira bertemu Natha, Natha tampak baik-baik saja bahkan lebih terlihat bahagia yang berbanding jauh dengannya. Dua minggu ini Dira lebih menyibukan diri dengan berbagai aktivitas mulai dari membantu mbok ijah bersih-bersih rumah, ke toko buku, hingga movie maraton di kamarnya, dengan begini tidak ada celah di otaknya untuk memikirkan Natha. Dira sudah berjanji bahwa dirinya tidak akan peduli dan akan mengabaikan segala macam yang berhubungan dengan Natha bukan?
"sayang, ayo makan bunda masakin semur ayam kesukaan kamu nih!" teriak bunda yang suaranya tampak keras namun tetap lembut.
"iya sebentar bunda!"
Dira segera bergegas mem-pause drama korea yang sedang ia tonton dan turun ke bawah rumahnya untuk makan bersama. Di meja makan sudah siap berbagai macam hidangan makanan masakan bundanya dan mbok ijah dari semur jengkol, semur ayam, opor ayam, capcay, tahu petis, soup jamur, dan kangkung. Bang Rey pun sudah duduk manis di meja makan sambil menatap berbagai macam menu makan yang dihadapannya, ya maklum saja namanya juga anak kos.
"Banyak banget Bunda, emangnya mau ada tamu ya kerumah?" tanya Dira yang terlihat heran.
"Ya Bunda harap sih ada tamu, biar masakan bunda cepat habis" jawabnya sambil tersenyum dan kembali mengambilkan nasi untuk kedua anaknya.
Masing-masing dari mereka pun menikmati makan siangnya dengan nikmat, dan berkali-kali abangnya menjahili dengan meletakan lauk di piring Dira.
"Ih abang, stop! Dira udah kenyang!"
Namun abangnya hanya membalas senyum meledek kemudian mengacak poni Dira."anak kecil harus banyak makan, lihat tuh makin hari makin kurus kaya lidi. Makan yang banyak biar pantes jadi anak kuliahan".
Dira hanya berdecak kesal lalu membenarkan rambutnya yang berantakan dan lanjut menghabiskan makananya.
"Coba Natha kesini, pasti soup jamur sama semur ayam buatan bunda sudah habis nih."
Pernyataan bunda membuat Dira tersedak secara halus dan segara ia mengambil air putih di depannya. Sudah dua minggu dirinya tidak ingin mengingat dan mendengar semua hal tentang Natha kini Bundanya malah menyebut nama lelaki tersebut.
"Natha kok sekarang jarang kesini sih dek? Ade ga lagi marahan kan?" tanya sang bunda.meme
DEG...
Lagi-lagi pertanyaan sang bunda membuat Dira tersedak , bundanya pun membantu menepuk pelan punggungnya.
"hati-hati dong dek makannya" tampak muka kawatir dari bundanya.
Dira mengambil air putih yang abangnya berikan kepadanya. "perasaan keselek mulu setiap denger nama Natha, wah berarti beneran lagi berantem tuh bun!"
Dira segera membantah pernyataan abangnya. Abangnya ini benar-benar ngeselin, tingkat kepekaanya terlalu tinggi yang terkadang membuat Dira iri.
"Ya enggak lah bunda, mungkin Natha lagi sibuk les kan bentar lagi SBM " bantahnya.
"Jangan-jangan Natha udah punya pacar kali bun, makanya gak kesini lagi. Di luar sana kan banyak cewe cantik dari pada bocah ingusan kurus di depan aku ini" samber abangnya.
"Abang jangan ledekin ade mulu dong, kasihan ade kamu atuh bang"
"Oiya bunda lupa....." tangannya menyentuh pelipis memperkuat bahwa dirinya benar-benar lupa.
"padahal bunda masak soup jamur kesukaan dia loh, habis bunda kangen sama Natha udah lama banget ya dia ga kerumah. Suruh dia dong dek main-main sini kerumah biar ga stress belajar mulu" terdengar helaan nafas dari sang bunda tanda bahwa ia kecewa.
"iya nanti kalau aku inget." Balasnya dengan berbohong. Mana mungkin dalam keadaan seperti ini ia akan menyampaikan pesan bundanya tersebut. Terkadang kebohongan sangat dibutuhkan saat keadaan mendesak.
"Harus inget"
Malas berlama-lamaan menanggapi pertanyaan sang bunda, Dira segara mengakhiri makan siangnya dan pergi keatas. Kamu tau apa hal paling menyakitkan dalam mencintai? Yaitu ketika orang tua mu sangat menyukai seseorang yang sangat menyakiti mu dan tak akan bisa kau miliki.
Sesampainya di kamar, Dira kembali melanjutkan drama koreanya. Sebenarnya ia sama sekali tidak mengerti segala macam mengenai korea namun karena Tari selalu menjejelkan segala hal mulai dari skincare, tempat wisata dan drama korea alhasil ia mulai menikmati.
Ketika dirinya sedang menikmati film, hp nya terus-terusan berbunyi menandakan notifikasi masuk. Sesekali ia lirik notifikasi dari layar wallpaper hp dan tersurat nama Natha di sebutkan dalam group angkatannya. Mengingat kembali tekatnya, Dira coba mengabaikan hp nya dan kembali melanjutkan menonton. Bunyi notifikasi yang terus menerus tak berhenti membuat Dira yang sedang asik menonton terganggu dan kembali meraih hp nya. Ketika Dira hendak mengaktifkan mode silent, matanya tertuju pada notifikasi yang baru saja masuk ."Innalilahi, mohon doa nya teman – teman sahabat kita Natha subuh tadi kecelakaan dan sekarang dalam perjalanan ke singapore untuk operasi"
Handphone Dira pun meluncur dari genggamannya. Tangannya bergetar hebat, bibirnya terkatup pun ikut bergetar memercikan suara gesekan antar gigi didalamnya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Satu Tarikan nafas panjang dan ia keluarkan perlahan kemudian ia bangkit dari kasur nya dan mengambil kunci mobil menuju bandara.
********************************
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira [ COMPLETED]
Подростковая литератураSebagian cerita di PRIVATE jadi di saran kan untuk memfollow dulu agar tidak ter skip, enjoy reading😊 [awalnta berjudul "adira" pernah saya ganti menjadi "why me?! " dan sekarang kembali lg menjadi "adira"] Aku pernah merasakan indahnya jatuh cinta...