Sorry for typo(s)
**
Author's pov-Hari ini, Ashleigh kembali ke kampus. Ya, dia masih punya tugas sebagai mahasiswa. Ia baru saja menyelesaikan tugas yang sangat melelahkan dan mengumpulkannya pada dosen yang memberikannya.
Ia bahkan tidak tahu siapa nama dosen yang memberi tugas itu. Karena ia sering izin sakit.
Ia masih memikirkan apa yang ingin Zayn sampaikan kemarin. Terdengar penting. Ia menyesal telah menutup teleponnya hanya karena mengikuti egonya. Ia hanya tidak ingin berurusan dengan lelaki itu saat ini.
"Hey, kau melamun saja!" Seru seseorang tiba tiba.
"Calum, you shocked me!"
"Aku sering mendapatimu melamun, Ash. Apa kau ada masalah?" Tanya Calum yang duduk di sebelah Ashleigh.
"Tidak, semua baik baik saja."
"I'm not sure, aku temanmu. Kita sudah cukup lama kenal, walaupun jarang bertemu, tetapi aku mengenalmu, Ash. Just tell me, you can trust me."
"Aku tau, Calum. Tetapi aku tidak bisa menceritakannya padamu, maafkan aku,"
"Sesuatu yang serius? Rumit?" Tanya Calum.
"Yeah, kind of,"
"Kau sudah selesai?"
"Selesai apa?"
"Emm, selesai urusan di kampus,"
"Ya, ada apa? Aku sedang menunggu Ammy menjemput,"
Calum terdiam sejenak.
"Katakan padanya, dia tidak perlu menjemputmu. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat,"
"What? You can't-"
"Kau akan baik baik saja, aku tau tempat yang pas untuk suasanamu sekarang,"
"Ok, baiklah,"
Ashleighpun mengeluarkan ponselnya dan menelpon sahabatnya itu. Awalnya Ammy khawatir dengannya, tetapi pada akhirnya ia mengiyakan saja.
"Sudah?" Tanya Calum.
Ashleigh hanya mengangguk sebagai balasannya.
"Ok, ayo! Akan ku bantu kau," ujar Calum sambil tersenyum manis pada Ashleigh.
**
Perjalanan mereka di temani oleh lagu - lagu yang di putar Calum. Calum mengajak Ashleigh bercanda tawa untuk mencairkan suasana.
Hari ini mereka memang masuk kelas sore, sehingga sekarang sudah jam 6. Matahari masih bersinar cukup terang. Tidak seterang siang hari, tetapi belum seperti senja.
"Stop, Cal. Kau konyol sekali," ujar Ashleigh yang berusaha berhenti tertawa.
"Itu tidak lucu, kau tau," lanjutnya.
"Kalau tidak lucu, kenapa kau tertawa?" Balas Calum sambil memperhatikan jalan.
"Kau gila," ujar Ashleigh.
"Kau lebih gila. Tertawa pada suatu hal yang tidak lucu. Bukankan sudah persis seperti orang gila?" Ujar Calum dengan nada bercandanya.
Ashleigh memukul lengan Calum dan memegang perutnya.
"Stop it, perutku sakit, Cal. Untung saja lawakanmu lebih berkualitas di banding Harry,"
Calumpun tertawa dan Ashleigh kembali tertawa. Butuh sekitar 1 menit untuk membuat mereka bisa mengatur nafas masing - masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Several Years ※ Z.M
Fanfiction[COMPLETED] Semua berawal dari sebuah rindu. Rindu yang tak pernah terbalaskan perlahan menyadari keberadaannya, hingga akhirnya ia bisa terbalas. Namun siapa sangka, rindu itu menimbulkan luka pada hati kedua orang yang saling mencintai, luka itu t...