Chapter 44

1.8K 220 20
                                    

Sorry for typo(s)

**
Author's pov

Ashleigh berjalan menusuri koridor kampusnya. Akhirnya dosen itu menerima tugasnya. Dan sialnya lagi, dosen itu memuji muji nya karena tugasnya sempurna kali ini. Padahal, minggu lalu, bapak tua sialan itu memaki maki satu kelas, dan sekarang apa?

Ashleigh membawa sebuah map di tangan kanannya, berjalan menuju gerbang samping kampusnya. Bersenandung gembira karena tugasnya diterima, Ashleigh tak sadar jika ia menjadi pusat perhatian beberapa mahasiswa di sana. Bagaimana tidak? Berita soal seorang Zayn Malik— yang notabene nya personil One Direction berjalan dengan seorang gadis polos dari Amerika yang tidak diketahui identitasnya. Media belum mengetahui identitas Ashleigh. Padahal, Zayn sudah memiliki Henley.

"Bagian Zayn, ya?" Ujar seseorang tiba tiba.

Ashleigh tersentak dan mendapati Calum yang menyengir di sampingnya.

"Kau bersenandung cukup keras dan sepertinya kau sangat menikmatinya, bahkan kau tidak sadar aku mengikutimu, dan orang orang itu—"

Calum memutar kepalanya dan menunjuk beberapa mahasiswi yang berlalu lalang bahkan hingga berhenti dan mengambil gambar diri Ashleigh dengan memajukan dagunya.

"Ups,"

"Dan setelah menyimaknya, kau hanya menyanyikan part Zayn dan berganti lagi ketika part Zayn sudah selesai."

Ashleigh hanya diam mengabaikan lelaki Australia itu dan terus berjalan.

"Jalan jalan, yuk!" Ajaknya.

"Hitung hitung permintaan maafku karena minggu minggu lalu mengabaikanmu," lanjut Calum.

Ashleigh menimbang nimbang. Melupakan sejenak masalahnya, tak apa kan?

"Baiklah, aku ingin membeli novel."

Calum terdiam sementara mereka terus berjalan menuju parkiran.

"Cal?" Panggil Ashleigh, merasa ada yang aneh dengan lelaki itu.

"Aku benci menemani orang mencari novel," ujar Calum sambil mengutip kata novel dengan jari telunjuk dan tengahnya.

Ashleigh menghela nafasnya. Padahal novel serial kesukaannya baru saja diterbitkan bulan lalu, namun karena waktu yang tidak memungkinkan, memaksa Ashleigh harus mengurungkan niatnya untuk membeli novel favorit nya itu.

"Lalu?"

Calum merangkul gadis itu, "bagaimana jika kita makan siang saja? Aku lapar dan ada hal yang harus ku bicarakan denganmu."

Calum berdehem, "teknisnya, aku ingin memberitahukanmu sesuatu dan meminta saran padamu. Karena menurutku kau pendengar yang baik."

Ashleigh mengangguk angguk dan melihat jam yang ditampilkan layar ponselnya, "baiklah. Aku juga lapar."

Setelahnya, mereka melenggang masuk ke dalam mobil Calum dan pergi menuju tempat makan favorit Calum.

**

"Kau belum pernah ke sini?"

Calum memasukkan sesendok sup ke dalam mulutnya, ia terlihat kaget ketika mengetahui Ashleigh belum pernah makan di tempat favoritnya itu.

"Seriously? Apa Louis tidak pernah mengajakmu ke sini? Tempat ini sering kami pakai jika ada hal hal yang harus didiskusikan. Yeah, Niall yang mengusulkannya. Kau tahu lelaki itu kan? Makanan. Tapi sungguh ini tempat makan terbaik yang pernah aku temui— di luar Australia." Tutur Calum panjang lebar. Ashleigh hanya menggelengkan kepalanya. Pikirannya belum sepenuhnya teralih dari masalah masalahnya.

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang