Sorry for typo(s)
**
Ashleigh's pov--Aku sudah siap dengan kemeja denim dan skinny jeans. Menatap pantulan diriku di depan cermin. Tersenyum tipis menatapnya, aku masih sedikit pucat.
Meraih tasku, kemudian mengunci apartementku. Ammy pergi entah ke mana. Ia meniggalkan post it di atas meja tadi dan tidak mengatakan ke mana ia akan pergi.
Aku berlari kecil mengejar bus. Sudah hampir telat. Pukul 9.10. Kelas akan masuk pukul 9.30. Aku sudah 2 hari tidak kuliah. Yap, karena aku sakit saat itu.
15 menit waktu berlalu hingga aku sampai di depan kelasku. Aku membuka pintu di depanku secara perlahan. Berharap dosen belum masuk.
"Hufft."
Aku menghela nafas lega, karena Mr. Drake belum masuk.
Segera aku menduduki tempat andalanku. Dekat jendela. Entah mengapa, apabila aku duduk di dekat jendela, imajinasiku berjalan lancar.
Saat aku baru saja mengeluarkan buku catatanku, ponselku bergetar. Pesan masuk.
From: Unknown
'Aku akan menjemputmu. -Zayn.'
Aku membulatkan mataku. Yang benar saja. Tanpa perjanjian apa apa. Segera aku menyimpan nomornya, siapa tau aku membutuhkannya.
To: Zayn
'Aku sedang di kampus, Zayn'
Send.
Aku mengetuk ketukkan tanganku pada meja. Omong omong ada apa lagi? Mengapa Zayn ingin menjemputku?
From: Zayn
'Aku tunggu kau di parkiran. Setelah selesai, segeralah ke sini.'
Aku menghela nafasku. Tidak bisakah ia menunda?
To: Zayn
'Baiklah.'
Send.
"Ehm, Mrs. Kennedy. Bisakah kau meletakkan ponselmu dan alihkan perhatianmu ke sini?" Ujar suara berat yang familiar mengagetkanku.
Reflek aku mengunci ponselku dan memasukkannya dalam tas. Kapan dia tiba?
**
"Kenapa aku tidak bertanya di mana ia parkir?" Gerutuku dalam hati.
Aku berkeliling parkiran karena tidak tau di mana Zayn parkir. Baru saja aku mengeluarkan ponselku, ingin menelponnya. Tetapi tiba tiba saja terdengar bunyi klakson yang cukup mengagetkanku.
Aku menoleh dan mendapati Zayn memakai kaca mata hitam sedang melambai ke arahku. Astaga, aku kan sudah melewati mobil ini 2 kali tadi.
Aku segera berjalan mendekati mobilnya, terdengar suara kunci mobil terbuka. Aku masuk ke dalam mobil Zayn, kemudian tersenyum tipis padanya.
"Cepat, mom sudah menunggu," Ujarnya sambil memakai seat belt.
Astaga, pasti ini tidak akan jauh dari pertunanganku. Aku menghela nafas pelan dan memakai seat belt, kemudian Zayn menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Several Years ※ Z.M
Fanfiction[COMPLETED] Semua berawal dari sebuah rindu. Rindu yang tak pernah terbalaskan perlahan menyadari keberadaannya, hingga akhirnya ia bisa terbalas. Namun siapa sangka, rindu itu menimbulkan luka pada hati kedua orang yang saling mencintai, luka itu t...