Chapter 31

2.6K 302 65
                                    

Sorry for typo(s)

**
Ashleigh's pov--

Hari ini seperti hari biasanya. Aku melakukan aktivitasku dan pergi ke kampus. Aku mengikuti kelas tambahan, mengingat aku sudah melewatkan beberapa kelas saat aku sakit.

Dan di sinilah aku. Aku duduk di kursi taman kampus. Hari ini hari pertama Ammy kuliah dan ia tidak satu kampus denganku. Tadi, ia mengantarku. Kemudian, ia pergi ke kampusnya dan berjanji akan menjemputku saat ia selesai.

Aku melamun memperhatikan para mahasiswa bercanda tawa dengan teman temannya. Aku belum memiliki teman dekat di sini, atau mungkin tidak akan pernah ada. Aku hanya berteman sekedar teman, bukan teman dekat. Menurutku, mereka kurang ramah.

"Hey, kau sendirian saja?" Tanya seseorang tiba tiba menepuk pundakku.

Aku menoleh dan mendapati Calum tersenyum dan duduk di sampingku.

"As you see, Mr. Hood."

"Kau sedang apa?" Tanya Calum lagi.

"Duduk, memperhatikan orang lewat,"

"Hm?"

"Menunggu Ammy menjemputku," ralatku.

"Ammy adalah sahabatku," tambahku.

"Oh, I see. Kau sudah makan?"

"Makan?"

Aku menatap jam tanganku. Oh, sudah pukul 12.36 rupanya.

Great, aku sudah duduk di sini selama 30 menit.

Aku menggeleng sebagai balasannya.

"Nah, kebetulan. Ayo makan!" Seru Calum.

Aku menggeleng. Aku tidak mood makan.

"Kau harus makan, oke. Ayo!" Ajak Calum yang sudah mempersiapkan tongkatku.

Aku menghela nafas dan mengangguk. Sepertinya dia kelaparan.

Aku mengambil alih tongkatku dari tangan Calum dan memakainya.

"Nah, kau ingin makan di mana? Aku yang akan membayarnya," ujar Calum sambil memperhatikan kedai-kedai di sekeliling kampus ini.

"Aku ikut kau saja, Cal. Lagipula, aku sedang tidak mood makan,"

"Oh, ayolah. Kau kan baru saja sakit, kau harus banyak makan,"

"Kenapa semua orang selalu bilang begitu padaku?" Dengusku kesal.

"Karena mereka peduli denganmu, Ash. Mereka tak ingin kau kenapa - napa,"

Lagi lagi aku menghela nafas mendengar jawabannya.

"Oke, baiklah,"

"Kita makan di sana saja, yuk!" Seru Calum tiba tiba.

Ia langsung berlari kecil menuju kedai yang baru saja ia tunjuk. Astaga, dasar tidak berperasaan.

"Calum! Tunggu aku, kau lupa dengan kondisi ku?" Seruku sambil berusaha jalan lebih cepat.

Calum berbalik dan menampilkan deretan giginya yang rapih itu. Ia hanya diam di tempat, menungguku menghampirinya. Bahkan ia tidak membantu.

"Good."

Calum terkekeh, kemudian dengan tiba tiba ia mendekatiku dan,

"Aaaa! Calum, turunkan aku!" Seruku saat tiba tiba Calum menggendongku.

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang