Please leave ur vote and comment pleasee........... :(
Sorry for typo(s)
**
Ashleigh's pov--Aku segera mempercepat langkahku menuju halte. Kenapa semua ini harus terjadi padaku?
Aku menaiki bus dan segera menuju apartementku. Semoga saja aku kembali lebih cepat di banding Achly.
Aku turun di halte dekat gedung apartementku dan melihat apa ada tanda tanda Achly sudah kembali?
Shit. Mobilnya sudah terparkir dengan rapih di parkiran. Apa yang harus ku katakan padanya nanti? Ia pasti akan menghujaniku dengan berbagai pertanyaan.
Aku mengatur nafasku dan mulai berjalan memasuki gedung dan segera menuju apartementku.
Clek.
"Okay, baru saja aku tinggal untuk 30 menit dan kau sudah melarikan diri. Dari mana kau?" Tanya seseorang yang sudah menyambutku di sofa depan.
"Hanya membeli watercolor, Ach."
"Kau kan belum sehat betul, Ash. Bagaimana jika kau tambah drop nanti?" Ujar Achly.
"Aku hanya pergi sebentar dan tidak kemana mana, Ach. Lagipula sekarang aku merasa baik baik saja." Balasku.
"Kau ini memang susah di atur ya."
Aku hanya mengangkat bahuku dan berjalan menuju kamarku.
"Tadi Mom telpon." Ujar Achly tiba tiba sudah muncul di daun pintu kamarku saat aku baru saja melepas jaketku.
"Lalu?"
"Entahlah, ia hanya bertanya bagaimana kau dan Zayn."
"Hmm."
"Dan mereka berencana akan mempercepat pertunangan kalian, paling tidak bulan depan." Lanjutnya.
"Oh-- WHAT? YOU FUCKIN KIDDING ME? Itu tak akan pernah terjadi." Seruku.
"Tapi kau--"
"Bisa tidak mereka tidak memaksaku? Kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja." Bentakku.
"Kenapa jadi ak--"
"Kau tidak lihat, Ach. Zayn sudah memiliki kekasih, dan aku baru saja bertemu mereka tadi. Dan Zayn terlihat begitu menyayangi kekasihnya itu." Ujarku.
"Kau? Kau bertemu dengan mereka?"
"Ya. Dan aku ingin kita membatalkan semua ini. Ini tidak akan berjalan, Ach."
"But, Ash. Aku tak bisa melakukan apa apa. Kau tau kan, bagaimana Mom dan Dad itu? Aku sudah meminta mereka untuk tidak terlalu memaksakannya, tetapi-- ya begitulah."
"Aku heran dengan mereka. Sebenarnya apa sih yang mereka inginkan dari aku dan Zayn? Kenapa mereka terlalu memaksakan kami?" Ujarku kesal. Sangat. sangat kesal.
"Entahlah, Ash. Aku sudah beberapa kali bertanya, tetapi mereka tidak ingin mengatakannya."
"Sekarang, minum obatmu ini ya.." Ujar Achly dengan suara yang melembut.
"Terimakasih." Balasku.
Setelahnya ia keluar dari kamarku tanpa berkata apa apa lagi. Mungkin ia mengerti kondisi sekarang?
Segera aku meminum obat yang sudah di siapkan Achly tadi. Hanya obat biasa.
Aku membaringkan tubuhku di atas kasurku. Pukul 10.16. Masih pagi rupanya. Aku ingin menggambar, tetapi moodku sudah hancur karena Mom dan Dad.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Several Years ※ Z.M
Fanfic[COMPLETED] Semua berawal dari sebuah rindu. Rindu yang tak pernah terbalaskan perlahan menyadari keberadaannya, hingga akhirnya ia bisa terbalas. Namun siapa sangka, rindu itu menimbulkan luka pada hati kedua orang yang saling mencintai, luka itu t...