Chapter 30

2.5K 289 22
                                    

Sorry for typo(s)

**
Author's pov--

Ammy mendorong kursi roda Ashleigh menuju resepsionis. Mereka berada di rumah sakit sekarang. Waktunya Ashleigh untuk kontrol. Hari ini, Ia akan mulai menggunakan tongkat.

Menurut dokter, lebih baik ia menggunakan tongkat dari pada kursi roda. Karena apabila kakinya sudah pulih, ia tak akan merasa kaku saat berjalan.

"Pasien bernama Ashleigh ya? Dokter sudah menunggu," ujar sang resepsionis pada mereka.

Ammy mendorong kursi Ashleigh mengikuti seorang suster menuju ruangan. Terlihat dokter sudah duduk manis di depan mejanya.

Suster bercakap pada dokter sejenak, kemudian suster mengerjakan hal lain.

"Baiklah, selamat pagi Ms. Kennedy. Bagaimana keadaanmu?" Tanya dokter.

"Aku baik baik saja,"

"Baiklah, saya periksa dulu,"

Kemudian dokter mengambil alih kursi Ashleigh dan memeriksa kakinya.

Setelah kurang lebih 20 menit, akhirnya dokter selesai memeriksanya. Ia duduk di kursinya kemudian mencatat beberapa catatan pada buku pasien.

"Jadi, bagaimana, Mr. Weil?" Tanya Ammy pada sang dokter yang biasa di panggil Mr. Weil.

"Kondisinya memang membaik. Tetapi, membutuhkan 2 bulan untuknya pulih kembali. Ia harus rutin meminum vitamin dan kalsium yang sudah saya berikan,

"Saya menambahkan kalsium lagi untuknya, untuk membantu mempercepat pemulihannya. Mohon di minum secara rutin," tutur dokter.

"Baiklah, Mr. Weil," balas Ammy sambil menerima resep yang sudah dokter tuliskan.

"Dan, Ms. Kennedy. Kau bisa menggunakan tongkat hari ini. Jika kalian belum memilikinya, pihak rumah sakit menjualnya,

"Oh ya, Kau harus kontrol 1 bulan lagi. Kemungkinan gips itu sudah bisa di lepas, kita akan memeriksanya lagi. Tetapi, rata rata orang baru bisa lepas gips setelah 2 bulan. Tapi tak apa, kau datang saja 1 bulan lagi," tutur dokter.

"Baiklah, terimakasih Mr. Weil," balas Ashleigh.

"Kami permisi dulu," ujar Ammy.

"Baiklah, lekas sembuh."

**

"Nah, perlahan saja, Ash. Kau bisa," ujar Ammy.

"Kau tau, ini susah, Am. Sakit," keluh Ashleigh.

"Tapi kau harus terbiasa, Ash." Bujuk Ammy.

"Aku menyerah, Am. Aku mau tidur," ujar Ashleigh.

"Hfft, baiklah. Biar ku bantu," ujar Ammy kemudian membantu Ashleigh berjalan.

Setelah Ashleigh sudah berhasil berbaring di tempat tidurnya, Ammy keluar. Ponselnya berdering. Ia mengangkatnya.

Beberapa saat kemudian, ia menutup panggilannya dan berjalan ke kamarnya. Ia mengambil tasnya dan mengecek Ashleigh. Ia sudah terlelap.

Pihak kampusnya menelpon bahwa ia harus segera kesana. Menyangkut pendaftarannya beberapa hari lalu. Ia harus pergi, namun bagaimana dengan Ashleigh?

Mereka tak punya siapa siapa di sini. Ammy mondar mandir di ruang tamun sambil sesekali melirik jam di ponselnya.

Setelah beberapa menit ia berdiri, akhirnya ia memutuskan untuk duduk. Apa ia pergi saja?

Ammy mengusap wajahnya dan mengambil keputusan untuk pergi. Semoga Ashleigh tetap tidur sampai ia kembali.

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang