Chapter 11

2.4K 338 46
                                    

Sorry for typo(s)

**
Ashleigh's pov--

Hari ini aku mengantar Achly ke bandara. Awalnya Achly tidak memperbolehkanku dan menyuruhku untuk tetap beristirahat di rumah. Tetapi, aku bersikeras untuk ikut. Aku tidak membawa mobil. Karena mobil yang di sewa sementara oleh Achly sudah di kembalikan. Sehingga, kami berangkat menggunakan taksi.

"Jaga dirimu baik baik, Ash." Pesan Achly sesaat setelah pengumuman gate A5 sudah di buka.

Aku memeluknya. Erat.

"Aku akan merindukanmu, Ach. Ya, walaupun kau menyebalkan." Ujarku.

Achly menjitak kepalaku. Spontan aku melepaskan pelukan kami.

"Untuk apa itu tadi?"

"Untuk adikku yang menyebalkan." Balasnya lalu terkekeh.

Aku memukul lengan kanannya. Ia meringis. Ya, aku tahu itu tak sakit.

"Kau berlebihan." Komentarku.

"Ugh, baiklah. Aku harus masuk sekarang." Ujar Achly sembari menatap jam tangannya.

"Yap, kau benar."

Ia menatapku dan memegang pundak kananku.

"Jangan lupa minum obat dengan rutin. Jangan makan makanan yang tidak sehat. Banyak banyak makan sayur. Minum vitamin. Dan banyak beristirahatlah." Ujarnya.

"Ya, Ach. Aku sudah mencatat itu semua." Balasku.

"Okay, baiklah."

Achly menatapku.

"Last?" Ujarnya. Aku menatapnya heran.

Setelahnya ia meraih pundakku dan memelukku. Aku menghela nafas. Lelaki ini.

"Safe flight!" Ujarku.

"Thanks, jaga dirimu. Bye!" Seru Achly, kemudian berlalu memasuki gate A5.

Aku tersenyum singkat kemudian berbalik.

Okay, sekarang aku kemana?

Aku berjalan menuju pintu utama bandara. Wait, ada starbucks. Tak ada salahnya kan aku duduk bersantai sebentar?

Aku berjalan menuju seorang barista starbucks. Seorang gadis. Hey, dia terlihat seumuranku. Tetapi ia sudah bekerja dan sebagai barista starbucks.

"Eh? Silahkan." Ujarnya.

Aku segera menggelengkan kepalaku dan membuyarkan lamunanku.

Aku segera memesan yang ku inginkan, hazzelnut coffee venti, blueberry dan coklat muffin. Aku lapar.

Setelahnya, aku duduk di kursi yang berada di pojok ruangan. Yeah, aku memang suka di pojok di banding di tengah.

Aku memainkan ponselku.

Hey, ada pesan dari Ammy.

"Ugh? Tadi pagi? Kenapa aku baru menyadarinya?" Ujarku.

From: Ammy.

'Hey, bagaimana kabarmu, bestie? Kenapa kau jarang mengirim pesan? Kau baik baik saja, kan? Kemarin Mom-mu menelpon dan memintaku untuk ikut pindah ke London menyusulmu. Entah kenapa. Ia hanya berkata agar kau ada teman akrab. Tetapi, aku memikirkan kuliahku. Aku memikirkan bagaimana cara pindah kuliah dengan tetap melanjutkan ke semester yang sudah ku lalui. Hmm, aku sedang mencari info soal itu. Dan ku harap aku bisa pindah. Karena, aku ingin menemanimu. Kau tidak keberatan kan jika aku tinggal bersamamu? Ku harap tidak. Aku merindukanmu x.'

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang