Chapter 24

2.1K 297 22
                                    

Ntar baca+jawab pertanyaan di A/N bawah yap!

Sorry for typo(s)

**
Author's pov--

Louis segera melajukan mobilnya kembali ke rumah sakit di mana Ashleigh di rawat. Ia tidak habis pikir dengan Zayn. Kenapa ia begitu marah dirinya membantu Ashleigh? Itu kan tidak salah?

Louis melamun dengan kecepatan tinggi. Hampir saja ia menabrak penyebrang jalan. Ia menghela nafasnya kemudian kembali terfokus pada jalanan.

Sesampainya di rumah sakit, Louis segera menuju kamar Ashleigh. Ia mendapati Ashleigh sedang menelpon seseorang. Tidak ingin mengganggu, Louis memutuskan untuk menunggunya sambil duduk di sofa.

"Maaf, Mrs-- Trisha. Aku tidak bisa malam ini. Benar benar tidak bisa, maafkan aku."

Louis menoleh mendengar Ashleigh berbicara pada teleponnya. Trisha? Bukankah itu ibu Zayn?

Louis menghampiri Ashleigh dan duduk di kursi yang berada di samping ranjang Ashleigh. Ashleigh tersenyum padanya kemudian ia mengisyaratkan untuk diam sebentar dan menunggunya.

"Bagaimana jika lain waktu? Memangnya Zayn sudah set--"

Ashleigh memutuskan omongannya dan menatap Louis.

"Baiklah, maafkan aku. Aku benar benar tidak bisa malam ini."

Ashleigh kemudian tersenyum tipis. "Okey, sampai jumpa."

Setelahnya, Ashleigh mematikan sambungan teleponnya dan meletakkannya di atas meja di sampingnya.

"Itu tadi-- ibu Zayn?" Tanya Louis.

Ashleigh menatap Louis ragu. "I-iya, kenapa?"

Ashleigh hanya takut Louis tau semuanya.

"Oh."

"So, apa yang kalian bicarakan tadi?" Tanya Ashleigh.

Belum sempat Louis menjawab, Ashleigh berkata lagi.

"Oh ya, tak usah di jawab. Aku tidak ada hak untuk mengetahui hal itu. Maaf aku lancang." Ujar Ashleigh sambil tersenyum.

"No, kau tak usah canggung begitu denganku. Sekarang kita teman, kau tau kan itu? So, aku akan menjawabnya. Kita tidak membicarakan apa apa." Balas Louis.

Ashleigh menatap Louis bingung. "Lalu kenapa Liam begitu memaksamu untuk datang?"

"Yeah, kau harus tau, terkadang Liam aneh." Balas Louis malas. Karena ia tidak mungkin berkata bahwa dirinya berantem dengan Zayn karena ia mencampuri urusannya.

"Oh, begitu."

"Ah ya, Ash. Setelah kau boleh pulang nanti, apa aku boleh menginap di apartementmu?" Tanya Louis.

Ashleigh membulatkan matanya. "Untuk apa?"

Louis tersenyum tipis. "Dokter bilang, untuk beberapa hari kedepan, kau harus di awasi. Agar tidak terjadi apa apa denganmu."

"Hey, aku sudah besar, Lou. Lagi pula, aku hanya kecapekan bukan?"

Louis menggigit bibir bawahnya. "E-eh, ya memang begitu. Tetapi, a-aku hanya mengawasimu agar kau istirahat dengan baik dan tidak kecapekan."

Louis terlihat gugup memang. Ia takut Ashleigh curiga dengan penyakitnya. Namun, cara menjawabnya justru malah membuatnya curiga.

"Lou? Apa semuanya baik baik saja?" Tanya Ashleigh.

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang