Chapter 3

3.1K 391 20
                                    

Sorry for typo(s)

**
Ashleigh's pov--

"Ashleigh!! Banguun! Cepat bergegas."

Aku menutup kepalaku dengan bantal setelah mendengar teriakan yang memang sudah tidak asing bagiku. Memangnya ini pukul berapa sih? Dan untuk apa aku bangun pagi? Tidak ada yang menarik pagi ini.

"Kau adik termalas yang pernah ku temui! Banguun!"

"Memangnya kau punya adik lain selain aku?" Tanyaku pada Achly yang pasti sudah mencapai emosi puncaknya kali ini. Dengan mata yang masih tertutup pastinya.

"Hey! Kau tidak mengerti sarcasmku, huh? Cepat bangun! Kita harus membeli beberapa perlengkapan sebelum tokonya ramai." Ujarnya sambil memukul mukuli ku dengan bantal guling.

"5 minutes, Ach. Aku masih mengantuk."

"5 menit kau bilang? Aku tau seberapa lamanya 5 menit bagimu, Ash. Itu sama saja setengah jam bagiku. Okay, cepat bangkit atau ku siram kau." Ujarnya.

"Coba saja." Balasku masih dengan kepala yang kututupi dengan bantal.

Hening.

Syukurlah, sepertinya dia sudah menyerah.

Byurr!

"What the hell are u doing, Ach?! For god's sake, kau bercanda? Tempat tidurku basah semua, Ach!"

"Aku yang salah dengar atau kau yang lupa, tetapi semenit yang lalu kau baru saja berkata yang artinya aku boleh mengirammu so--"

"ACHLY, YOU DAMN!"

Segera aku beranjak menuju kamar mandi. Gossh! Achly menambah pekerjaanku saja. Tidakkah ia bisa sabar sebentar?

Akupun memulai kegiatan pagiku dengan membersihkan tubuhku. Entah air apa yang Achly siram, yang jelas ini sangat tidak enak.

Setelah aku membersihkan tubuhku dan berganti pakaian. Aku menatap tempat tidur naasku.

Aku menggelengkan kepalaku frustasi. Seharusnya aku tidak usah berkata seperti itu. Aku pikir ia tak akan melakukannya, tapi sekarang? Huh, ini semua menambah pekerjaanku.

Aku mengangkat kasurku dengan susah payah ke balkon kamarku yang memang lumayan luas. Untung saja aku masih memakai spring bed, dan belum membeli sebuah ranjang. Apa jadinya kalau pagi ini aku harus menjemur ranjang?

"Huffft, melelahkan."

Setelah meletakkan kasurku di tempat yang strategis, aku keluar kamar dan menuju dapur.

"Achly!" Seruku saat mendapatinya sedang sarapan riya di dapur.

"Kau menambah bebanku hari ini. Memangnya hari ini ada urusan apa?" Tanyaku masih dengan nada kesalku.

"Seperti yang tadi ku katakan, membeli perlengkapan yang masih kurang. Dan-- kau tak lupa bukan kalau hari ini kita akan ke basecamp?" Ujarnya sembari memasukkan sesendok pasta ke dalam mulutnya.

Aku merebut pastanya dan memakannya tanpa menghiraukan perkataannya.

"Hey, that's mine! Kau bisa membuatnya sendiri. Aku lapar kau tau." Ujarnya menarik kembali sepiring pasta yang baru saja ku lahap sesendok.

"Kau pikir aku tak lapar? Kau jahat." Balasku kembali merebut pasta tersebut.

"Itu punyaku. Kau bisa membuatnya jika kau lapar, Ash!"

"Kau seharusnya membuatkannya untukku, kakakku yang 'baik'." balasku sarkastik dengan menekankan kata baik di ujungnya.

"Kau menyebalkan. Dan tetap menyebalkan." Ujarnya ketus.

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang