Chapter 48

1.4K 182 7
                                    

Sorry for typo(s)

**
Author's pov

Zayn masuk ke dalam ruangan Ashleigh dengan se- bucket bunga segar yang baru di belinya saat ia pulang sekedar untuk membersihkan tubuhnya. Awalnya lelaki itu tidak mau, namun karena Ashleigh sendiri yang meminta, akhirnya ia luluh. Zayn mengecup pipi kanan Ashleigh yang sedang tertidur dan duduk di sampingnya. Ia mengelus lembut tangan kanan Ashleigh.

"Ergh,"

Zayn menatap Ashleigh yang perlahan membuka kedua kelopak matanya, "maaf, aku membangunkanmu, ya?"

Ashleigh menatap Zayn heran. Zayn balas menatap Ashleigh dengan tatapan bertanya tanya. Seolah mengerti, Zayn menganggukkan kepalanya, "maaf aku datang tiba tiba. Aku tau kau belum terbiasa. Namun, aku akan buat kau terbiasa mulai sekarang. Terbiasa akan kehadiranku di sini. Aku di sini ingin memperbaiki semuanya, aku—"

Omongan Zayn terputus ketika Ashleigh menarik tangan kanannya yang sebelumnya berada di genggaman tangan Zayn untuk memegang kepalanya yang tiba tiba terasa seperti ditekan.

"Ash? Kau baik baik saja?" Tanya Zayn khawatir. Lelaki itu mengelus pipi gadis yang dicintainya itu lembut. Membuat Ashleigh memejamkan matanya sesaat. Gadis itu menarik nafas dalam, membuka kelopak matanya perlahan.

"I thought you're just part of my dreams, Zayn. But, you're—"

"Ssh, lupakan itu. Because the fact, I am really here. Right next to you, holding your hand, hoping that everything will be doing great, soon." Potong Zayn.

Ashleigh menggeleng pelan, ia meringis, "no, Zayn."

"Ash, beri aku kesempatan—"

"You have a girlfriend, Zayn. You shouldn't be here, you—"

"She isn't my girlfriend anymore. Waitshe actually never been my girlfriend."

"I don't get it, Zayn." Ashleigh tersenyum tipis menatap lelaki itu tetap di mana.

"A bit complicated, but I'll tell you later. I promise, it just about a little misunderstanding."

"Tell me the truth."

"I will, but later."

Ashleigh menghela nafas panjang. Gadis itu telah mendapatkan kembali emosinya, ia sudah dapat berpikir soal hal hal di masa lalunya yang kelam. Tidak seperti di saat ia pertama kali sadar dari komanya kemarin. Ashleigh menatap lelaki di depannya itu. Ia masih heran. Ia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Soal Zayn, One direction, berita berita di media, bahkan ia tak mengerti soal penyakit yang diidabnya yang terkadang kambuh tak bilang bilang.

"Ash, kau harus coba untuk makan kali ini," ujar seseorang tiba tiba dari arah pintu. Achly berjalan mendekat dengan sebuah nampan dan masakan khas rumah sakit di atasnya.

Dengan cepat, Ashleigh menggeleng. Tentu saja, ia sudah hafal dengan rasa masakan rumah sakit yang tidak ada bedanya. Hambar.

"Ash, demi kesehatanmu," ujar Achly yang kemudian duduk di sisi kiri ranjang Ashleigh.

"No, tidak sebelum aku mengetahui semuanya." Ashleigh berkata lantang. Gadis itu bersikeras untuk mengetahui semuanya. Tentu saja, jika kalian berada di posiis Ashleigh, apakah kalian hanya diam sampai kebenaran terungkap? Kelihatannya tidak. Kalian akan terus mendesak orang terdekat untuk menjelaskan tentang persoalan yang terkait.

"Ash, kami berjanji, akan menjelaskan semuanya. Setelah kau habiskan makanan ini." Kini Zayn angkat bicara. Ia sudah memikirkannya sejak kemarin, bagaimana cara menjelaskannya kepada Ashleigh.

After Several Years ※ Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang