Terlihat seorang pria sedang berdiri didepan rumah mewah. Pria ini terlihat mengenakan jins hitam dan kaos abu-abu. Dan terlihat ditangannya sedang memegang sebuah paper bag berukuran sedang berwarna biru tua. Terlihat dari gerak-geriknya, dia sepertinya ingin masuk tapi ragu. Sampai...
"Maaf, aden cari siapa yah?" Tanya satpam rumah itu pada pria di depan pagar tanpa membukanya.
Satpam itu bukannya tidak sopan, tapi dia takut saja orang itu maling yang pura-pura mencari alamat atau orang.
"Mm...ini pak, saya mau ketemu sama Hana. Bisa?" Tanya pria itu sedikit ragu.
"Maaf sebelumnya, kalo boleh tau aden siapa yah?" Tanya satpam itu memastikan jika orang yang didepannya bukan maling.
"Saya Panji, paca...eh temennya Hana."
Panji hampir kelepasan ingin menyebut Hana sebagai pacarnya. Inget, Pacarnya!
"Duh...den Panji, ya? Duh...gimana cara ngomongnya ya den?"
Satpam itu terlihat panik dan bingung.
"Ada apa pak? Kenapa?" Tanya Panji heran dengan perubahan sikap satpam yang berada didepannya itu.
"Gini den, sebenernya Non Hana nyampein amanat ke saya. Kalo ada orang yang namanya Panji, engga dibolehin masuk. Soalnya Non Hana lagi gak mau ketemu sama yang namanya Panji. Bentar den, Non Hana ngasih foto yang namanya Panji itu. Saya bandingin dulu sama wajah aden yah." Jelas satpam itu.
Satpam itu mengeluarkan foto gambar Panji dan membandingkannya dengan wajah Panji.
"Wah...sama, ternyata ini yang namanya Panji. Maaf den, aden gak boleh masuk."
"Ya udah deh pa, bilangin aja sama Hana tadi saya dateng terus saya nitip ini ke Hana."
Panji memberikan paper bag itu pada satpam melalui celah pagar yang sedikit terbuka. Terlihat raut wajah Panji yang putus asa.
"Iya nanti saya sampein, ada pesan lagi den selain ini?"
"Bilang aja ke Hana, saya ke sini buat minta maaf."
"Oh...oke den, nanti saya sampein."
"Makasih pa." Kata Panji menunduk sopan dan pergi meninggalkan rumah Hana.
Selang beberapa menit, datang seorang gadis.
"Siapa pa?" Tanya gadis itu mengkagetkan si satpam.
"Ini Non, tadi ada yang nyariin Non Hana."
"Kok gak disuruh masuk sih?!"
"Ka...kata Non Hana, gak bolehin masuk orang yang namanya Panji." Kata satpam itu gagap.
"Seriusan Panji ke sini?!! Terus dia ngomong atau Nitip apa gitu ke Bapa."
"Oh...iya Non, dia tadi nitip ini sama nitip pesen kalo dia kesini cuma mau minta maaf." Kata satpam memperlihatkan paper bag yang diberikan oleh Panji.
Nova langsung mengambil paper bag itu dan lari sekuat tenaga ke dalam rumah Hana.
"Hana...!!! Hana...!!!" Teriak Nova dari ruang tamu.
"Eh...Non Nova, nyari Non Hana yah."
"Iya Bi, Hana nya mana?" Tanya Nova ngos-ngosan.
Ternyata lari itu cape juga yah.
"Itu Di kamar."
Tanpa mengucapkan makasih atau apapun, Nova langsung lari lagi ke dalam kamar Hana.
"Hana! Lo harus liat ini." Kata Nova jalan cepat ke arah Hana.
"Lo kenapa sih Nov?! Kaya ada maling aja deh." kata Hana santai.
![](https://img.wattpad.com/cover/75939579-288-k325013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...