Company

4.4K 244 0
                                    

Terlihat Hana sedang berdiri didepan kaca yang besar. Dia sudah siap untuk pergi ke acara ulang taun sekolahnya.

Tok...tok...

"Hana...temen kamu udah dateng." Panggil Indah, Bunda Hana dibalik pintu kamar Hana.

"Iya, Bun." Jawab Hana.

"Mungkin ini saatnya gue buka lembaran baru." Kata Hana pada dirinya sendiri di depan kaca.

Dan akhirnya Hana keluar dari kamarnya dengan mini dress yang berwarna putih dengan tas hitam yang dikaitkan dibahunya. Dan jangan lupa, rambut yang tergerai bebas. Itu semua menambah kecantikannya menjadi maksimal.

"Yudha." panggil Hana saat dia sudah menuruni anak tangga.

Merasa namanya dipanggil, akhirnya Yudha menoleh ke arah sumber suara. Matanya seketika membulat saat melihat penampilan Hana yang tidak biasa menurutnya.

"Maaf nunggu lama." Kata Hana sesekali membenarkan rambutnya ke belakang telinga.

"Gapapa. Han." Panggil Yudha.

"Ya?" Tanya Hana.

"Lo makin cantik malam ini." Puji Yudha.

Pipi Hana seketika memerah mendengar pujian dari Yudha.

"Udah ah, kita berangkat sekarang aja yuk." Ajak Hana.

Akhirnya mereka langsung pergi ke sekolah. Disana banyak pasang mata yang melihat mereka berdua. Walaupun topeng yang Yudha dan Hana menutupi wajah mereka, tapi tetap saja kecantikan dan ketampanan mereka tetap terlihat.

Ya, acara kali ini mewajibkan semua siswanya untuk memakai topeng.

Terlihat Dea menghampiri Hana dan Yudha, tidak lupa Willy Cs pun ikut menghampiri mereka.

"Malam ini lo cantik banget, Han. Bahkan topeng yang melekat diwajah lo engga ngurangin kecantikan lo." Gombal Rangga pada Hana.

Hana hanya menunduk dan tersenyum malu.

"Gue mau nyari Tiwi dulu, soalnya bentar lagi acara mau mulai." Kata Ken meninggalkan mereka semua.

"Cie...pacar baru ni Ye..." Ledek Marcel dan Miko.

Ken tidak memperdulikan ocehan sahabatnya dan pergi mencari sang pujaan hati.

Akhirnya acara dimulai, semua orang yang berada disana memakai topeng. Jadi mereka tidak bisa terlalu mengenali orang disekitarnya.

"Anak-anaku yang Saya cintai, terimakasih atas kehadirannya. Dan juga..."

Begitulah penyambutan dari Kepala Sekolah. Setelah penyambutan dari Kepala Sekolah, tiba-tiba lampu perlahan-lahan mati. Dan hanya lampu-lampu kecil yang menghiasi tempat itu.

"Acara yang kita tunggu-tunggu dari tadi akan dimulai dan sekarang saatnya kalian mengajak pasangan kalian untuk berdansa." Kata Gio selaku Mc.

"Maukah kamu berdansa denganku, Princess?" Tanya Yudha mengulurkan tangannya ke arah Hana.

Hana hanya mengangguk dan mereka mulai berdansa.

Dea hanya bisa melihat mereka dan duduk sendiri, karena sepupunya ternyata mengajak pacarnya untuk berdansa. Tiba-tiba seseorang menghampiri Dea dan mengajaknya berdansa.

"Lo mau gak dansa bareng gue?" Tanya seorang pria tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Dea kaget karena ada seorang pria yang mengajaknya berdansa.

Manis banget ni cowo, sayang kalo gue nolak. Lagian gue juga sendiri.

Dea tidak berpikir panjang dan mengangguk. Akhirnya Dea mulai berdansa dengan pria itu.

Semua siswa sedang asyik berdansa, menikmati setiap alunan musik romantis. Ditengah Yudha dan Hana berdansa, tiba-tiba ada seseorang yang menarik Yudha. Yudha yang kaget, akhirnya terbawa ke luar kerumunan itu dan pergi menjauh.

Hana yang bingung ditinggal pergi oleh Yudha, tidak sengaja tangannya menarik tangan pria lain. Mata mereka langsung bertatapan dibalik topeng yang melindungi wajah mereka.

Dag...dig...dug...

Suara detak jantung Hana seketika berdetak lebih kencang. Jantung kedua insan tersebut berdetak dengan cepat, tapi mereka tetap berdansa dan saling tatap.

Kenapa Jantung gue berdetak kaya gini lagi sih?!

Hana terus menatap orang yang ada didepannya ini.

Mereka saling tatap dalam diam. Lama kelamaan Hana merasakan ada yang berbeda dengan tatapan pria didepannya ini.

Senyum dan tatapannya itu!!!

Hana langsung melepaskan genggaman tangannya dan berlari menjauh dari kerumunan itu.

Dilain tempat...

Saat Yudha sadar, dia langsung melepaskan genggaman tangan orang yang menariknya itu.

"Apa-apaan sih?!" Bentak Yudha pada orang yang ada didepannya itu.

"Lo yang apa-apaan, apa maksudnya lo ngajak Hana dansa Hah?!" Bentak orang itu balik.

"Emangnya salah gue ngajak Hana dansa? Emangnya lo siapa gue? Lo berhak apa atas itu?" Tanya Yudha menurunkan nada suaranya, karena orang yang berada didepannya ini adalah seorang wanita.

"Ya jelas gue berhak, Yudha. Gue itu pacar lo, jadi yang harusnya lo ajak dansa itu bukan Hana tapi gue!" Tunjuk Annisa pada dirinya sendiri.

"Hah...pacar? Sejak kapan lo nganggep gue pacar lo? Urusin tuh pacar lo yang lo bela-belain di depan semua siswa dulu."

"Yudha..." Kata Annisa melemah.

"Apa?! Lo senengkan udah ngancurin hati gue, lo senengkan?! Dan barusan lo bilang apa? Pacar? Kita udah engga ada hubungan apa-apa lagi setelah kejadian itu, Nis." Kata Yudha akan pergi meninggalkan Annisa yang diam mematung mendengar perkataan Yudha tadi.

"Tunggu Yud..." Cegah Annisa dengan memegang tangan Yudha. "Gue minta maaf, Yud. Gue tau gue salah dan sekarang gue mau kita balik kaya dulu, gue baru sadar kalo ternyata gue tuh cinta sama lo." Jelas Annisa yang tidak terasa matanya sudah mengeluarkan cairan bening.

"Haah...! Lo baru sadar sekarang? Terus selama ini lo kemana aja, Nis?! Setahun lamanya gue nunggu lo, karena gue pikir mungkin lo bakalan berubah pikiran tapi nyatanya? Nihil, lo gak pernah balik lagi ke gue Nis. Dan sekarang, gue udah nemu pengganti lo. Dan dia adalah Hana." Jelas Yudha yang benar-benar pergi meninggalkan Annisa yang menangis.

Hana terus berlari dan akhirnya dia lebih memilih untuk pergi ke toilet.

"Engga...!!! Gue harus ngelupain Panji, apa karena gue belum bisa ngelupain kenangan gue sama dia? Sampe-sampe senyuman dan tatapan orang tadi sama persis kaya Panji. Tapi engga mungkin, didunia ini banyak banget senyuman dan tatapan yang sama kaya Panji. Tapi kenapa jantung ini juga ikut berdetak engga jelas." Kata Hana melepaskan topengnya dan mencuci mukanya.

Beberapa menit kemudian, Hana keluar dari toilet dan kembali ke acara. Terlihat semua siswa duduk kembali, karena acara dansa sudah selesai. Hana duduk di tempat yang dekat dengan Yudha.

"Hana maafin gue ya, tadi temen gue narik gue gitu aja. Tapi dari tadi gue nyari lo kok gak ada? Lo abis darimana?" Tanya Yudha yang terlihat sangat khawatir.

"Oh...urusannya udah selesai? Tadi gue ke toilet dulu, kebelet." Senyum Hana dan itu membuat kekhawatiran Yudha berkurang. "Kita pulang aja yuk, gue udah ngantuk nih..." Ajak Hana pada Yudha.

"Dih...padahal acara masih lama loh, Han."

"Gue udah ngantuk, Yudha. Pulang yuk." Ajak Hana sekali lagi.

"Ya udah deh, kita pulang sekarang."

"Makasih ya, Yud." Kata Hana tersenyum ke arah Yudha.

Mereka akhirnya pergi dari acara tersebut.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang