Bisa terlihat rahang Yudha yang mengeras, mukanya yang berubah merah menahan amarah dan genggaman tangannya yang sangat erat.
"Woo...tenang dulu Yudha. Gue cuman mau ngobrol sama Hana doang kok. Dan apa tadi lo bilang? Cewe lo? Sejak kapan? Gue engga percaya tuh. Lagian sebelum janur kuning melengkung, gue bakalan tetep ngedeketin Hana."
"Lo udah ganggu dia. Dia tuh engga mau ngomong sama lo. Lo bahkan dengan beraninya nyentuh dia."
Terlihat semua mata tertuju pada mereka. Hana takut jika Yudha dan Panji tidak bisa mengontrol emosinya saat ini.
"Yudha." Panggil Hana pelan. Tapi tidak ada jawaban dari Yudha.
Tidak sedetikpun Yudha mengalihkan tatapannya pada Panji.
"Gue cuman mau nahan dia doang." Elak Panji.
Yudha kemudian melepaskan genggaman tangannya dan mulai mendekati Panji.
"Jangan pernah sentuh dia lagi. Kalo lo masih mau tangan lo berfungsi dengan baik." Ancam Yudha.
"Cih, kemarin aja lo bonyok ama gue. Sekarang, lo ngancem gue?" Tanya Panji.
"Kita pergi dari sini." Kata Yudha menarik tangan Hana tanpa menjawab pertanyaan dari Panji.
Yudha membuka pintu mobil untuk Hana dan dia segera melajukan mobilnya keluar dari parkiran sekolah.
Jujur, Hana sangat takut dengan keadaan saat ini. Yudha yang dia kenal dengan kejailannya dan humorisnya bisa seperti ini. Dia tidak tau jika Yudha mempunyai sisi mengerikan seperi itu.
"Maaf. Aku engga bermaksud buat nakutin kamu. Aku cuman engga mau kamu terluka lagi kaya kemarin." Kata Yudha yang masih fokus menyetir.
Hana hanya mengangguk pelan dan kembali menatap ke arah luar jendela.
Setelah sampai didepan rumah Hana. Ya mereka tidak jadi nonton bareng, karena Hana yang beralasan tidak enak badan. Yudha tidak bisa memaksa jika itu kemauan Hana.
Mungkin lain kali
Yudha membukakan pintu mobil Hana.
"Sudah sampai tuan putri." Kata Yudha tersenyum manis.
"Apaan sih?!" Kata Hana keluar dari mobil dan memukul pelan lengan Yudha. Yudha hanya terkekeh melihatnya.
"Ya udah aku pulang ya. Jangan kangen." Kata Yudha masuk kembali ke dalam mobilnya dan menurunkan kaca mobilnya.
"Dih...siapa juga yang bakalan kangen. Hati-hati dijalan, jangan ngebut." Kata Hana sedikit menunduk untuk melihat wajah Yudha lewat kaca mobil. Yudha hanya tersenyum dan menyalakan mesin mobilnya.
Yudha langsung melajukan mobilnya ke luar dari pekarangan rumah Hana.
Saat sedang mengemudi, tiba-tiba Handphone Yudha berbunyi. Dengan segera dia mengambil bluetooth earphone nya dan memasangkannya ditelinga.
"Halo." Kata Yudha.
"..."
"Gue otw balik. Kenapa?" Tanya Yudha.
"..."
"Emang kapan?"
"..."
"Hmm...oke kalo itu emang maunya, gue terima tantangannya. Tapi dia engga ngapa-ngapain kalian lagi kan?"
"..."
"Syukur kalo gitu."
"..."
"Oke, gue tunggu besok disekolah." Kata Yudha terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...