Boyfriend

3.7K 205 1
                                    

Seperti biasanya. Setelah bel pulang, Hana buru-buru pergi ke tempat favoritnya. Dan seperti biasa pula, dia pasti hanya membaca buku yang tadi dia pelajari kemudian berlanjut membaca komik Conan nya.

"Kamu disini?" Tanya seorang pria.

Hal itu membuat Hana yang lagi sibuk membaca komik mendongakkan kepala. Dan melihat seorang pria yang akhir-akhir ini dia jauhi. Semenjak nge date mereka lebih tepatnya, Hana mulai menjauhi pria ini.

Ya...bisa dibilang, Hana masih malu. Hana juga menghindari tatapan langsung dengan pria ini. Tapi sebenarnya dia tidak mau menjauhi pria ini. Karena dia sangat senang jika berada di dekat pria ini. Nyaman...bahagia.

"Hah?! Oh iya." jawab Hana terdengar seperti orang yang gugup.

Hal itu membuat pria ini menautkan alisnya. Karena dia merasakan ada yang berbeda dengan gadis yang berada di hadapannya ini. Tidak biasanya Hana gugup seperti ini dihadapannya.

"Kamu gugup?" Tanya Yudha to the point.

Mata Hana seketika melebar mendengar pertanyaan yang diucapkan Yudha barusan.

"Buat apa aku gugup? Kamu sok tau banget sih, Yud?!" Ketus Hana.

Mendengar itu, Yudha berjalan dan duduk tepat didepan Hana. Wajahnya sengaja mendekati wajah Hana.

"Bener?" Tanya Yudha jail.

Hana seketika melepaskan tatapannya dari Yudha. Karena dia sudah tidak kuat lagi jika terus menatap mata pria ini.

"Ha! Liat, kamu gugup lagi, kan?!" Tawa Yudha dan menjauhkan wajahnya sambil memegang perutnya.

"Terserah kamu aja deh, Yud!" Dengus Hana melipat tangannya di depan dada.

Yudha berdehem saat sudah menyelesaikan tawanya. Dan menatap ke arah Hana dengan serius. Hana yang melihat sikap Yudha, menautkan alis tanda tidak mengerti. Dan kembali menatap ke arah Yudha seakan-akan bilang...

Apa?

Yudha menggeleng pelan mengerti arti tatapan dari Hana. Yudha mengeluarkan nafas beratnya.

"Kamu ngejauhin aku akhir-akhir ini." jelas Yudha tapi pandangannya tidak mengarah ke Hana tapi ke arah lain.

Seketika Hana terdiam dan menatap lekat-lekat wajah Yudha.

"Engga, ini semua engga kaya yang kamu pikirin kok." jelas Hana.

Merasa jawabannya tidak seperti yang diharapkan, Yudha hanya bisa mengeluarkan nafas beratnya lagi.

"Kalo gitu, mendingan aku beli minuman dulu bentar. Kamu tunggu disini." kata Yudha berdiri sambil melirik ke arah Hana yang mengangguk dan tersenyum.

Hana menatap punggung Yudha yang baru saja pergi. Dan ya...akhirnya jantungnya kembali berdetak secara normal. Setidaknya untuk saat ini. Karena pria tadi akan kembali lagi.

Hana memutuskan untuk kembali membaca komiknya, selagi menunggu Yudha kembali. Kegiatan yang akhir-akhir ini jarang dia lakukan. Entahlah, semenjak ada Yudha. Hana seakan-akan terfokus pada pria itu. Pria yang dulu selalu mengusiknya dan sekarang, tidak henti-hentinya membuat dia tersenyum bahagia. Perasaan yang sangat lama tidak dia rasakan.

Setelah beberapa helai komik itu dia baca, Hana memejamkan matanya. Tapi saat dia memejamkan matanya walaupun hanya sebentar, kejadian masa lalunya itu terus terputar. Tapi sepertinya tidak untuk saat ini. Yang terus terputar diotaknya hanya pria itu. YUDHA...

"Kok Yudha lama banget sih?!" Tanya Hana kesal sambil melirik jam tangannya.

Gemuruh angin siang yang sepoi-sepoi seakan menghipnotis nya. Menghipnotis nya untuk tidur. Lambat laun, akhirnya Hana merebahkan badannya dan tertidur. Dengan posisi yang miring dan kaki yang ditekuk kebelakang.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang