Permainan dimulai, Miko dan Alex melompat secara bersamaan ketika mendengar suara peluit.
Bola berada di tim Yudha, lebih tepatnya lagi di tangan Ken. Ken mulai mendrible bola tersebut. Memberi pass pada Marcell.
Panji Sedari tadi fokus menjaga Yudha, sedangkan Yudha masih terlihat tenang. Dia tidak mau terbawa emosi.
Dengan cepat Marcell memberi pass lagi pada Ken. Ken yang sedang bebas langsung meluncurkan three point shoot nya. Dan bola masuk dengan mulus.
Yudha tersenyum pada Ken dan mengacungkan jempolnya pada Ken.
Sedangkan Panji dan timnya sudah mulai panas.
Bola berada di tangan tim Panji. Mereka saling memberi pass satu sama lain sambil mencari celah. Aldi memberikan pass pada Daffa. Dengan cepat Daffa berlari menuju ring lawan.
Disaat yang bersamaan, Yudha mencoba menyusul Daffa dari belakang. Ketika Yudha hampir mendekatinya. Tiba-tiba Daffa mengoper ke arah belakangnya.
Gerakan itu membuat Yudha terdiam sejenak. Dia tidak menyadari bahwa Panji sudah berada dibelakang mereka. Tanpa membuang waktu, Panji langsung melompat dan point dua angka menambah point tim Panji.
Yudha melihat papan score. 80-76. Tim Yudha masih memimpin, walaupun point tidak terpaut jauh. Tapi Yudha yakin bahwa tim nya akan menang. Karena permainan tinggal 9 detik lagi.
Rey yang saat ini memegang bola mencoba melewati Miko. Ketika dilihatnya Dimas bebas, Rey memberi pass kepadanya. Tanpa ragu Dimas melepaskan shoot nya dan point bertambah untuk tim Panji.
Kali ini bola berada ditangan Willy. Dia masih mencari rekan nya yang bebas sambil terus mendrible bola. Dilihatnya Yudha yang bebas, dengan segera Willy melemparkan nya pada Yudha.
Melihat hal itu, Panji dengan cepat menghadang jalan Yudha. Mereka saling bertatap muka. Yudha masih mencari celah, karena penjagaan yang ketat dari Panji dengan masih mendrible bolanya.
Merasa ada celah, Yudha langsung mengambil celah itu.
"Panji...! Semangat...!" Teriakan seseorang membuat tubuh Yudha kaku.
Deg...
Gerakannya langsung terhenti saat itu juga. Memang nama yang diteriakinya itu bukan nama nya tapi orang yang berteriaknya lah yang membuat Yudha seperti tersambar petir.
Bola yang Sedari tadi dipegang erat oleh Yudha, kini terjatuh begitu saja. Dengan cepat Yudha langsung melihat ke arah sumber suara.
Panji?! Kenapa nama itu yang keluar dari mulut kamu? Selama ini kamu nganggep aku apa?
"Lo udah gila ya?!" Pekik Nova.
"Emang kenapa?" Tanya Hana polos.
"Lo tadi neriakin siapa?" Tanya Nova balik.
"Yudha. Gue neriakin nama Yudha. Emang kenapa? Salah?" Tanya Hana masih polos.
"Bego lo! Iya lo tu salah, lo salah nyebut orang. Anjing!"
"Maksud lo?! Jelas-jelas gue neriakin nama Yudha. Lo kali yang salah denger. Tai lo!"
"Kalo gue salah denger, coba lo liat ke lapangan. Liat Yudha! Kalo lo emang bener salah nyebut, kenapa Yudha natap lo kaya gitu?" Tanya Nova menunjuk ke arah lapangan.
Hana terdiam sejenak. Berpikir tentang apa yang tadi dia teriakkan.
"Anjing! Lo bener, Nov! Gue salah nyebut! Bego lo, Han!" Kata Hana memukul mulut nya berkali-kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/75939579-288-k325013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...