Understand

3.2K 203 3
                                    

Bahagia. Hanya satu kata itu yang bisa mendeskripsikan perasaan Hana saat ini. Hana tersenyum tulus pada Yudha.

"Apa senyuman itu artinya kamu jawab iya?" Tanya Yudha sedikit gugup.

"Iya, aku jawab iya."

Senyuman manis langsung tercetak jelas dibibir Yudha. Yudha kemudian memeluk Hana erat.

"Maaf udah buat kamu nunggu lama dan udah buat kamu kecewa. Kamu jangan nyerah ya, Yudha." Bisik Hana.

Yudha meletakan dagunya diatas kepala Hana, dia mengelus pelan rambut Hana yang tergerai bebas. Dan itu membuat Hana merasa nyaman.

"Kamu tau? Aku engga akan pernah ngelepasin kamu. Karena kamu terlalu istimewa untuk dilepas. Dan aku juga minta maaf, karena aku tau alasan kamu pindah ke luar negeri adalah aku. Kita mulai semua ini dari awal." Kata Yudha mengecup lembut puncak kepala Hana.

Lama mereka berada didanau tersebut. Tiba-tiba hujan deras mengguyur kota ini lagi, membuat Hana Dan Yudha sibuk mencari tempat untuk berteduh.

Hujan.

Ini ketiga kalinya aku dipertemukan satu tempat dengan kamu oleh hujan dan itu hanya ada aku dan kamu. Hanya ada kita. Engga ada yang lain.

Apa ini jawaban dari semua ketakutan aku selama ini?

"Kamu sadar gak, sih? Kita sering banget berada di posisi kaya gini." Kata Yudha membuyarkan lamunan Hana.

"Iya, hanya ada kita. Aku dan kamu." Jawab Hana tersenyum manis.

Senyuman itu, senyuman itu beda sama senyuman biasanya. Gue rasa senyumannya kali ini lebih indah daripada biasanya.

Yudha melepaskan jaketnya dan memakai kan nya pada Hana.

Hana melirik Yudha sambil tersenyum. "Kita pake berdua aja. Aku engga mau kamu sakit, gara gara jaket kamu dipake aku."

Dengan cepat Yudha merangkul pundak Hana agar jaket itu bisa menutupi tubuh keduanya dari Dingin nya hujan.

Sekarang aku jadi tambah yakin sama perasaan aku ke kamu.

***

Hana kembali menghembuskan nafasnya jengah. Sudah beberapa kali dia mengirimi pesan pada Yudha namun tidak ada satupun yang dibalas olehnya. Bahkan saat Hana menelpon pria itu, Handphonenya malah tidak aktif.

"Bodo ah! Mendingan gue tidur! Dasar! Cowok mah dimana-mana sama aja! PHP! Untung suka!" Oceh Hana dan menarik selimutnya hingga dia benar-benar tertidur.

***

"Hana...bangun..." terdengar suara seseorang yang lembut membangunkan Hana dari tidurnya.

"Ehm...Hmm..." gumam Hana masih dengan matanya yang terpejam.

Hingga beberapa saat matanya mulai menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Saat matanya terbuka sempurna, Hana langsung terlonjak kaget karena seseorang yang berada didepannya.

"K...kamu ngapain disini?!" Tanya Hana histeris saat melihat seseorang yang berada didepannya itu.

"Happy Birthday, Hana." Senyum Yudha menyodorkan kue ulang tahun yang sangat indah.

Melihat hal itu, membuat Hana mulai meneteskan air matanya. "Ka...kamu tau dari mana kalo aku..." Hana menggantung perkataannya dan melihat ke arah jam beker yang berada di nakas nya. "Jam 12 malem?" Gumam Hana dan melihat ke arah Yudha.

"Maaf ya mungkin tadi malem aku udah buat kamu badmood, karena engga bales pesan ataupun engga angkat telpon dari kamu. Maaf karena udah buat kamu sebel tadi malem."

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang