Disisi lain...
Hana dkk sedang asyik mengobrol sambil memakan makanannya. Hana sangat menikmati makanannya tapi ditengah dia sedang makan, terputar kembali ingatan itu dan membuat nafsu makannya menghilang.
"Hei! Kalian semua!" Seru Dea.
"Apa?" Sahut Sindy.
Sedangkan Hana sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Menurut kalian, Panji orangnya gimana sih?!"
"Kenapa lo tiba-tiba nanyain dia?" Sindy balas tanya.
"Engga, cuma mau tau pendapat kalian aja."
"Panji, ya? Menurut gue dia orangnya pinter." jawab Sindy.
"Kalo lo, Han?" Tanya Dea pada Hana.
Hana masih sibuk dengan pikirannya.
"Han...?!" Tanya Dea yang sekarang menggoyangkan lengan Hana.
"Eh...apa?" Tanya Hana sadar dari pikirannya.
"Menurut lo, Panji kaya gimana sih?" Tanya Dea lagi.
"Menurut gue...dia baik. Bisa gak kita ganti topik pembicaraan yang lain aja?" Tanya Hana.
"Emangnya napa?" Tanya Dea bingung.
"Gapapa, lagi gak mood ngomongin orang aja." jawab Hana sekena nya dan hanya di O ria kan oleh Dea dan Sindy.
******
Panji pov
Saat bokap gue bilang kalo kita bakalan balik lagi ke Indonesia, perasaan gue seneng banget. Kenapa? Karena gue bisa kumpul lagi sama keluarga besar gue, sahabat-sahabat gue dan pastinya Hana.
Gue kangen banget sama gadis mungil mandiri itu, ya...gadis itu adalah Hana. Selama kurang lebih 2 taun gue di Swiss, gue engga tau gimana kabar Hana karena kita udah Lost Contact kurang lebih 2 bulan sebelum gue pindah. Kepergian gue ke Swiss merupakan keputusan yang berat.
Saat itu bokap gue dipindah tugaskan sama perusahannya ke Swiss. Sebenernya bokap gue bisa aja pergi ke sana sendirian, tapi mungkin orang tua gue mikir pendidikan disana lebih berkualitas dibandingin di Indonesia.
Gue emang engga pandai dalam ngucapin perpisahan. Tapi gue harus kasih tau semua ini ke pacar gue, Hana. Gue engga bisa ninggalin dia seenaknya aja. Tapi kelemahan gue cuman satu. Yaitu...
Hana.
Awal mula gue kenal ama Hana saat gue duduk dibangku SMP kelas 1. Waktu itu gue murid pindahan dari Yogya, walaupun gue sebenernya kelahiran Bandung tapi gue harus pindah ke Yogya waktu umur gue baru 5 taun. Karena kerjaan bokap.
Waktu itu sulit banget buat gue temenan sama 'anak jakarta', bahkan cuman sekedar ngobrol aja jarang. Karena mereka kira gue anak pedesaan, itu terlihat dari accent gue. Dari situlah mereka ngejauhin gue, padahal gue sebenernya tinggal di Yogya kota.
Namun kesendirian gue engga bertahan lama. Suatu hari, gue dapet tugas kelompok dan temen kelompok gue adalah Hana. Dan saat itu kita jadi temen deket. Lama kelamaan, accent gue berubah dan sedikit demi sedikit ada orang yang mau ngajak gue ngobrol.
Seiring berjalannya waktu, gue sadar ada rasa yang engga biasa ke Hana. Gue sadar kalo gue suka sama Hana. Gue memberanikan diri nyatain cinta ke Hana. Awalnya dia kaget dengan pernyataan gue ini dan gue juga ngerasa bego. Karena tindakan gue ini bisa aja ngerusak hubungan persahabatan kita.
Tapi kaya salju yang turun di negara tropis, Hana nerima pernyataan cinta gue dan dia juga ngomong kalo dia juga suka sama gue.
Hari-hari gue jadi penuh warna dengan hubungan baru gue sama Hana. Tapi datanglah hari itu, hari dimana gue harus ngomong jujur ke Hana soal kepindahan gue. Gue Ninggalin Hana dengan 2 surat dan satu kata, yaitu kata...
![](https://img.wattpad.com/cover/75939579-288-k325013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...