Playtime

3.1K 187 0
                                    

Semua mata langsung memperhatikan Panji, tak terkecuali Hana. Dia sedikit gugup dengan lirikan Panji. Dia khawatir jika orang yang sangat spesial itu adalah dia.

Perasaan gue gak enak.

"Di acara yang spesial ini aku akan ngungkapin perasaan aku."

Panji sedikit menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan pembicaraannya.

"Aku sangat...sangat menyukai Dia. Aku sangat...sangat menyayangi Dia, bahkan kalo bisa aku mau nyerahin seluruh hidup aku buat Dia." kata Panji.

Semua orang bertanya-tanya dengan perkataan Panji. Beberapa ada yang saling berbisik membicarakan siapa orang yang dimaksud Panji. Dea salah tingkah mendengar perkataan Panji.

Dea pikir, dialah orang yang dimaksud Panji. Hana tidak terlalu memikirkan siapa orang itu, yang dia pikirkan sekarang adalah Panji tidak akan melakukan apa yang dia pikirkan sekarang kan?

Kemudian Panji menaruh mic nya, lalu memotong kue nya dan bersiap memberikan potongan kue itu pada seseorang.

"Untuk seseorang yang telah menaklukan hatiku, aku minta maaf karena aku udah ngecewain0 kamu dulu." kata Panji.

Hening beberapa saat...

"Hana...Hana Putri Pratiwi, ini untuk kamu yang telah menaklukan hati aku." kata Panji menghampiri Hana.

Bllaaarrrrhhhhh...

Hati Hana terasa seperti tersambar petir dan membakar dirinya.

Semua pasang mata langsung mencari-cari keberadaan Hana. Siapa yang tidak kenal dengan Hana, semua penghuni sekolah pasti tau siapa Hana. Cewe populer yang di gosipkan sedang dekat dengan Yudha, Cowo populer.

Dan sekarang semua mata sudah mengarah ke Hana. Bahkan Ken dan Rangga yang ada diatas panggung benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan Panji barusan. Mereka berdiri menatap wajah Hana, mulut mereka hanya menganga tidak percaya dengan ini semua.

Tubuh Hana terasa kaku. Dia tidak bisa berpikir jernih sekarang. Jantungnya seakan mengeras mendengar namanya diucapkan oleh Panji.

Marah, malu, semua tercampur aduk menjadi satu di dalam hatinya. Hana masih diam dikursinya, dia tidak bergerak sedikit pun.

"Hana...terimalah." kata Panji menyodorkan potongan kue nya.

Hana benar-benar marah, hatinya panas seperti air mendidih yang siap untuk disiramkan ke wajah Panji. Hana kemudian berdiri dan.

Pllaaakkkk

Hana menampar wajah Panji dengan penuh emosi.

Sontak semua orang terkejut, tak terkecuali Dea. Dia lebih memilih pergi dari sana. Suasana yang tadinya meriah berubah menjadi hening dan menegangkan. Angin berhembus kecil dan melambai lembut air kolam renang yang berada dipinggir panggung.

Panji hanya memegangi pipinya yang baru saja ditampar Hana. Tiba-tiba salah seorang tamu mendekati mereka.

"Lo berani-berani nya nikung sahabat lo sendiri!" kata orang itu mendekatkan wajahnya pada Hana.

Hana lalu mundur dan menunduk menghindari tatapan orang itu yang terus maju mendekati nya, hal yang selama ini Hana takut kan ternyata terjadi.

"Dasar cewe cepu!" Bentak orang itu.

Byyuuurrrr

Orang itu mendorong tubuh Hana ke kolam renang dengan keras. Air kolam yang tadinya tenang berubah menjadi gaduh dan membasahi orang-orang yang ada disekitar kolam. Dentuman air yang keras mengejutkan semua orang. Mereka tercengang menyaksikan kejadian itu.
Tidak ada satupun bagian tubuh Hana yang tidak basah. Hana tidak menyangka jika akan seperti ini akhirnya. Namun Hana enggan berdiri meski kolam itu dangkal. Hana menahan tubuhnya supaya tetap berada dibawah permukaan air. Dia rela bahu sampai ujung kakinya basah oleh air. Hana terus menunduk. Malu, marah, itulah yang Hana rasakan sekarang.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang