Been You

3.4K 183 5
                                    

Bel tanda 10 menit menuju ulangan pertama berbunyi, semua siswa langsung pergi ke kelasnya masing-masing. Temasuk Hana dan Nova.

Ya, Nova meminta untuk sekelas dengan Hana dan juga sebangku dengannya. Jadi sekarang Hana tidak lagi sebangku dengan Panji.

"Gue mau beli minuman dulu. Lo mau gak?" Tawar Hana pada Nova sebelum ulangan dimulai.

"Engga. Gue engga mau pipis selama ulangan." Geleng Nova.

Akhirnya Hana pergi sendiri dan Panji yang sedari tadi melihat Hana hanya bisa memperhatikan kepergian Hana ke luar kelas.

Hana sangat menikmati minumannya sendirian. Setelah habis, dia berniat untuk ke toilet terlebih dahulu. Saat dia berada di tangga, dia berpapasan dengan Panji.

Hana yang melihat keberadaan Panji terkejut dan dengan terpaksa meneruskan langkahnya. Namun di luar perkiraan Hana. Saat mereka berpapasan, Panji terlihat sangat cuek dan begitu saja melewati Hana.

Dengan hati yang sakit, Hana meneruskan kembali langkahnya menuju toilet.

Hana mencuci tangannya diwastafel.

"Bagaimana bisa dia acuhin gue kaya gitu? Dih...!" Omel Hana dan keluar dari toilet.

Namun betapa terkejutnya dia saat keluar dari toilet. Karena orang yang tadi dia bicarakan, tenyata sedang menunggunya di dekat tangga.

Terlihat Panji begitu gugup sambil memegang susu kotak dan memberikannya pada Hana.

"Aku udah minum tadi." Kata Hana tanpa menatap wajah Panji dan berlalu dari hadapan Panji.

Namun langkahnya terhenti, karena Panji buru-buru menarik dan memeluknya dari belakang seperti melepaskan kerinduannya.

"Panji." panggil Hana tanpa berbuat apa-apa membiarkan Panji memeluknya.

Panji seperti memberikan sesuatu pada Hana dan tangannya memegang tangan Hana supaya minuman yang diberikan oleh panji dipegang olehnya.

Setelah itu, Panji melepaskan pelukannya dan menuruni anak tangga. Hana hanya bisa menatap kepergian Panji yang menurutnya bersikap seperti mengacuhkan dia lagi.

**************

Bel istirahat berbunyi, semua siswa senang karena mereka telah melewati 2 ulangan dan sekarang waktunya untuk mengisi ulang perut mereka kembali.

"Hana, sebelum kamu keluar. Tolong kamu simpan ini diperpustakaan ya. Bisa, kan?" Tanya Miss Celia, guru Bahasa inggris.

Hana hanya mengangguk kemudian berlalu begitu saja keluar kelas untuk menuju perpustakaan.

Perlahan Hana membuka pintu yang tertutup rapat. Terdapat plang yang bertuliskan "Perpustakaan".

Hana menghampiri sebuah meja panjang dan menyimpan buku yang diberikan Miss Celia tadi. Setelah terdiam cukup lama untuk memastikan buku itu, tiba-tiba sebuah tangan mendorong tubuh Hana dari samping. Hingga membuat tubuh Hana tersungkur ke samping dan beradu dengan ujung meja yang berlapis besi yang tajam.

Rasa nyeri menjalar ke seluruh bagian kepala Hana, karena benturan yang cukup keras tadi. Dahi Hana terasa basah karena darah yang bercucuran. Hana mencoba untuk tetap menjaga kesadarannya dan melihat siapa orang yang telah mendorongnya.

"Setan lo!" Perempuan yang digerai rambutnya itu terlihat sangat marah pada Hana.

"Raisa." Gumam Hana sangat pelan.

Raisa menarik ujung bibirnya membentuk senyuman yang terlihat sangat tidak ikhlas.

"Maksud lo apa? Bangsat lo! Pasti lo suka godain Panji sampe dia nyatain cintanya di depan semua orang. Gila lo! Dasar cewe murahan! Jablay dasar! Cewek munafik!" Bentak Raisa yang terus menunjuk ke arah wajah Hana.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang